TEMPO Interaktif, Paris – Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyerukan masyarakat dunia agar menggunakan energi nuklir sebagai alat untuk berjuang melawan pemanasan global. Selain itu, Sarkozy juga menghimbau negara-negara miskin untuk mengakses energi nuklir.
Pernyataan ini disampaikan Sarkozy saat berbicara di Konfrensi Energi Nuklir yang berlangsung di Paris hingga hari ini, Selasa (9/3).
Seperti diberitakan VOA, Prancis merupakan salah satu negara yang menggunakan dan mengekspor energi nuklir. Bahkan sekitar dua hingga tiga dari listrik Prancis dipasok dari energi nuklir. Karena itu, tak mengejutkan bila Presiden Prancis menekankan penggunaan energi nuklir.
Menurut Sarkozy, permintaan energi akan meningkat 40 persen pada 2030. Peningkatan ini, lanjut Sarkozy, harus diimbangi dengan perjuangan melawan perubahan iklim oleh semua negara. Masih kata Sarkozy, energi nuklir, yang tidak menyumbang secara signifikan ke pemanasan global, merupakan hal penting untuk mencapi dua tujuan tersebut.
Konfrensi ini dihadiri lebih dari 60 perwakilan negara. Namun Iran, yang memiliki program nuklir yang selama ini menjadi sasaran dan perhatian internasional, tidak dilibatkan. Salah satu negara Timur Tengah yang diundang yakni Syria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar