Seorang mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
mengembangkan peta wisata elektronik Kota Yogyakarta untuk memudahkan
wisatawan mencari lokasi yang ingin dituju.
"Peta elektronik itu dapat membantu para pendatang menemukan tempat-tempat wisata di Kota Yogyakarta. Peta tersebut dibuat dengan dimensi panjang 54 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 81 cm," kata Hadi Rismanto di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, Yogyakarta merupakan tempat dengan predikat kota pendidikan, budaya, dan seni yang menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di Indonesia. Namun, bagi wisatawan dari luar Yogyakarta yang baru pertama kali datang, bisa jadi kebingungan ketika berada di kota tersebut. Mereka tidak tahu mana saja tempat menarik yang dapat dikunjungi.
Ia mengatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta telah menyediakan fasilitas layanan petunjuk jalan, di beberapa tempat dipasang peta berbentuk kotak persegi. Namun, peralatan penunjuk arah dan lokasi tersebut belum lengkap.
Akibatnya, kata dia, para pengunjung kurang jelas dalam memperoleh alamat yang diinginkan. Ada pula jasa pemandu wisata, tetapi mereka cenderung memasang tarif dengan harga tinggi, sehingga tidak terjangkau masyarakat secara luas.
"Hal itu yang menginspirasi saya untuk mengembangkan peta wisata elektronik berbasis mikrokontroler ATmega 8535. Pada alat itu terdapat delapan tombol menu," katanya.
Ia mengatakan, jika salah satu tombol ditekan, lampu indikator pada peta akan menyala, menunjukan lokasi tempat yang ingin dituju dan pada layar LCD menampilkan alamat lokasi tempat tersebut.
"Kategori tempat-tempat wisata, di antaranya museum, tempat bersejarah, pusat kerajinan, pasar, pantai, kuliner, dan hotel. Total lokasi wisata pada alat itu adalah 40 lokasi, dan pada masing-masing tombol terdapat lima referensi tempat wisata," katanya.
Menurut dia, untuk pengembangan ke depan akan dilakukan penambahan pada "port" sehingga jumlah objek atau tempat wisata bisa termuat lebih banyak lagi. Selain itu, juga masih diperlukan instalasi `keypad` agar data pada mikrokontroler bisa diubah sewaktu-waktu jika lokasi atau nama tempat berubah.(ANT)
Sumber : ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar