Oleh : Dissy Pramudita
Klikdokter - Sudah banyak cara dilakukan oleh para perokok untuk dapat berhenti merokok, seperti menggunakan plester nikotin, menggunakan permen karet nikotin, meminta dukungan keluarga untuk mengalihkan perhatian dari rokok, dll, namun kebiasaan tersebut tetap sulit untuk dihilangkan. Hal tersebut terjadi karena rokok mengandung nikotin, yaitu suatu zat yang bersifat adiktif (menimbulkan kecanduan) dimana efek adiksi nikotin bahkan 5-10% lebih tinggi daripada kokain dan morfin.
Mengapa nikotin dapat menimbulkan kecanduan bagi para perokok?
Di dalam tubuh perokok, nikotin yang diambil dari jaringan paru akan masuk ke dalam darah dan beredar ke seluruh tubuh. Karena nikotin berukuran sangat kecil, maka nikotin dapat melewati pembuluh darah otak dan masuk ke dalam jaringan otak. Selanjutnya nikotin akan menempel pada reseptornya di otak yang akan memicu dilepaskannya dopamin. Pelepasan dopamin ini akan memberikan sensasi menyenangkan dalam tubuh para perokok.
Proses tersebut berlangsung sangat cepat di dalam tubuh, bahkan kurang dari satu menit setelah asap rokok dihisap masuk ke dalam tubuh. Karena itulah para perokok merasa ketagihan untuk menghisap rokok lagi demi mendapatkan sensasi menyenangkan dalam waktu yang singkat.
Meskipun nikotin menimbulkan efek kecanduan bagi para perokok, The American Cancer Society menyatakan bahwa dari 44 juta penduduk amerika serikat yang merokok, hampir 70% mengakui bahwa mereka ingin berhenti merokok dan hampir 40% berhasil menahan diri dari rokok setiap tahun. Namun, hanya 4-7% yang benar-benar berhenti merokok tanpa bantuan dan sebagai komitmen seumur hidup.
Untuk membantu para perokok yang ingin berhenti merokok, Nabi Biopharmaceuticals memberikan secercah harapan dengan menciptakan suatu vaksin anti nikotin, bernama NicVAX, yang dapat digunakan oleh para perokok dalam mengatasi kecanduannya terhadap rokok.
Vaksin Anti-Nikotin
Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem imun (daya tahan) dalam tubuh untuk memproduksi suatu antibodi yang akan berikatan dengan nikotin di dalam darah perokok. Kompleks antibodi-nikotin mempunyai ukuran yang besar, sehingga molekul tersebut tidak dapat melewati pembuluh darah otak dan mencapai jaringan otak. Dengan demikian, nikotin akan tetap terperangkap dalam darah dan gagal mencapai reseptornya di otak untuk memproduksi dopamin.
Dengan pemberian vaksin ini, diharapkan antibodi yang terus diproduksi oleh vaksin NicVAX akan terus mengikat nikotin dalam darah, sehingga kadar nikotin yang mencapai otak akhirnya akan berkurang. Selanjutnya, diharapkan ketergantungan para perokok terhadap nikotin akhirnya akan menurun juga.
Namun, untuk mendapatkan vaksin ini para perokok hendaknya masih perlu bersabar untuk beberapa lama, karena saat ini vaksin tersebut belum melewati percobaan tahap ke tiga, yaitu percobaan yang dilakukan terhadap manusia. Untuk itu The National Institute on Drug Abuse, sebuah cabang dari National Institute of Health, telah menawarkan untuk memberikan dana sebesar 10 juta dolar kepada Nabi Biopharmacuticals untuk membantu memajukan NicVAX ke percobaan tahap ketiga.
Nabi Pharmaceutical menyatakan bahwa percobaan tahap ke tiga terhadap manusia akan dimulai pada akhir tahun 2009. Sampai saat ini didapatkan hasil bahwa efek samping dari penggunaan vaksin sangat kecil, bahkan dapat diabaikan. Berdasarkan hasil percobaan, sejumlah besar responden yang telah diberikan NicVAX dosis optimal sudah mampu berhenti merokok dan tetap bertahan tanpa rokok untuk periode waktu yang cukup lama. Menurut Nabi Pharmaceutical, para responden yang mendapatkan NicVAX berpotensi untuk dapat berhenti merokok 3 kali lebih besar dibandingkan mereka yang menerima plasebo.
Terhadap para responden yang tetap merokok setelah diberikan vaksin NicVAX, secara umum didapatkan bahwa vaksin NicVAX mampu menurunkan frekuensi merokok mereka, dari sekitar 20 batang rokok/hari menjadi 10 batang rokok/hari.
Percobaan tahap ke tiga terhadap vaksin ini rencananya akan dilakukan dalam waktu 6 bulan. Setiap responden akan diberikan vaksin dengan interval waktu pemberian selama 1 bulan. Antibodi yang dihasilkan diharapkan dapat bertahan dalam tubuh responden untuk waktu yang lama. Namun hingga saat ini para peneliti masih belum dapat mengetahui berapa lama antibodi tersebut dapat bertahan dalam tubuh.
Meskipun masih dalam tahap penelitian, namun jika hal ini terwujud maka jutaan angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh rokok akan berkurang. Apakah anda bersedia mendapatkan vaksinasi ini untuk menghentikan kebiasaan merokok anda?[](DP)
Sumber : http://www.klikdokter.com/article/detail/150208
Klikdokter - Sudah banyak cara dilakukan oleh para perokok untuk dapat berhenti merokok, seperti menggunakan plester nikotin, menggunakan permen karet nikotin, meminta dukungan keluarga untuk mengalihkan perhatian dari rokok, dll, namun kebiasaan tersebut tetap sulit untuk dihilangkan. Hal tersebut terjadi karena rokok mengandung nikotin, yaitu suatu zat yang bersifat adiktif (menimbulkan kecanduan) dimana efek adiksi nikotin bahkan 5-10% lebih tinggi daripada kokain dan morfin.
Mengapa nikotin dapat menimbulkan kecanduan bagi para perokok?
Di dalam tubuh perokok, nikotin yang diambil dari jaringan paru akan masuk ke dalam darah dan beredar ke seluruh tubuh. Karena nikotin berukuran sangat kecil, maka nikotin dapat melewati pembuluh darah otak dan masuk ke dalam jaringan otak. Selanjutnya nikotin akan menempel pada reseptornya di otak yang akan memicu dilepaskannya dopamin. Pelepasan dopamin ini akan memberikan sensasi menyenangkan dalam tubuh para perokok.
Proses tersebut berlangsung sangat cepat di dalam tubuh, bahkan kurang dari satu menit setelah asap rokok dihisap masuk ke dalam tubuh. Karena itulah para perokok merasa ketagihan untuk menghisap rokok lagi demi mendapatkan sensasi menyenangkan dalam waktu yang singkat.
Meskipun nikotin menimbulkan efek kecanduan bagi para perokok, The American Cancer Society menyatakan bahwa dari 44 juta penduduk amerika serikat yang merokok, hampir 70% mengakui bahwa mereka ingin berhenti merokok dan hampir 40% berhasil menahan diri dari rokok setiap tahun. Namun, hanya 4-7% yang benar-benar berhenti merokok tanpa bantuan dan sebagai komitmen seumur hidup.
Untuk membantu para perokok yang ingin berhenti merokok, Nabi Biopharmaceuticals memberikan secercah harapan dengan menciptakan suatu vaksin anti nikotin, bernama NicVAX, yang dapat digunakan oleh para perokok dalam mengatasi kecanduannya terhadap rokok.
Vaksin Anti-Nikotin
Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem imun (daya tahan) dalam tubuh untuk memproduksi suatu antibodi yang akan berikatan dengan nikotin di dalam darah perokok. Kompleks antibodi-nikotin mempunyai ukuran yang besar, sehingga molekul tersebut tidak dapat melewati pembuluh darah otak dan mencapai jaringan otak. Dengan demikian, nikotin akan tetap terperangkap dalam darah dan gagal mencapai reseptornya di otak untuk memproduksi dopamin.
Dengan pemberian vaksin ini, diharapkan antibodi yang terus diproduksi oleh vaksin NicVAX akan terus mengikat nikotin dalam darah, sehingga kadar nikotin yang mencapai otak akhirnya akan berkurang. Selanjutnya, diharapkan ketergantungan para perokok terhadap nikotin akhirnya akan menurun juga.
Namun, untuk mendapatkan vaksin ini para perokok hendaknya masih perlu bersabar untuk beberapa lama, karena saat ini vaksin tersebut belum melewati percobaan tahap ke tiga, yaitu percobaan yang dilakukan terhadap manusia. Untuk itu The National Institute on Drug Abuse, sebuah cabang dari National Institute of Health, telah menawarkan untuk memberikan dana sebesar 10 juta dolar kepada Nabi Biopharmacuticals untuk membantu memajukan NicVAX ke percobaan tahap ketiga.
Nabi Pharmaceutical menyatakan bahwa percobaan tahap ke tiga terhadap manusia akan dimulai pada akhir tahun 2009. Sampai saat ini didapatkan hasil bahwa efek samping dari penggunaan vaksin sangat kecil, bahkan dapat diabaikan. Berdasarkan hasil percobaan, sejumlah besar responden yang telah diberikan NicVAX dosis optimal sudah mampu berhenti merokok dan tetap bertahan tanpa rokok untuk periode waktu yang cukup lama. Menurut Nabi Pharmaceutical, para responden yang mendapatkan NicVAX berpotensi untuk dapat berhenti merokok 3 kali lebih besar dibandingkan mereka yang menerima plasebo.
Terhadap para responden yang tetap merokok setelah diberikan vaksin NicVAX, secara umum didapatkan bahwa vaksin NicVAX mampu menurunkan frekuensi merokok mereka, dari sekitar 20 batang rokok/hari menjadi 10 batang rokok/hari.
Percobaan tahap ke tiga terhadap vaksin ini rencananya akan dilakukan dalam waktu 6 bulan. Setiap responden akan diberikan vaksin dengan interval waktu pemberian selama 1 bulan. Antibodi yang dihasilkan diharapkan dapat bertahan dalam tubuh responden untuk waktu yang lama. Namun hingga saat ini para peneliti masih belum dapat mengetahui berapa lama antibodi tersebut dapat bertahan dalam tubuh.
Meskipun masih dalam tahap penelitian, namun jika hal ini terwujud maka jutaan angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh rokok akan berkurang. Apakah anda bersedia mendapatkan vaksinasi ini untuk menghentikan kebiasaan merokok anda?[](DP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar