Jakarta Polda Metro Jaya menolak memberi rekomendasi terhadap konser Lady Gaga di Indonesia. Sejumlah alasan dikemukakan, yang utama adanya masukan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan politisi di DPR yang menolak pelantun hits 'Poker Face' ini.
"Banyak masukan, karena ini masalah sosial budaya. Dari MUI dari fraksi di DPR dan berbagai elemen masyarakat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat dikonfirmasi, Selasa (15/5/2012).
Rikwanto menjelaskan pihak kepolisian menampung masukan dari masyarakat. Pihak kepolisian juga sudah menyaksikan video konser Lady Gaga dan isinya banyak tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
"Terlalu vulgar ya. Joget-joget pakai bikini di videonya. Itu terlalu vulgar, tidak sesuai dengan budaya kita," jelasnya.
Ketika ditanyakan izin awal konser Lady Gaga, sehingga promotor musik berani memutuskan menggelar konser pada 3 Juni mendatang, Rikwanto menegaskan, dahulu pihak promotor pernah melakukan pemberitahuan.
"Tapi seperti halnya pertandingan sepakbola, ketika kemudian diperkirakan akan ada gangguan keamanan akan dibatalkan," tuturnya.
Rikwanto juga menepis bahwa penolakan polisi ini terkait unjuk rasa dan penolakan ormas tertentu. "Tidak, ini karena masukan dari berbagai elemen masyarakat," ujarnya.
Bagaimana dengan masyarakat yang sudah membeli tiket, bukankah juga akan menimbulkan masalah sosial? "Nanti kita minta promotornya melakukan koordinasi pengembalian (uang tiket)," jelasnya.
Lady Gaga sedianya akan tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 3 Juni. Tiket telah dijual sejak Maret. Tiketnya tidak murah, yaitu:
Golden Circle GA (Festival) di area Golden Circle Rp 2.250.000
Reserved Tribune di area Yellow & Blue West VIP Rp 1.250.000
Festival di area lapangan sepakbola Rp Rp 750.000
Tribune 1 di area Orange & Green Rp 750.000
Tribune 2 di area Purple Rp 465.000
Tribune 3 (Ladys Only) di area Yellow East VIP Rp 1.250.000
Sumber : Detik News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar