5 Posting Terbaru

Kamis, 23 Desember 2010

Einstein dan Mimpi akan Perdamaian

Einstein dan Mimpi akan Perdamaian

BARANGKALI hanya Albert Einstein yang pernah menolak diminta menjadi presiden. Begitulah yang terjadi seperti diungkapkan dalam buku karya Fred Jerome yang berjudul Einstein on Israel and Zionism (2009).

Ilmuwan penemu teori relativitas yang lahir pada tanggal 14 Maret 1879 di Ulm, Wüttemberg, Jerman, itu memang Yahudi. Ia berasal dari keluarga pengusaha kecil, kelas menengah berdarah Yahudi-Jerman. Ketika masih kecil, selama beberapa tahun, ia terlibat dalam kegiatan agama, Yudaisme, meski orangtuanya bisa dikatakan tidak beragama. Namun, selepas usia 12 tahun, ia tidak lagi menjalani kehidupan beragama. Ia tidak lagi pergi ke sinagoga.

Enam pekan setelah kelahirannya, keluarganya pindah ke Muenchen. Di kota itulah Einstein sekolah di Luitpold Gymnasium. Kemudian mereka pindah ke Italia dan Albert Einstein melanjutkan sekolah di Aarau, Swiss, dan pada tahun 1896 masuk Sekolah Politeknik Federal Swiss di Zurich. Di sekolah itu ia mengikuti pendidikan guru fisika dan matematika.

Kelak kemudian hari, pada tahun 1914, Albert Einstein menjadi warga negara Jerman dan menetap di Berlin. Tetapi, pada tahun 1933, ia melepaskan kewarganegaraannya karena alasan politik dan beremigrasi ke Amerika dan menjadi orang AS.

Setelah Perang Dunia II, ia menjadi tokoh terkemuka dalam Gerakan Pemerintahan Dunia. Albert Einstein berkolaborasi dengan Chaim Weizmann mendirikan Hebrew University di Jerusalem. Boleh jadi karena darah Yahudi serta eratnya hubungan Einstein dengan Weizmann, dan terkenal sebagai ilmuwan, pada tahun 1952 ia ditawari menjadi presiden Israel setelah kematian Weizmann.

Tetapi, apa jawaban Albert Einstein? ”Saya harus mengatakan kepada rakyat Israel hal-hal yang tidak ingin mereka dengar.” Namun, apakah mereka (rakyat Israel) tahu pernyataan yang dikemukakan oleh PM Israel (ketika itu) Ben Gurion: ”Katakan kepada saya, apa yang akan terjadi jika ia (Albert Einstein) mengatakan ya! Saya harus memberikan jabatan itu kepadanya karena memang harus demikian. Tetapi, jika ia menerima, kita semua akan kesulitan.”

Israel, memang, kemudian tanpa Einstein yang menentang gagasan negara Yahudi. Ia menyarankan dua negara di Palestina dengan hak yang sama dan kekuasaan yang sama bagi orang Arab dan Yahudi.

Lima persoalan Perjalanan konflik antara Palestina dan Israel memang membuat lelah dan bahkan kadang frustrasi. Perang dan perundingan silih berganti mengisi waktu dari tahun ke tahun diselingi pelanggaran hasil perundingan, pelanggaran gencatan senjata entah oleh Israel, entah oleh Palestina.

Persoalan utama tetaplah sama, yakni keamanan, air, Jerusalem, pengungsi, dan perbatasan. Selama lima persoalan tersebut tidak terselesaikan, perdamaian di kawasan itu yang sering disebut sebagai Tanah Suci hanyalah sebuah impian belaka karena tiadanya niat dan kehendak baik untuk mewujudkan perdamaian dari mereka yang terlibat konflik.

Perdamaian juga tidak akan pernah terwujud selama tidak ada saling percaya di antara kedua belah pihak. Bukankah perdamaian berarti kerja sama, persahabatan antarmasyarakat, saling memahami, saling menghormati, saling mengakui keberadaan masing-masing, dan tenggang rasa.

Tanpa semua itu, Tanah Suci tetaplah menjadi mandala perang tidak suci. Dan, damai pun tidak menyinggahinya. Einstein benar, ”perang sudah dimenangkan, tetapi perdamaian tidak”. (Trias Kuncahyono)


Sumber : http://id.news.yahoo.com/kmps/20101223/twl-einstein-dan-mimpi-akan-perdamaian-70701a2.html

Rabu, 22 Desember 2010

10 Fakta Tentang Tsunami


Kata 'tsunami' berasal dari bahasa Jepang, dan diterjemahkan sebagai 'gelombang pelabuhan'. Tsunami dulu disebut 'gelombang pasang', tetapi istilah tersebut penggunaannya oleh ilmuwan telah bergeser.

1. Tsunami terdiri dari serangkaian gelombang yang dikenal sebagai kereta gelombang, bukan gelombang tunggal. Untuk tsunami yang besar, gelombang ini tiba-tiba dan yang pertama tidak selalu yang terbesar.

2. Sebagian besar tsunami disebabkan oleh gempa bumi bawah laut. Gempa bumi berkekuatan 8,0 sebagai penyebab bencana Samoa, menurut US Geological Survey. Sebuah gempa bumi bisa menyebabkan tsunami jika memiliki kekuatan yang cukup dan berada di kedalaman air yang memadai.

3. Sekitar 80 persen dari seluruh tsunami terjadi di Samudera Pasifik.

4. Teori gempa bumi bawah laut yang berada dibalik tsunami pertama kali dikemukakan oleh sejarawan Yunani kuno Thucydides, pada tahun 426 SM, dalam bukunya “History of the Peloponnesian War.”

5. Letusan gunung berapi, tanah longsor besar, dampak meteorit dan ledakan nuklir bawah laut juga dapat menyebabkan tsunami, seperti juga siklon tropis atau kondisi cuaca lainnya. Sebuah tsunami yang disebabkan badai dikenal sebagai 'meteotsunami'seperti peristiwa hancurnya Burma pada 2008.

6. Terlepas dari ukuran gelombang besar ketika mereka menyentuh tanah, amplitudo (tinggi gelombang) dari tsunami sedikitnya tiga meter di laut terbuka, sedangkan panjang gelombang (jarak antara dua puncak) sepanjang 120 mil. Pada titik ini Tsunami akan mencapai kecepatan lebih dari 500 mph.

7. Ketika tsunami mencapai air dangkal, gelombang mengecil dan menjadikan panjang gelombang pendek, namun amplitudonya menjadi lebih tinggi. Gelombang kemudian melambat, walaupun demikian ia masih memiliki kecepatan sekitar 50 mph.

8. Menduga tsunami sudah dekat sangatlah mustahil. Dalam beberapa kasus, peringatan alam dapat terlihat pada saat air di sepanjang pantai tiba-tiba surut, dalam sebuah fenomena yang disebut drawback. Ini terjadi ketika sebuah palung tsunami mencapai tanah sebelum gelombang memuncak.

9. Seorang gadis Inggris berusia 10 tahun, Tilly Smith pernah menyelamatkan hampir seratus jiwa dengan pengetahuannya saat menjelang tsunami Samudera Hindia pada 2004.

10. Dia telah belajar tentang drawback dalam pelajaran geografi dan memperingatkan keluarganya kemudian berantai kepada orang lain. Ia berkesempatan pidato di PBB dan memiliki sebuah asteroid yang dinamai 20002 Tillysmith.

sumber: http://blognyajose.blogspot.com/2009/12/10-fakta-tentang-tsunami-yang-perlu.html

Foto-foto pemain Philipine Dugem bareng Rahma Azhari

foto-foto pemain timnas Filipina clubbing sama Rahma azhari


sumber: kaskus.us

7 Orang Paling Misterius di Indonesia

Supriyadihttp://aldiparis.files.wordpress.com/2008/08/supriyadi_11.jpg
http://djunaedird.files.wordpress.com/2008/08/supriyadi_masih_hidup_surya_online.jpg


Siapa sih yang tidak kenal dengan sosok pahlawan satu ini. Kalo elo-elo gak tau, tandanya pas pelajaran sejarah pada tidur di kelas ya, hehehe…Supriyadi adalah pahlawan nasional Indonesia, pemimpin pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945. Ia ditunjuk sebagai menteri keamanan rakyat pada kabinet pertama Indonesia, namun tidak pernah muncul untuk menempati jabatan tersebut.
Pada waktu itu, Supriyadi memimpin sebuah pasukan tentara bentukan Jepang yang beranggotakan orang orang Indonesia. Karena kesewenangan dan diskriminasi tentara Jepang terhadap tentara PETA dan rakyat Indonesia, Supriyadi gundah. Ia lantas memberontak bersama sejumlah rekannya sesama tentara PETA. Namun pemberontakannya tidak sukses. Pasukan pimpinan Supriyadi dikalahkan oleh pasukan bentukan Jepang lainnya, yang disebut Heiho.

Kabar yang berkembang kemudian, Supriyadi tewas. Tetapi, hingga kini tidak ditemukan mayat dan kuburannya. Oleh karena itu, meski telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah, keberadaan Supriyadi tetap misterius hingga kini. Sejarah yang ditulis pada buku-buku pelajaran sekolah pun menyebut Supriyadi hilang.

Namun yang membikin sosok Supriyadi semakin misterius adalah banyaknya kemunculan orang-orang yang mengaku sebagai Supriyadi. Salah satu yang cukup kontroversial adalah sebuah acara pembahasan buku ‘Mencari Supriyadi, Kesaksian Pembantu Utama Bung Karno’, yang diadakan di Toko Buku Gramedia di Jalan Pandanaran Semarang. Dalam acara itu, seorang pria sepuh bernama Andaryoko Wisnu Prabu membuka jati diri dia sesungguhnya. Dia mengaku sebagai Supriyadi, dan
kini berusia 88 tahun.

Namun sampai sekarang pengakuan tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya, meski secara perawakan dan sejumlah saksi membenarkan klaim tersebut.

Tan Malaka
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij9-kh2jmUwetplxYinAtLuwZxPOZIwxrI9lO9kpFMC36_EJeFBH9amvfygaj4HEzc6mGTNpjEpXQPSVm50QCDIrhnFuiZ23CCK5884GGx9sjuenNWie-SzGS4yqetexL65p49rYmFHYlO/s1600-r/TanMalaka_DariPendjara_ed3.jpg
Salah satu sosok pahlawan nasional kita yang terlupakan. Mungkin salah sedikit (atau satu-satunya) sosok pahlawan yang memiliki kisah petualangan dari negara ke negara lain dan menjadi sosok yang paling dicari oleh Belanda dan banyak negara lain. Selain itu, pada masa revolusi kemerdekaan keberadaannya selalu dicari oleh para pejuang pada saat itu (termasuk oleh Bung Karno) karena hobinya melakukan penyamaran untuk menghindari mata-mata musuh, sehingga sosoknya selalu misterius dan tidak banyak yang mengenal dengan pasti seperti apa sosok yang bernama asli Sutan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka itu.

Namun sayangnya keberadaan dari tokoh aliran kiri ini hilang secara misterius dalam pergolakan revolusi kemerdekaan itu. Konon kabarnya Tan Malaka dibunuh pada tanggal 21 Februari 1949 atas perintah Letda Soekotjo dari Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya di daerah Kediri, Jawa Timur. Hingga kini makamnya tidak pernah bisa ditemukan.

Renungan Hari Ibu 'Pengorbanan Tulus Yang Seringkali Kita Lupakan'

"hari ibu, pengorbanan ibu"

Jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah lebih dari 70 tahun, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus tinggal di rumah jompo, karena kehadirannya tidak diinginkan. Masih teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tersebut. Ayah dari anak tersebut minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Di samping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yang belum dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri yang hamil sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahankannya, oleh sebab itu ia diusir dari rumah orang tuanya.
"hari ibu"

Selain aib yang harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemohan, karena telahelahirkan seorang bayi haram tanpa bapa. Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yang didapatkannya dari Tuhan di mana ia telah dikaruniakan seorang putri. Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama Love – Kasih.

Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam, karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan. Terkadang ia harus menjahit sampai jam 2 pagi, tidur lebih dari 4 jam sehari itu adalah sesuatu kemewahan yang tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restaurant. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya.

Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena ia tidak mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk daging yang seyogianya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya. Untuk dirinya sendiri ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia selalu menerima dan memakai pakaian bekas pemberian orang, tetapi untuk putrinya yang tercinta, hanya yang terbaik dan terbagus ia berikan, mulai dari pakaian sampai dengan makanan.

"pengorbanan ibu"

Pada suatu saat ia jatuh sakit, demam panas. Cuaca di luaran sangat dingin sekali, karena pada saat itu lagi musim dingin menjelang hari Natal. Ia telah menjanjikan untuk memberikan sepeda sebagai hadiah Natal untuk putrinya, tetapi ternyata uang yang telah dikumpulkannya belum mencukupinya. Ia tidak ingin mengecewakan putrinya, maka dari itu walaupun cuaca diluaran dingin sekali, bahkan dlm keadaan sakit dan lemah, ia tetap memaksakan diri untuk keluar rumah dan bekerja. Sejak saat tersebut ia kena penyakit rheumatik, sehingga sering sekali badannya terasa sangat nyeri sekali. Ia ingin memanjakan putrinya dan memberikan hanya yang terbaik bagi putrinya walaupun untuk ini ia harus bekorban, jadi dlm keadaan sakit ataupun tidak sakit ia tetap bekerja, selama hidupnya ia tidak pernah absen bekerja demi putrinya yang tercinta.

Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa melanjutkan studinya diluar kota. Di sana putrinya jatuh cinta kepada seorang pemuda anak dari seorang konglomerat beken. Putrinya tidak pernah mau mengakui bahwa ia masih mempunyai orang tua. Ia merasa malu bahwa ia ditinggal minggat oleh ayah kandungnya dan ia merasa malu mempunyai seorang ibu yang bekerja hanya sebagai babu pencuci piring di restaurant. Oleh sebab itulah ia mengaku kepada calon suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.

Pada saat putrinya menikah, ibunya hanya bisa melihat dari jauh dan itupun hanya pada saat upacara pernikahan di gereja saja. Ia tidak diundang, bahkan kehadirannya tidaklah diinginkan. Ia duduk di sudut kursi paling belakang di gereja, sambil mendoakan agar Tuhan selalu melindungi dan memberkati putrinya yang tercinta. Sejak saat itu bertahun-tahun ia tidak mendengar kabar dari putrinya, karena ia dilarang dan tidak boleh menghubungi putrinya. Pada suatu hari ia membaca di koran bahwa putrinya telah melahirkan seorang putera, ia merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa ia sekarang telah mempunyai seorang cucu. Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan menggendong cucunya, tetapi ini tidak mungkin, sebab ia tidak boleh menginjak rumah putrinya. Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan, agar ia bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anak dan cucunya, karena keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa melihat putri dan cucunya, ia melamar dengan menggunakan nama palsu untuk menjadi babu di rumah keluarga putrinya.

