Matador, secara harafiah berarti pembunuh, adalah seorang torero yang sangat ahli di dalam pertarungan melawan banteng. Torero adalah pelaku utama dalam pertunjukan pertarungan manusia melawan banteng di Spanyol dan negara-negara berbahasa Spanyol lainnya. Dalam pertarungan ini, seorang torero berperan mempermainkan dan pada akhirnya membunuh banteng tersebut. Torero disebut sebagai toreador dalam bahasa Inggris, tapi istilah ini hampir tidak pernah dipakai di Spanyol maupun Amerika Latin.
Hanya seorang torero yang sangat ahli yang dapat naik tingkat sebagai seorang matador dalam sebuah pertarungan melawan banteng yang disebut alternativa. Dalam pertarungan alternativa ini, seorang Novillero (petarung banteng junior) dapat melakukan pertunjukan di depan penonton dan diperkenalkan sebagai matador de toros.
Salah satu matador yang paling terkenal sepanjang masa adalah Juan Belmonte, yang teknik-tekniknya merevolusi pertarungan itu dan kemudian menjadi standar dalam penilaian matador hari-hari ini. Seorang matador yang paling sukses akan diperlakukan seperti seorang bintang, dengan pendapatan yang berlimpah, memiliki banyak penggemar, dan sering digosipkan oleh tabloid. Namun demikian, pada saat ini profesi matador tidak mendapatkan pendapatan sebesar pendahulunya pada tahun 1960-an. Media masa juga kebanyakan meliput hanya sedikit matador yang dikenal sebagai “mediaticos” yang tidak termasuk petarung-petarung top Spanyol. Dengan sifat pertarungan yang berbahaya itu, lebih dari 40 orang matador telah terbunuh di gelanggang pertarungan. Salah satu petarung paling terkenal dalam sejarah, Manolete, tewas dalam pertarungan pada tahun 1947.
Usianya baru 11 tahun. Tinggi/Berat badannya 1.35/35kg, tapi sanggup membunuh banteng seberat 272kg. Tidak cuma satu, tapi enam ekor sekaligus, dalam sebuah pertunjukan di hadapan 3.500 penonton di Merida, Meksiko Tenggara, Januari lalu.
Dialah Michelito Lagravere, si mataror cilik anak mantan matador asal Perancis Michel Laravere. Tentu prestasinya dicatat oleh Asosiasi Nasional Matador Meksiko. Tapi diabaikan oleh Guinness Book of World Records. “Kami tidak mencatat rekor yang mendasarkan pada pembunuhan atau penganiayaan binatang” tulis website Guinness.
Kelompok pecinta binatang dan perlindungan anak Meksiko juga memprotes acara itu. Tapi pengadilan lokal mempersilakan pertunjukan rakyat itu untuk tetap berlangsung. Di Meksiko memang tidak ada pembatasan usia matador, tapi anak-anak yang berlatih harus dibimbing dan diawasi.
Diabaikan oleh guiness tak mengurangi kebanggan Michelito. “buatku itu sama saja. Sejarah telah mencatat prestasiku, dengan atau tanpa buku Guinness,” katanya
sumber: http://korananakindonesia.wordpress.com/2010/04/12/matador-termuda-di-dunia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar