Saffron berasal dari kata bahasa Arab zahafarn yang berarti benang kuning. Kemasyuran saffron sudah terkenal sejak Jaman Perunggu dahulu kala. Konon di jamannya Zeus, sang Raja dari dari segala dewa-dewa Yunani, disebut-sebut kalau Zeus tidur di kasur yang diisi dengan saffron. Lalu Dionysus (disembah-sembah sebagai orgiastic god of wine di jaman Yunani kuno), yang memakai jubah berwarna sekuning saffron, pernah menyelimuti Ariadne dengan kerudung yang terbuat dari saffron demi kelestarian hidupnya.
Dalam kitab Old Testament “Song of Songs” ada sajak yang sudah berusia 3000 tahun yang menyanjung keindahan dan kemasyuran saffron sebagai rempah eksotis:
“Your lips drop sweetness like the honeycomb, my bride, syrup and milk are under your tongue, and your dress has the scent of Lebanon. Your cheeks are an orchard of pomegranates, an orchard full of rare fruits, spikenard and saffron, sweet cane and cinnamon.”
How lovely!
Saffron diambil dari stigma bunga crocus sativus linneaus. Bunga mungil cantik berwarna ungu muda ini muncul di musim gugur dan memanen stigma-nya harus sebelum matahari muncul. Tidak seperti memanen kentang yang bisa memakai mesin, memanen saffron harus dengan cara stigma dipetik satu persatu dengan tangan. Memanennya harus setiap hari selama 6 minggu, karena satu rumpun crocus bisa mekar dua-tiga kali. Setelah stigma dipetik, stigma-stigma ini akan dikeringkan dalam dehydrator selama 2 jam. Untuk menghasilkan 500g saffron dibutuhkan 70.000 stigma. Bisa dibayangkan mengapa saffron sangat mahal.
Rempah ini banyak digunakan dalam masakan-masakan Timur Tengah dan Eropa bagian selatan, tidak hanya karena fungsinya yang memberi warna dan rasa/keharuman ke dalam masakan tetapi juga digunakan secara umum sebagai bahan sakramen (ingat jubahnya dewa wine Dionysus yang berwarna kuning). Seorang pengarang sajak dan puisi Homer menggunakannya sebagai perumpamaan yang serupa dengan fajar emas, dan sebagai bahan pencelup saffron digunakan sebagai alas kaki Raja Persia yang dicelup seterang warna kuning saffron.
Suplai terbesar untuk dunia masih berasal dari Iran, tetapi sekarang sudah terdapat produksi-produksi berasal dari Spanyol (disebut dengan nama zaffron), Provence dan Italia. Di Kurdistan crocus tumbuh liar di alam.
Di New Zealand, tempat-tempat yang paling bisa ditumbuhi crocus adalah daerah-daerah dengan iklim dingin, seperti di daerah Canterbury, South Island (petani pioneer NZ yang menanam crocus adalah Errol Hitt dari farm Eight Moon Saffron di Rangiora, North Canterbury, menanam sejak 1994), lalu diikuti oleh petani-petani dari farm TerrazaSaffron di Hawke's Bay, Gourmet Gold di Marlborough, dan Premium NZ Saffron di Rangiora yang menanam secara organik.
Pemakaian saffron tidak bisa terlalu banyak karena sejumput saffron saja sudah mampu memberi warna kuning terang dan keharuman yang unik sekali. Terlalu banyak bisa membuat makanan jadi pahit.
Berikut beberapa fakta, memilih dan menggunakan saffron:
- Makin merah benang saffron makin kuning warna yang akan dihasilkan.
- Saffron untuk suplai kebutuhan kuliner di dunia ditanam di Spanyol, Iran, Kashmir, India, Italia dan Yunani, sementara negara-negara lain yang menanam saffron hanya dalam skala kecil.
- Saffron dikemas dalam bentuk stigma kering, ujung stigma yang dipotong, atau bentuk bubuk.
- Kualitas saffron tertinggi adalah berwarna merah gelap, dan tidak belang-belang. Aroma flora-nya segar.
- Saffron bubuk berwarna lebih terang dari benang. Makanya harus diwaspadai kemungkinannya dicampur dengan bubuk kunyit. Belilah produk-produk dari negara-negara di point ke 2.
- Waspadai saffron berasal dari Meksiko dan beberapa wilayah di Timur Tengah karena yang disebut saffron ternyata adalah yang berasal dari kelopak bunga Krisan (chrysanthemum) yang tidak beraroma atau tidak berwarna terang. (Waspadai juga saffron yang berasal dari Ubud, Bali, karena yang disebut saffron adalah kelopak dari African Marigold)
- Saffron akan pudar warna dan wanginya kalau sudah terlalu lama disimpan, jadi sebisanya digunakan dalam kurun waktu setahun setelah saat produksi.
- Simpanlah saffron di dalam toples gelas di tempat yang sejuk dan tidak lembab.
- Untuk mendapatkan warna yang lebih, saffron dapat ditumbuk.
- Sejumput (12-15 benang saffron) cukup untuk masakan porsi 4-6 orang.
- Rendam saffron dalam air panas selama mungkin sebelum digunakan. Untuk membuat cairan dari saffron, masukkan saffron ke dalam mangkuk lalu siramlah dengan 6 sendok makan air panas.
- Makin banyak memakai saffron makin gelap warnanya, tetapi disarankan memakai saffron jangan terlalu banyak untuk menghindari hasil masakan yang pahit dan keharuman yang terlalu kuat.***
sumberfoodngarden.multiply.com