Tim Charlie Kopassus akhirnya menemukan kotak hitam atau black box Sukhoi Super Jet 100 di
tebing Gunung Salak, Jawa Barat, Selasa (15/5/2012) pagi. Kotak hitam
itu ditemukan di antara puing-puing sekitar 100 meter dari lokasi
penemuan ekor pesawat. Hal ini diungkapkan Komandan Tim Charlie
Kopassus, Lettu Infanteri M Taufik Akbar, Rabu (16/5/2012), saat
dihubungi Kompas.com.
Taufik menceritakan kronologi
penemuan kotak hitam itu. Awalnya, Tim Charlie Kopassus yang berjumlah
lima orang menyisir dasar jurang dan tebing Gunung Salak yang menjadi
lokasi kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 pada hari Rabu.
"Pada pukul 10.00, kami menemukan ada kotak yang kami curigai sebagai kotak hitam," tutur Akbar.
Kotak
itu, katanya, tertimbun tanah dan puing-puing pesawat yang berserakan.
Tim merasa curiga karena ada setengah badan kotak hitam yang menyembul
ke permukaan.
"Ada bagian ujungnya masih berwarna oranye. Akhirnya kami gali, dan ketemu kotak itu," kata Akbar.
Kondisi
kotak hitam, kata Akbar, sudah terbakar. Sebagian besar kotak yang bisa
merekam percakapan pilot, ketinggian, dan kecepatan pesawat tersebut
juga sudah menghitam akibat terbakar.
Akbar menjelaskan, lokasi
penemuan kotak hitam itu berada 100 meter di atas lokasi ekor pesawat.
Ekor pesawat Sukhoi Superjet sendiri ditemukan 300 meter dari lokasi
tabrakan.
Untuk mengangkat kotak hitam itu, tim juga terpaksa
harus menggunakan tali yang langsung diangkat menuju helikopter Super
Puma milik TNI Angkatan Udara. Adapun kotak hitam atau black box
adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang
transportasi. Umumnya merujuk kepada perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) dan perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) dalam pesawat terbang.
Fungsi dari kotak hitam sendiri adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.
Walaupun
dinamakan kotak hitam, sesungguhnya kotak tersebut tidak berwarna
hitam, tetapi jingga (oranye). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
pencarian jika pesawat itu mengalami kecelakaan.
Kotak hitam akan
menjadi elemen penting bagi Komite Nasional Keselamatan Transportasi
(KNKT) yang akan meneliti penyebab kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet
100 pada Rabu (9/5/2012) di tebing Gunung Salak, Jawa Barat.
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar