Meski
terjadi gangguan pasokan dan produksi karena tsunami Jepang (Maret) dan
banjir Thailand (Oktober), menurut Gaikindo, penjualan mobil hingga
November lalu berada di atas 840.000 unit. Dengan pencapaian itu,
berarti pada 2011 Indonesia menggeser Thailand sebagai negara dengan
penjualan mobil terbanyak di Asia Tenggara. Menurut data Federasi
Otomotif ASEAN, penjualan mobil di Thailand hingga Oktober 2011 baru
mencapai 713.842 unit.
Sayang, dari belasan merek mobil
yang berseliweran di jalan raya, tidak ada merek mobil lokal yang
benar-benar eksis bersaing dengan mobil merek asing. Padahal, angan
memiliki mobil nasional atau merek lokal telah dirintis puluhan tahun
lalu. Caranya beragam, ada yang menggandeng merek asing dan melakukan
alih teknologi. Ada yang mendesain sendiri, sedangkan mesinnya
memanfaatkan mesin yang sudah beredar. Ada juga yang memulai dengan
invonasi membuat mobil dari awal.
Berikut catatan dari berbagai sumber tentang sejumlah mobil merek lokal:
1. Timor : Merek mobil Timor sejak
diluncurkan pada pertengahan 1990 dengan harga sekitar Rp 30 juta
menuai banyak pro dan kontra. Mobil ini sejatinya sekadar mengganti
emblem mobil merek KIA Sephia asal Korea Selatan. Nama Timor adalah
kepanjangan dari "Teknologi Industri Mobil Rakyat" dan digawangi
perusahaan Timor Putra Nasional, milik Tommy Soeharto, putra Presiden
Soeharto.
Secara bertahap, melalui alih
teknologi, Timor diarahkan untuk menjadi mobil nasional (mobnas),
seperti Proton asal Malaysia. Oleh sebab itu, ada kebijakan khusus,
seperti pembebasan pajak dan bea lainnya. Efek domino krisis ekonomi
yang membangkrutkan KIA Motors pada 1997 dan kejatuhan Soeharto membuat
proyek ini luluh.
2. Bimantara : Kisah Bimantara
tidak berbeda jauh dengan Timor. Bila Timor dikomandoi oleh Tommy,
Bimantara disponsori Bambang Trihatmodjo, yang tak lain kakaknya. Jika
Timor menggandeng KIA, Bimantara memilih berpartner dengan Hyundai.
Tapi, karena krisis, Bimantara pun ikut tenggelam.
4. Maleo : Pada 1993, secara
politis, pemerintah yang mesti memiliki mobnas memulai proyek Maleo.
Pemerintah menunjuk IPTN untuk merealisasikannya. Gabungan kolaborasi
IPTN, Rover Inggris, dan Millard Design Australia dengan diorkestrasi
Menristek B.J. Habibie sampai 1997 berhasil membuat 11 rancangan mobil.
Proyek ini ngadat karena badai krisis ekonomi 1998.
5. Beta 97 MPV : Grup Bakrie,
melalui Bakrie Brothers, pada 1994 mulai merancang mobil yang diberi
nama Beta 97 MPV. Rumah desain Shado, Inggris, diminta mendesain mobil
tipe MPV ini dan pada April 1995 desainnya telah ada di meja manajemen
Bakrie.
Pada 1997, prototipe mobil ini
kelar dibuat. Proses produksi, dari anggaran, pasokan material,
perakitan, hingga peluncuran, telah disiapkan hingga Desember 1997.
Sekali lagi, krisis ekonomi mengubur obsesi Grup Bakrie.
6. MR 90 : MR 90 --kependekan dari
''Mobil Rakyat'' 90-- adalah proyek nasionalisasi Mazda 323 Hatchback
oleh PT Indomobil. Mazda Van Tren yang keluar pada 1994 adalah seri
terakhir.
7. Kalla Motor : Mobil bermesin
500 cc pernah dibuat oleh Kalla Motor sebagai mobil produksi anak
negeri. Kelanjutan produksinya tidak pernah diketahui.
8. Texmaco Macan : PT Texmaco
pernah memiliki proyek prestisius membuat mobil MPV berkapasitas 1.8 lt
dengan nama Macan. Texmaco tidak sendirian karena mengajak
Mercedes-Benz. Pada medio 2001, satu unit prototipe mobil ini pernah
dipamerkan dalam Pekan Raya Jakarta. Proyek ini lunglai karena PT
Texmaco bangkrut dihantam krisis moneter 1998.
9. Gang Car : Sesuai dengan namanya, Gang Car adalah mobil berkapasitas dua orang yang didesain untuk bisa menyusup di gang-gang kecil. Mobil dengan
mesin berkapasitas 125-200 cc ini adalah proyek PT Dirgantara Indonesia
(PTDI). Proyek ini tidak berlanjut karena restrukturisasi dan
rasionalisasi di tubuh PTDI pada 2003, di mana 9.000 karyawannya
dirumahkan.
10. Marlip : LIPI (Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia) mampu mengembangkan mobil listrik untuk keperluan
khusus seperti mobil golf, pasien, dan mobil keamanan. Mobil yang
dipasarkan PT Marlip Indo Mandiri ini juga memiliki varian untuk empat
penumpang, dengan kecepatan 50 km/jam, berjarak tempuh maksimal 120 km.
Kisaran harganya, Rp 60 juta-Rp 80 juta.
11. Kancil : Kancil --singkatan
dari ''Kendaraan Niaga Cilik Irit Lincah''-- yang dibuat untuk mengganti
bajaj/bemo bermesin 250 cc ini mampu digeber hingga 70 km/jam. Kancil
juga merek dagang terdaftar angkutan bermotor roda empat yang didesain,
dibuat, dan dipasarkan PT KANCIL, kependekan dari Karunia Abadi Niaga
Citra Indah Lestari.
12. GEA : PT Inka (Industri Kereta
Api) tak mau ketinggalan. Hasil risetnya menghasilkan GEA. Mobil ini
adalah proyek mobnas hasil riset dengan mesin Rusnas (Riset Unggulan
Strategis Nasional). Mobil berdimensi 3.320 x 1.490 x 1.640 mm dan
berkapasitas 640 cc ini dibuat hemat bahan bakar untuk menghadapi krisis
energi. Dipasarkan dengan rentang harga Rp 45 juta- Rp 50 juta. Citycar
ini mampu melaju hingga 85 km/jam dengan sistem injeksi EFI serta
penggerak roda depan.
13.Tawon : Mobnas AG-Tawon buatan
PT Super Gasindo Jaya dengan pabrik di Rangkasbitung, Banten, ini
memiliki kelebihan khusus karena langsung dapat mengonsumsi bahan bakar
bensin atau gas CNG, sehingga memenuhi standar Euro3. Mobil berkapasitas
650 cc dengan transmisi manual empat percepatan ini mampu melaju hingga
90 km/jam. Embrio mobil dengan kandungan lokal 90% ini muncul pada 2007
dan diproduksi masal sejak 2009.
14. Wakaba : Wakaba --kependekan
dari ''Wahana Karya Anak Bangsa''-- dibuat untuk medan seperti pedesaan
yang penuh dengan bukit dan pegunungan. Dengan kapasitas mesin 500 cc,
4-tak 2 silinder, mobil berdimensi panjang 3.300 mm, lebar 1.500 mm, dan
tinggi 1.820 mm ini sanggup memenuhi kebutuhan transportasi pedesaan
yang selama ini terabaikan.
15. Arina : Arina adalah mobil
garapan dosen Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang, Widya
Aryadi, yang didanai Departemen Perindustrian. Mobil mungil ini
memanfaatkan mesin sepeda motor dengan varian kapasitas mesin 150 cc,
200 cc, dan 250 cc.
16. Nuri : Nuri adalah mobil
bermesin 800 cc dan merupakan saudara Tawon karena sama-sama diproduksi
PT Super Gasindo Jaya. Mobil dengan model hatchback ini sangat lincah,
gesit, dan irit.
17. Boneo : PT Boneo Daya Utama
mengeluarkan Boneo dengan dua tahap purwarupa. Keluar dua model, yakni
citycar dan pikap, dengan mesin V-Twin berkapasitas 653 cc yang mampu
menyemburkan tenaga 15,3 kW dan torsi 44,3 Nm.
18. FIN Komodo : Mobil bernama FIN
Komodo buatan PT FIN Komodo Teknologi ini merupakan mobil offroad.
Bobotnya yang ringan membuat konsumsi bahan bakarnya relatif irit. Medan
perkebunan dengan jarak 100 km bisa ditempuh dalam waktu 6-7 jam,
dengan konsumsi bahan bakar sekitar 5 liter.
Dengan kapasitas tangki 20
liter, mobil ini mampu bertahan 7 x 4 jam. Selain untuk survei lapangan
dengan medan berat, mobil rancangan salah satu desainer pesawat CN-250
Gatotkaca, H. Ibnu Susilo, ini dapat mengangkut beban bawaan 250 kg.
19. Esemka : Nama mobil Esemka
rakitan anak SMK ini diambil dari sekolah menengah kejuruan (eSeMKa).
Mobil Esemka ini ada bermacam-macam, bergantung pada SMK pembuatnya. Ada
Didgaya, Rajawali, Zhangaro, dan Rosa Van 1.5i dengan beragam model,
mulai dari SUV, MPV, hingga pikap kabin ganda.
Esemka muncul perdana pada 2009
dalam sebuah event yang digelar Kementerian Pendidikan Nasional. Untuk
Esemka Rajawai 1, mesinnya hasil modifikasi mesin Timor berkapasitas
1.500 cc. Komponen lainnya comotan dari mobil yang beredar di Indonesia,
dari lampu depan, dasbor, sampai lampu belakang.
Sumber : http://teringan.blogspot.com/2012/03/berikut-daftar-proyek-mobil-nasional.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar