5 Posting Terbaru

Sabtu, 17 Oktober 2009

Sesi latihan Stoner Pole, Rossi Kedua


PHILLIP ISLAND, Casey Stoner meneruskan aksinya yang ciamik di hari Sabtu (17/10) ini. Setelah menjadi yang tercepat di sesi latihan terakhir pada pagi hari, pebalap Ducati ini kembali mengukir waktu terbaik saat kualifikasi sehingga dia berhak penempati pole position alias start terdepan untuk balapan hari Minggu besok.


Stoner yang dua tahun terakhir merajai GP Australia di Phillip Island mencatat waktu 1 menit 30,341 detik untuk meraih pole keduanya secara beruntun di sirkuit ini. Jagoan tuan rumah ini unggul 0,050 detik dari pebalap Fiat Yamaha yang sedang memimpin klasemen sementara, Valentino Rossi.

Sementara itu Dani Pedrosa berada di urutan tiga untuk melengkapi daftar pebalap di barisan pertama. Pebalap Repsol Honda ini terpaut 0,729 detik dari Stoner.

Jorge Lorenzo gagal memperbaiki penampilannya. Rekan setim sekaligus rival terdekat Rossi dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2009 ini harus puas berada di urutan empat.

Ini berarti Lorenzo tidak mampu memperbaiki posisinya, karena ketika tampil di latihan Sabtu pagi, dia juga menempati urutan empat. Dan, posisi ini juga menjadi yang terburuk bagi Lorenzo sepanjang musim. Pasalnya, sejak seri pertama, pebalap Spanyol ini selalu berada di barisan pertama saat balapan.

Babak kualifikasi ini juga diwarnai kecelakaan yang menimpa pebalap Gresini Honda, Alex de Angelis, yang jatuh di sudut MG. Meskipun demikian, De Angelis dengan segera kembali ke lintasan dan mampu mencatat waktu yang cukup bagus sehingga dia akan start dari posisi enam, di belakang pebalap Tech 3 Yamaha, Colin Edwards.

Rekan setim Stoner, Nicky Hayden, mencatat waktu terbaik ketujuh. Dia mengungguli Randy de Puniet (LCR Honda), Mika Kallio (Pramac Ducati) dan Andrea Dovizioso (Repsol Honda), yang melengkapi posisi 10 besar di babak kualifikasi ini.

Hasil buruk diraih pebalap tuan rumah lainnya, Chris Vermeulen, karena gagal mencatat waktu terbaik di penampilan terakhirnya bersama Suzuki di ajang MotoGP--tahun depan Vermeulen beralih ke Superbike. Pebalap yang mendapat julukan "raja hujan" ini hanya mampu berada di urutan 15, di depan Gabor Talmacsi (Scot Honda) yang menjadi juru kunci.

Pada balapan besok, hanya 16 motor yang akan tampil karena pebalap Pramac Ducati Niccolo Canepa cedera lengan akibat jatuh saat latihan.

- Hasil kualifikasi

Pos Rider Bike Time Gap
1. Casey Stoner Ducati 1m30.341s
2. Valentino Rossi Yamaha 1m30.391s + 0.050s
3. Dani Pedrosa Honda 1m31.070s + 0.729s
4. Jorge Lorenzo Yamaha 1m31.071s + 0.730s
5. Colin Edwards Tech 3 Yamaha 1m31.096s + 0.755s
6. Alex de Angelis Gresini Honda 1m31.260s + 0.919s
7. Nicky Hayden Ducati 1m31.325s + 0.984s
8. Randy de Puniet LCR Honda 1m31.380s + 1.039s
9. Mika Kallio Pramac Ducati 1m31.384s + 1.043s
10. Andrea Dovizioso Honda 1m31.472s + 1.131s
11. Toni Elias Gresini Honda 1m31.640s + 1.299s
12. James Toseland Tech 3 Yamaha 1m31.722s + 1.381s
13. Loris Capirossi Suzuki 1m31.873s + 1.532s
14. Marco Melandri Hayate Kawasaki 1m32.190s + 1.849s
15. Chris Vermeulen Suzuki 1m32.338s + 1.997s
16. Gabor Talmacsi Scot Honda 1m32.752s + 2.411s


Melihat Kehidupan di Puing


Keampuhan sistem deteksi dengan menggunakan sistem radar kembali dibuktikan pada penanganan bencana gempa Padang, Sumatera Barat. Selama ini aplikasi teknik deteksi radar sudah dilakukan pada pemantauan cuaca serta lalu lintas penerbangan dan pelayaran.

Belakangan radar digunakan dalam pencarian situs purba di bawah tanah dan pencarian obyek penting yang terpendam di bawah tanah.



Pada bencana gempa Padang akhir September lalu banyak bangunan bertingkat yang ambles sehingga memerangkap beberapa orang di bawah reruntuhannya. Untuk mencari mereka yang masih dalam kondisi hidup diterapkan alat yang disebut detektor kehidupan (life detector). Pencarian dalam misi penyelamatan pascabencana dilakukan khususnya dalam lingkungan yang sulit dan pada lokasi yang tertimbun dalam.

Menurut Emi Frizer, senior SAR Instructor di Basarnas yang mengoperasikan alat tersebut di Padang, alat buatan Meksiko ini baru pertama kali digunakan di Indonesia sejak enam bulan terakhir.

Sebelum digunakan di Padang, detektor ini digunakan untuk mencari korban yang tertimbun longsoran di Tasikmalaya dan Cianjur, Jawa Barat, saat kawasan itu dilanda gempa.

”Pada pengoperasian di Tasikmalaya selama sembilan hari alat tersebut berhasil menyelamatkan sekitar tiga orang dari dalam rumahnya yang tertimbun longsoran,” ujar Emi.

Namun, Emi menyayangkan keberhasilan pendeteksian korban hidup yang terjebak dalam reruntuhan bangunan di Hotel Ambacang dan beberapa gedung lain yang runtuh tidak diikuti dengan evakuasi yang baik sehingga akhirnya nyawa mereka tidak terselamatkan.

”Penggunaan alat-alat berat dalam mengangkat puing, getarannya justru menggeser tumpukan puing bangunan sehingga mengimpit mereka,” ujar Emi.

Sementara itu, menurut Gagah Prakosa, Kepala Humas Basarnas, keterbatasan alat juga membuat mereka yang terpantau di bawah puing akhirnya meninggal. Pembongkaran reruntuhan bangunan yang memerangkap korban di Hotel Ambacang memakan waktu sekitar delapan jam. Padahal saat hari pertama life detector memantau, ada empat orang yang masih hidup.

Aplikasi ”life detector”

Sistem deteksi radar ini digunakan pada operasi pencarian korban yang masih hidup, tidak hanya yang dilanda gempa bumi dan tanah longsor, tetapi juga investigasi tindak kriminal di konstruksi bawah tanah.

Sistem deteksi ini memadukan teknologi radar pada kanal gelombang ultralebar dan teknologi biomedicine. Dengan penetrasi yang kuat, alat ini mampu melacak karakter kehidupan, seperti napas dan gerakan tubuh, secara tepat mengetahui jarak dan kedalaman jasad hidup yang terkubur, serta memiliki kemampuan tinggi untuk mengatasi interferensi atau gangguan sinyal.

Dibandingkan dengan teknologi deteksi menggunakan frekuensi audio atau inframerah optis, alat ini tidak terpengaruh oleh interferensi suhu lingkungan, obyek panas, dan suara.

Radar pendeteksi kehidupan telah dikembangkan untuk mendeteksi posisi korban hidup secara cepat dan tanpa dibatasi kondisi geografi, seperti reruntuhan, asap, dan daerah pertambangan yang kolaps serta kondisi korban, seperti terluka atau pingsan.

Sistem detektor ini terdiri dari bagian utama dan tampilan layar sistem pengontrol. Bagian utama sistem radar terdiri dari antena, pemancar, penerima sinyal, pengatur awal dan pengontrol sinyal, serta sistem daya. Pada dasarnya bagian ini menangani gelombang elektromagnetik dan komunikasi data. Adapun sistem pengontrol mengaktifkan konsol remote tanpa kabel dan bagian utama radar dengan menampilkan hasil deteksi radar.

Dijelaskan Emi, dalam pengoperasiannya, alat ini harus dibebaskan dari keberadaan manusia pada radius 30 kaki atau 9 meter. Adapun kedalaman lokasi yang dapat terpantau berkisar 3 meter hingga 6 meter.

Alat berukuran 60 x 40 sentimeter dan setinggi 20 sentimeter ini mampu memantau korban berdasarkan gerakan tubuh dan detak jantung hingga kedalaman 6 meter. Adapun napas terpantau hingga kedalaman 3 meter.

Lama gelombang untuk merambat hingga mencapai obyek tergantung dari kekerasan media yang menutupi. Untuk media beton, maksimum waktu yang diperlukan 120 detik. ”Bila dalam 120 detik layar monitor pada alat seukuran PDA atau telepon seluler yang dipegang operator tidak menunjukkan hasil, itu artinya obyek tidak terdeteksi atau terjangkau alat ini,” jelasnya.

Saat ini alat tersebut dikembangkan oleh beberapa negara, bukan hanya negara maju, melainkan juga negara berkembang. Selain Meksiko, di pasaran juga ditemukan life detector buatan China dan Singapura.

Sumber : kompas.com


Rossi Tercepat, Atasi Stoner


PHILLIP ISLAND — Juara dunia Valentino Rossi mencatat waktu tercepat dalam sesi pertama latihan bebas jelang GP Australia yang berlangsung di sirkuit Phillip Island.

Rossi yang kini memimpin klasemen sementara kejuaraan dunia mencatat waktu tercepat 1 menit 31,032 detik. Juara dunia asal Italia ini memacu motornya dalam 31 lap di sirkuit yang kering.

Ia mengungguli pebalap Australia, Casey Stoner, yang memacu Ducati dengan selisih waktu 0,135 detik. Stoner yang baru berlomba kembali di GP Portugal setelah absen dalam tiga seri mencatat waktu tercepat 1 menit 31,167 detik dan menyelesaikan 22 putaran.

Posisi Stoner berada di atas pebalap Honda Repsol dari Spanyol, Dani Pedrosa, yang berada di posisi ketiga tercepat dengan selisih 0,496 detik. Adapun pesaing terdekat Rossi, Jorge Lorenzo, mencatat waktu terbaik keenam dengan selisih 1,045 detik di belakang Rossi.

Hasil sesi latihan bebas pertama:
1. Valentino Rossi (ITA) Yamaha 1min 31.032 sec,
2. Casey Stoner (AUS) Ducati at 0.135 sec,
3. Dani Pedrosa (ESP) Honda 0.496,
4. Alex de Angelis (RSM) Honda 0.754,
5. Colin Edwards (USA) Yamaha 0.814,
6. Jorge Lorenzo (ESP) Yamaha 1.045,
7. James Toseland (GBR) Yamaha 1.223,
8. Andrea Dovizioso (ITA) Honda 1.470,
9. Mika Kallio (FIN) Ducati 1.540,
10. Loris Capirossi (ITA) Suzuki 1.574

Sumber KOMPAS.com

Kinerja BUMN Selama SBY-JK


JAKARTA — Aset BUMN meningkat 65,94 persen dari Rp 1.191,87 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp 1.977,80 triliun pada 2008.

Demikian disampaikan Menteri Negara BUMN Sofyan A Djalil saat menyampaikan gambaran-gambaran umum kinerja BUMN Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009 dalam diskusi panel Economic Growth and BUMN Outlook 2009.

Berikut gambaran kinerja BUMN lainnya,

1. Ekuitas: Selama lima tahun terakhir terjadi peningkatan ekuitas dari Rp 366,12 triliun 2004 menjadi Rp 526,13 triliun pada 2008, atau meningkat hingga 143,70 persen.

2. Pendapatan: Pendapatan BUMN selama 2004-2008 meningkat 220,09 persen. Tahun 2004, pendapatan BUMN baru sekitar Rp 527,83 triliun. Hingga akhir 2008, pendapatan ini menjadi Rp 1.161,71 triliun.

3. Laba bersih: Laba bersih BUMN meningkat 212,42 persen dari Rp 36,94 triliun menjadi Rp 78,47 triliun.

4. Belanja operasional: Total belanja operasional BUMN selama 2004-2008 sebesar Rp 3.490,48 triliun. Dalam periode tersebut, terjadi peningkatan sebesar 226,81 persen dari Rp 453,40 triliun (2004) menjadi Rp 1.028,37 triliun (2008).

5. Belanja modal: Total belanja modal BUMN selama 2004-2008 sebesar Rp 339,63 triliun. Selama periode itu, terjadi peningkatan sebesar 397,77 persen, yaitu dari Rp 32,26 triliun pada 2004 menjadi Rp 128,32 triliun pada 2008.

6. Setoran dividen: Setoran dividen BUMN lima tahun terakhir meningkat cukup tinggi hingga 295,33 persen, yaitu Rp 9,85 triliun (2004) menjadi Rp 29,09 triliun (2008).

Sofyan mengatakan, peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan keuntungan secara kumulatif selama periode 2004-2008 pada berbagai sektor usaha, yaitu:

- sektor perkebunan 384 persen
- sektor pertambangan 260 persen
- sektor prasarana angkutan 200 persen
- sektor perbankan 110 persen
- sektor telekomunikasi 61 persen

Sementara itu, jumlah BUMN yang rugi telah mengalami penurunan dari 35 menjadi 23 BUMN. Namun, total kerugian BUMN naik dari Rp 6,83 triliun pada 2005 menjadi 14,03 triliun pada 2008.

Kenaikan nilai kerugian ini disebabkan meningkatnya kerugian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar Rp 12,3 triliun atau 90 persen dari total nilai kerugian semua BUMN. Untuk mengatasi masalah ini, Sofyan melanjutkan, BUMN menetapkan kebijakan umum sebagai berikut:

Pertama, reformasi kepemimpinan. Kedua, khusus mengenai masalah PLN, pada APBN, pemerintah dan DPR sepakat memberikan margin laba sebesar 5 persen. "Beberapa BUMN telah menunjukkan kinerja yang membaik, seperti Perum PPD, PT Iglas, dan PT MNA," kata Sofyan. Kompas (Andri Indradie/Kontan)



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Topik Populer Bulan ini