"hari ibu"

Ia merasa bahagia sekali, karena lamarannya diterima dan diperbolehkan bekerja disana. Di rumah putrinya ia bisa dan boleh menggendong cucunya, tetapi bukan sebagai Oma dari cucunya melainkan hanya sebagai babu dari keluarga tersebut. Ia merasa berterima kasih sekali kepada Tuhan, bahwa ia permohonannya telah dikabulkan.

Di rumah putrinya, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan khusus, bahkan binatang peliharaan mereka jauh lebih dikasihi oleh putrinya daripada dirinya sendiri. Di samping itu sering sekali dibentak dan dimaki oleh putri dan anak darah dagingnya sendiri, kalau hal ini terjadi ia hanya bisa berdoa sambil menangis di dlm kamarnya yang kecil di belakang dapur. Ia berdoa agar Tuhan mau mengampuni kesalahan putrinya, ia berdoa agar hukuman tidak dilimpahkan kepada putrinya, ia berdoa agar hukuman itu dilimpahkan saja kepadanya, karena ia sangat menyayangi putrinya.

Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai babu tanpa ada orang yang mengetahui siapa dirinya dirumah tersebut, akhirnya ia menderita sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Mantunya merasa berhutang budi kepada pelayan tuanya yang setia ini sehingga ia memberikan kesempatan untuk menjalankan sisa hidupnya di rumah jompo.

Puluhan tahun ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri kesayangannya. Uang pension yang ia dapatkan selalu ia sisihkan dan tabung untuk putrinya, dengan pemikiran siapa tahu pada suatu saat ia membutuhkan bantuannya.

Pada tahun lampau beberapa hari sebelum hari Natal, ia jatuh sakit lagi, tetapi ini kali ia merasakan bahwa saatnya sudah tidak lama lagi. Ia merasakan bahwa ajalnya sudah mendekat. Hanya satu keinginan yang ia dambakan sebelum ia meninggal dunia, ialah untuk bisa bertemu dan boleh melihat putrinya sekali lagi. Di samping itu ia ingin memberikan seluruh uang simpanan yang ia telah kumpulkan selama hidupnya, sebagai hadiah terakhir untuk putrinya.

Suhu diluaran telah mencapai 17 derajat di bawah nol dan salujupun turun dengan lebatnya, jangankan manusia anjingpun pada saat ini tidak mau keluar rumah lagi, karena di luaran sangat dingin, tetapi Nenek tua ini tetap memaksakan diri untuk pergi ke rumah putrinya. Ia ingin betemu dengan putrinya sekali lagi yang terakhir kali. Dengan tubuh menggigil karena kedinginan, ia menunggu datangnya bus berjam-jam di luaran. Ia harus dua kali ganti bus, karena jarak rumah jompo tempat di mana ia tinggal letaknya jauh dari rumah putrinya. Satu perjalanan yang jauh dan tidak mudah bagi seorang nenek tua yang berada dlm keadaan sakit.

"kasih ibu"

Setiba di rumah putrinya dlm keadaan lelah dan kedinginan ia mengetuk rumah putrinya dan ternyata purtinya sendiri yang membukakan pintu rumah gedong di mana putrinya tinggal. Apakah ucapan selamat datang yang diucapkan putrinya ? Apakah rasa bahagia bertemu kembali dengan ibunya? Tidak! Bahkan ia ditegor: “Kamu sudah bekerja di rumah kami puluhan tahun sebagai pembantu, apakah kamu tidak tahu bahwa untuk pembantu ada pintu khusus, ialah pintu di belakang rumah!”

“Nak, Ibu datang bukannya untuk bertamu melainkan hanya ingin memberikan hadiah Natal untukmu. Ibu ingin melihat kamu sekali lagi, mungkin yang terakhir kalinya, bolehkah saya masuk sebentar saja, karena di luaran dingin sekali dan sedang turun salju. Ibu sudah tidak kuat lagi nak!” kata wanita tua itu.

“Maaf saya tidak ada waktu, di samping itu sebentar lagi kami akan menerima tamu seorang pejabat tinggi, lain kali saja. Dan kalau lain kali mau datang telepon dahulu, jangan sembarangan datang begitu saja!” ucapan putrinya dengan nada kesal. Setelah itu pintu ditutup dengan keras. Ia mengusir ibu kandungnya sendiri, seperti juga mengusir seorang pengemis.

Tidak ada rasa kasih, jangankan kasih, belas kasihanpun tidak ada. Setelah beberapa saat kemudian bel rumah bunyi lagi, ternyata ada orang mau pinjam telepon di rumah putrinya “Maaf Bu, mengganggu, bolehkah kami pinjam teleponnya sebentar untuk menelpon ke kantor polisi, sebab di halte bus di depan ada seorang nenek meninggal dunia, rupanya ia mati kedinginan!”

"hari ibu"

Wanita tua ini mati bukan hanya kedinginan jasmaniahnya saja, tetapi juga perasaannya. Ia sangat mendambakan sekali kehangatan dari kasih sayang putrinya yang tercinta yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya.

Seorang Ibu melahirkan dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan pamrih apapun juga. Seorang Ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi anak-anaknya, tidak ada perkataan siang maupun malam, tidak ada perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 366 hari dlm setahun. Seorang Ibu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang masa. Bukan hanya setahun sekali saja pada hari-hari tertentu. Kenapa kita baru bisa dan mau memberikan bunga maupun hadiah kepada Ibu kita hanya pada waktu hari Ibu saja “Mother’s Day” sedangkan di hari-hari lainnya tidak pernah mengingatnya, boro-boro memberikan hadiah, untuk menelpon saja kita tidak punya waktu.

Kita akan bisa lebih membahagiakan Ibu kita apabila kita mau memberikan sedikit waktu kita untuknya, waktu nilainya ada jauh lebih besar daripada bunga maupun hadiah. Renungkanlah: Kapan kita terakhir kali menelpon Ibu? Kapan kita terakhir mengundang Ibu? Kapan terakhir kali kita mengajak Ibu jalan-jalan? Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan manis dengan ucapan terima kasih kepada Ibu kita? Dan kapankah kita terakhir kali berdoa untuk Ibu kita?

Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila Ibu telah berangkat, karena Ibu tidak akan bisa melihatnya lagi.

When Mother prayed, she found sweet rest,
When Mother prayed, her soul was blest;
Her heart and mind on God were stayed,
And God was there when Mother prayed!
Our thanks, O God, for mothers
Who show, by word and deed,
Commitment to Thy will and plan
And Thy commandments heed.
A thousand men may build a city,
but it takes a mother to make a home.
No man is poor who has had a godly mother!

Siapapun Kita semua yang ada di dunia sekarang. baik itu seorang pelajar atau pejabat, baik seorang jendral maupun kopral, baik seorang mahasiswa ataupun taruna, baik itu seorang penjahat ataupun pelacur, baik itu seorang koruptor atau pun director, baik seorang menteri ataupun seorang peragawati. Kita semua terlahir dari rahim ibu, ibu yang dengan tulus ikhlas mengandung merawat dan membesarkan kita hingga sekarang kita menjadi seperti ini. Coba saja kalo ibu kita tidak ikhlas mungkin kita sudah di aborsi. Ketika kecil kita sakit beliau merawat kita, ketika kita belum bisa berjalan, beliau menuntun kita, ketika kata belum terucap beliau membimbing kita. Siapapun ibu kita entah renta atau masih muda, entah masih bersama kita ataupun sudah tiada, mari kita ucapkan terima kasih pada beliau, mari kita kasihi beliau sebagaimana kita dulu beliau kasihi, Ya Tuhanku berikanlah tempat teramat istimewa bagi ibuku tersayang.

Selamat Hari Ibu


sumber

TNI AL Butuh 39 Kapal Selam Tambahan

KRI Cakra. (Foto: TNI AL)

22 Desember 2010, Bogor -- Armada angkatan perang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut membutuhkan tambahan alat utama sistem persenjataan (alutsista) berupa pengadaan 39 unit kapal selam.

"Indonesia perlu menambah kekuatan armada angkatan laut. Wilayah laut kita sangat luas dan membutuhkan pengamanan yang intensif dari gangguan pihak luar," kata Wakil Kepala Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetio Rabu di Bogor.

Laksamana Madya TNI Marsetio Rabu berada di Bogor, mengikuti kegiatan Apel Komandan Satuan (AKS) yang digagas Korps Marinir.

Apel Komandan Satuan diikuti 84 pesera terdiri dari komandan satuan di lingkungan Korps Marinir.

Menurut Marsetio, alutsista yang dimiliki armada angkatan perang TNI AL masih jauh dari kategori memadai kebutuhan yang dihadapi.

"Alutsista yang dimiliki TNI AL perlu ditambah dan diperkuat. Terutama jumlah kapal selam perlu ditambah, karena saat ini baru ada beberapa unit," terangnya.

Dikatakannya, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Keberadaan jumlah kapal selam yang memadai sangat mendesak, guna menjamin keamanan kedaulatan wilayah NKRI.

"Kita membutuhkan tambahan kapal selam sebanyak 39 unit," ujar Marsetio.

Penambahan kapal selam bagi armada perang TNI AL, diharapkan dapat membantu tugas dalam mengamankan keutuhan wilayah laut NKRI.

"Kapal selam tersebut akan disebar ke berbagai penjuru laut NKRI. Terutama pulau-pulau terluar dan wilayah laut yang rawan diklaim negara asing akan mendapatkan pengamanan ekstra," imbuhnya.

Pengamanan ekstra wilayah laut diharapkan dapat menjamin keutuhan dan kedaulatan NKRI.

"Kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI harus kita pertahankan. Tidak boleh ada sejengkal pun tanah yang lepas ke pihak asing," demikian Wakil Kepala Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetio.

ANTARA News

Senin, 20 Desember 2010

Pionen, Tempat Penyimpanan Data Tercanggih Di Dunia

Data center bawah tanah ini memiliki rumah kaca, air terjun, mesin kapal selam Jerman, sinar matahari artifisial dan dapat bertahan dari serangan bom hidrogen mirip seperti tempat persembuyian musuh James Bond.

http://i.i.com.com/cnwk.1d/i/tim/2010/12/10/image7138051x.jpg

Data center ini benar-benar ada, dibuat oleh salah satu ISP terbesar Swedia yang terletak dalam bunker nuklir yang dibangun di bawah Stockholm, terpisahkan dari dunia luar oleh pintu setebal 40 cm.


Beberapa fakta menarik tentang data center ini:

1. Pada awalnya merupakan sebuah bunker nuklir yang digunakan dalam masa perang dingin. Saat itu bunker ini diberi kode nama Pionen White Mountains.

2. Terletak 30 meter di bawah lapisan granit yang berada tepat di bawah Stockholm, Pionen memiliki luas 1.110 meter persegi.

3. Pionen dirombak total menjadi data center mutakhir di tahun 2007-2008. Saat pembangungn mereka harus meledakkan batu sebanyak lebih dari 4.000 meter kubik untuk membuat ruang.

4. Pionen dirancang untuk dapat bertahan dari serangan bom hidrogen.
atap granit.


5. Pionen berisikan NOC yang mengontrol lima dari data center yang dimiliki Bahnhof, salah satu ISP terbesar di Swedia. Fasilitas tersebut juga berfungsi sebagai tempat hosting colocation jadi apabila ingin, Anda dapat menempatkan server Anda di situ (saya yakin harganya tidak murah).

6. Listrik cadangan dihasilkan oleh dua mesin diesel Maybach yang biasanya dipakai di kapal selam Jerman, mampu memproduksi daya sebesar 1,5 Megawatt.


7. Akses internet dengan redudansi tiga lapis, jaringan itu terbuat dari serat optik melalui tiga jalur yang berbeda di bawah gunung. Pionen merupakan salah satu tempat dengan koneksi internet terbaik di Eropa Utara.

8. Lingkungan kerja Pionen dilengkapi dengan rumah kaca, air terjun, akuarium air asin sebesar 2.600 liter dan sinar matahari buatan untuk menjaga kenyamanan karyawan.

9. 15 karyawan senior bekerja full time di Pionen
http://i.i.com.com/cnwk.1d/i/tim/2010/12/10/image7137845x.jpg

source: http://www.apakabardunia.com/post/teknologi/foto-pionen-tempat-penyimpanan-data-tercanggih-di-dunia

Wanita Indonesia Sang Ahli Desain Kapal

NAMANYA Henny Poerwanti. Gelarnya berderet-deret. Maklum, ia double sarjana (mechanical engineer dan naval architect). Saat ini menetap di Singapura dan bergerak di bidang konsultan perkapalan. Sekarang dipercaya menjadi engineering manager di Modec (pemilik FPSO terbesar di dunia). Berikut pengalaman Henny, wanita Indonesia yang jago mendesain kapal.

PERJALANAN karir saya di bidang Industri perkapalan dimulai sejak tahun 1992 di Kodja Bahari Jakarta. Pada waktu itu saya mendapat kehormatan dari Kampus Politeknik untuk mensupport GTZ.

GTZ adalah sebuah lembaga milik pemerintah Jerman yang bertugas membantu negara-negara berkembang dalam memajukan negaranya. Apa hubungannya GTZ dengan dunai perkapalan? Ketika itu Kodja Bahari menjadi salah satu galangan kapal terbesar kedua di Indonesia yang menerima project pembangunan kapal penumpang Gotland Vessel milik sebuah perusahaan Swedia.

Awalnya, saya mulai bekerja sebagai designer perkapalan (specialis machinery/kamar mesin). Padahal waktu itu saya belum lulus kuliah.
Seingat saya, mereka yang dikirim dari kampus jumlahnya mencapai lima orang dan saya satu-satunya perempuan. Kehidupan yang keras mulai dari mengerjakan design, hingga turun kelapangan untuk inspeksi, lalu memberi petunjuk kepada para pekerja galangan sudah mulai saya rasakan sejak tahun 1992.

Sebagai wanita yang bekerja di dunia yang keras dan bisa menaklukkan kehebatan kaum Adam sungguh merupakan kebanggan dan kepuasan tersendiri. Bukan berarti saya tidak menghargai mereka, tetapi kemampuan otak, kemampuan dalam hal mengatur orang, bernegosisasi dan juga menyelesaikan berbagai macam problem di kantor maupun di lapangan merupakan tantangan tersendiri.

Contoh sederhana saja, ketika kuliah dulu, saya satu-satunya wanita dari 40 mahasiswa yang mengambil jurusan mesin kapal. Enggak heran kalau saya selalu di nomor kancilkan alias selalu mendapat giliran akhir setiap kali melakukan praktek lapangan, praktek bengkel ataupun uji laboratorium.
Dari yang saya ceritakan, intinya adalah kita (kaum wanita) harus bermental baja, pantang menyerah dan harus bisa berdiri sama tinggi dengan mereka kaum laki-laki.

Pengalaman dari Kodja dengan begitu minim fasilitas membentuk mental saya semakin bertambah satu lapis. Dari seorang yang pendiam dan feminim, tiba-tiba menjadi seorang yang sedikit agresif. Begitu kata ibu saya.

Agresif dalam arti, saya tidak pernah merasa takut dan kepercayaan diri otomatis selalu bertambah. Kerasnya hidup dan bekerja di Jakarta tidak membuat saya menjadi wanita yang gampang mengeluh dan juga putus asa.
Dan yang membuat saya sungguh bersyukur dapat bekerja ke Jakarta, waktu itu saya bekerja dengan insinyur dari Jerman dan saya mendapat banyak ilmu mengenai pekerjaan lapangan mulai design, inspeksi kapal, hingga pekerjaan lapangan (mengelas, memotong plat/ pipa, menyambung dan memasang ke kapal) menjadi bagian yang harus saya lakukan.

Wuihh, betapa tidak pada waktu itu saya juga satu-satunya wanita di Kodja Bahari galangan empat yang menyandang gelar diploma (masih belum ada insinyur wanita pada waktu itu di bidang perkapalan).
***
DARI Jakarta saya kembali ke kota di mana saya dilahirkan, Surabaya. Saya melanjutkan karir di bidang yang sama. Di sini prestasi saya banyak di belakang meja. Lebih banyak ke design daripada ke lapangan. Sejak itu saya mulai fokus pada design kapal, mulai dari kapal untuk kepentingan militer, kapal tanker, kapal cargo (bulk carrier) hingga kapal penumpang.

Ketika mengerjakan kapal cargo, saya mendapatkan kesempatan untuk berangkat ke negeri Belanda untuk mengikuti training. Kesempatan itu menjadi pintu kedua bagi saya untuk bisa melihat dunia luar.

Tidak mudah untuk bisa berangkat ke Belanda, jika tidak karena kepala bagian saya yang pada waktu itu berjuang untuk membela hak saya. Mengapa? Sebenarnya, mereka yang akan dikirim adalah karyawan lain yang sama sekali tidak mengerjakan proyek ini.

Kembali dihadapkan pada kenyataan bahwa persaingan di dunia perkapalan adalah sangat kuat antara laki-laki dan wanita. Kami kaum hawa mungkin masih dianggap kurang mampu untuk menerima tugas atau tanggung jawab yang berat. Tetapi tentu saja Tuhan berkehendak lain dan itu patut saya syukuri.

Penjalanan yant tidak pernah saya bayangkan dan impikan, tetapi menjadi perjalanan karir saya adalah berangkat ke Jerman. Waktu itu sekitar tahun 1997 terjadi krisis di Indonesia dan dunia pekapalan mulai sepi. Saya memutuskan untuk berangkat ke Jerman mengambil double degree di bidang design kapal. Oh iya, gelar insinyur saya selesikan di Surabaya di sebuah Universitas swasta.

Pertimbangan waktu itu adalah saya cenderung mengumpulkan pengalaman di banding konsentrasi melanjutkan kuliah ke universitas milik pemerintah. Itu juga atas anjuran ayah saya yang mensupport saya 100 persen agar saya bisa survive di bidang saya, sebagai wanita bukan jalur akademis yang penting tetapi pengalaman dan kemampuan mendesign serta pengalaman membangun kapal lebih bisa dihargai.

Di Jerman saya tinggal di Kota Bremen dan di situ ada sebuah universitas yang dikenal sangat bagus di bidang perkapalan dan kelautan (marine & offhore). Dengan modal tekad dan kemampuan bahasa Jerman, saya melanjutkan study sembari bekerja sebagai partimer di beberapa perusahaan dan galangan kapal. Selain uang yang menjadi tujuan saya, juga ilmu serta pengalaman yang menjadi incaran saya.

Yang unik adalah ketika saya mulai bekerja (tiga bulan setelah kedatangan saya di Jerman), semua itu terjadi atas bantuan bekas manager saya yang berhasil saya hubungi. Dan alhamdulillah saya diberi kesempatan bekerja selama tiga bulan dengan fasilitas yang lumayan.

Banyak rekan saya yang terheran-heran ketika saya mendapatkan mobil dari perusahaan. Saya semakin percaya diri dan tidak takut sendiri hidup di negeri orang. Prinsip niat baik dan 'do the best' selalu menajdi pegangan saya.
Tiga bulan saya berada di Departement Engineering, tepatnya di bagian Mechanical Engineering.

Di sana saya banyak belajar mengenai system, detail design dan bahkan DIN (Standart Technik Jerman). Bayangkan saya belajar bagaimana satndart yang diakui oleh dunia internasional itu dibuat. Bangga juga dong jika saya mengerti proses dari pembuatan standarisasi. Selama tiga bulan, saya bekerja partime di galangan kapal Luerssen di Vegesack.

Tahu tidak betapa galangan ini merupakan galangan kapal yang sangat terkenal di seluruh dunia dan membangun kapal-kapal militer. Sepertinya Tuhan sudah mengatur dan memberi saya persiapan sebelum berangkat ke Jerman. Betapa tidak, ketika di Jakarta saya bekerja di perusahaan Jerman, sehingga profesionalisme dan sistem kerja mereka saya sudah menguasainya.
Kemudian di Surabaya saya juga mengerjakan kapal-kapal militer dan bertemu dengan bekas manager saya yang memberi kesempatan saya untuk bekerja juga di Jerman. Sepertinya semua itu bukanlah kebetulan, alhamdulillah.

Pengalaman di Jerman, cukup meyakinkan profesor untuk bisa memulai kuliah di semester yang lebih tinggi. Dan akhirnya saya hanya mengulang di semester empat, tapi harus mengerjakan tugas design yang sudah diberikan sejak semester satu dengan waktu hanya tiga bulan.

Sempat juga ada perasaan tidak yakin. Dan orang pertama yang saya hubungi adalah bapak saya dan kakek saya, karena motivator kebanggaan dan favorite saya. Saya telepon, "Pak doakan saya ya untuk bisa ke semester lima saya harus menyelesaikan design ini dalam waktu tiga bulan."

Padahal normalnya nih kalau yang namanya basic design itu dan main frame design, harusnya memakan waktu setahun. Ayah saya menimpali, "Iso, yakin iso... ojo lali ndungo (bisa, yakin bisa dan jangan lupa berdoa)."

Saya lalu mulai mengerjakan tugas dengan telaten. Selama tiga bulan saya selalu pulang jam 04.00 pagi dari kampus. Padahal, jam 08.00 pagi saya sudah harus di kampus lagi untuk mengikuti kuliah.

Perjuangan yang berat, apalagi tantangan musim sering menjadi hambatan karena badan saya suka masuk angin. Tiga bulan bulan berlalu dan semuanya berjalan seperti yang saya harapkan yaitu design saya selesai dan diterima.
Selama kuliah, saya tidak tinggal diam dan banyak menjalin hubungan dengan orang-orang yang saya anggap bisa menjadi sumber referensi saya.

Dan saya ajuga bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan konsultant perkapalan, mulai dari bagian kontrol dokumen (doc control) hingga mengerjakan design. Kemudian saya juga banyak mengikuti seminar serta mendapat kesempatan bekerja di sebuah badan klasifikasi kapal milik Inggris yaitu Lloys Register yang berada di Kota Hamburg. Bremen ke Hamburg hanya satu jam perjalanan menggunakan kereta.

Di Hamburg atau tepatnya di LR, saya banyak belajar bagaimana sebuah design disetujui oleh badan klasifikasi. Sebab tanpa design dan perhitungan yang disetujui oleh badan klasifikasi kapal, maka kapal tidak akan pernah boleh dibangun.

Di Hamburg saya berkunjung ke perusahaan pemilik kapal yang terkenal yaitu Komswroski. Perusahaan itu banyak mendanai kapal-kapal yang di bangun untuk kepentingan negara kita. Saya mencoba menawarkan galangan-galangan kapal di Indonesia yang lain selain PT.PAL yang mungkin bisa membantu proyek-proyeknya.

Yang saya temui tidak hanya perusahaan itu saja, tetapi juga pemilik kapal yang lain seperti Lauterjung. Tujuan saya adalah ingin mempromosikan galangan kapal di Indonesia yang ternyata mampu dan boleh disejajarkan dengan kemampuan galangan-galangan kapal di Eropa.

Suka dan dukanya tentu ada, terutama ketika saya harus duduk satu meja dengan mantan direktur saya. Dimana saya waktu itu berada di pihak owner/ pemilik kapal yang sedang dibangun di PT PAL. Saya tidak berkecil hati dengan pandangan banyak mata yang menatap sinis (ini kenyataan). Justru saya bangga karena manusia kecil seperti saya dan tidak sedang bermimpi menjadi begitu terhormat pada waktu itu.

Saya menyelesaikan sekolah tepat pada waktunya dan saya putuskan untuk pulang ke Indonesia (Mei 2006) dan menolak tawaran dari sebuah perusahaan untuk bekerja di Jerman. Saya tetap wanita dan seorang istri, dimana harus mengikuti kemana suami saya pergi dan anak-anak saya berada.
***
DI Indonesia saya hanya sempat enam bulan saja dan bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta. Kemudian tahun 2007, tepatnya 6 Januari saya mendapatkan kesempatan untuk bekerja di Galangan Kapal Sembawang di Singapura.

Di Singapura saya sudah bekerja di lima perusahaan dan dua diantaranya adalah galangan kapal Sembawang dan Keppelfels. Saya memulai bekerja di Sembawang Shipyard, ikut berpartisipasi dalam dua proyek pentingnya membangun Pipe Lying Vessel dan Jack Up Rig.

Dari Sembawang saya mendapat kesempatang bergabung dengan pembangun rig (rig builder) terbesar di dunia yaitu Keppelfels dan ikut mengerjakan dua proyeknya. Dari galangan kapal hingga bekerja sebagai sebagai senior engineer di perusahaan pemilik kapal seperti Compas Energy dan Modec merupakan batu loncatan yang luar biasa. Melalui perjuangan yang keras untuk bisa meyakinkan mereka bahwa saya sebagai wanita juga mampu menjalankan pekerjaan ini. Terbayar sudah....

Sumber: TRIBUN

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Topik Populer Bulan ini