5 Posting Terbaru

Senin, 10 Maret 2008

Memupuk Bibit-bibit Raksasa Software


KONDISI industri software di Indonesia saat ini mungkin mirip nasib klub sepakbola. Dengan populasi penduduk terbesar keempat di dunia, posisi Indonesia di industri software masih jauh di belakang China, AS, dan India. Masa sih dengan penduduk lebih dari 250 juta jiwa, tidak ada sumberdaya manusia yang cukup untuk mendorong perkembangan pesat industri software?

Jawaban dari pertanyaan tersebut mungkin terdengar klise. Banyak faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan industri software. Di AS mungkin berbeda dengan kondisi di China atau India. Perkembangan industri tidak hanya ditentukan kulaitas SDM pelaku usaha, namun juga budaya lingkungan dan kebijakan pemerintah terhadap perekonomian.

Dari segi kualitas SDM, penduduk Indonesia tidak kalah dengan warga negara lainnya. Apalagi dengan ragam budaya dan adat-istiadat yang beraneka ragam, Indonesia seharusnya menjadi ladang ide yang tidak ada habisnya. Ide merupakan sumber inovasi yang akan menelurkan produk berkualitas.

"Kami melihat dan sudah kita cermati bahwa orang Indonesia kreatif, inovatif, dan capable. Kekayaan budaya yang beraneka ragam sangat potensial untuk digali. Hanya saja kadang-kadang kesempatannya yang belum ada," kata Tony Chen, Presiden Direktur PT Microsoft Indonesia, saat mengumumkan pemenang iMulai, kompetisi berhadiah senilai Rp1 miliar, di Jakarta, minggu lalu. Kompetisi tersebut digelar Microsoft dan SENADA, program pengembangan masyarakat yang didanai USAID (United States Agency for International Development).

Kompetisi yang baru pertama kali digelar ini menghasilkan tiga pemenang dari 109 proposal yang masuk. Ketiga pemenang merupakan bibit-bibit perusahaan software yang diharapkan dapat menghasilkan produk yang dapat digunakan secara meluas dan bersaing di tingkat global. Karena itu, hadiah uang tunai masing-masing Rp220 juta dan paket software senilai Rp145 juta pada dasarnya adalah modal usaha. Microsoft dan SENADA akan memberikan konsultasi dan memantau kemajuan usaha setiap pemenang sehingga didorong untuk menyelesaikan prototipe produknya dalam 6 bulan ke depan.

"Setelah ini akan ada kegiatan go to market. Kita juga akan menggandeng Aspiluki (Asosiasi Pengembang Piranti Lunak Telematika Indonesia) dan KADIN (Kamar dagang dan Industri)," ujar Risman Adnan, Developer Evangelist PT Microsoft Indonesia. Pada saatnya produk yang dikembangkan perusahaan-perusahana tersebut akan masuk ke dalam marketplace global.

Bibit raksasa

Salah satu pemenang, PT Dycode Cominfotech Development, mengembangkan portal pengelolaan pelabuhan dengan nama PORTMAP (Port Management Portal). Solusi tersebut akan menjadi pusat informasi pelabuhan secara terintegrasi sehingga meningkatkan efektiitas pengelolaan pelabuhan.

"Aplikasi kami akan diuji coba di pelabuhan Cigading yang dikelola PT Krakatau Bandar Samudra. Kalau kita bisa masuk Pelindo akan lebih bagus," kata Andri Yadi, Presiden Direktur dan CEO Dycode. Perusahaan yang didirikan lulusan ITB berusia 25 tahun itu bersama tiga rekannya sejak 9 Mei 2007 itu saat ini sudah memasang solusi sejenis khusus untuk pelbauhan tersebut dengan nama Vessel Scheduling Application (VESSA) .

Andri mengatakan, solusi yang akan dikembangkan perusahaannya kini dapat diatur sesuai kebutuhan pelabuhan sehingga mudah dan cepat diimplementasikan. Solusi tersebut potensial digunakan untuk mengelola sekitar 141 pelabuhan internasional yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pemenang lainnya, Ahmad Rusdiansyah dan timnya dari Laboratorium Logistics and Supply Chain Management (LSCM) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, mengembangkan aplikasi untuk mengoptimumkan pengiriman produk untuk kluster industri/usaha kecil menengah (UKM). Aplikasi tersebut menawarkan konsolidasi pengiriman produk bersama-sama ke tujuan pengiriman sehingga beban transportasi efisien, efektif, dan dapat dilakukan tepat waktu tanpa harus menunggu kuota pengiriman di masing-masing perusahaan.

"Aplikasi seharusnya dikembangkan untuk mendekatkan antara kebutuhan industri dan penelitian di laboratorium. Prototipe yang kami kembangkan merupakan gabungan hasil penelitian yang selama ini masih terpisah-pisah," ujar Ahmad. Untuk sampai ke tahap komersialisasi, ia mengatakan membutuhkan waktu. Namun, prototipe aplikasi tersebut rencananya diuji coba di sebuah kluster industri di Mojokerto, Jawa Timur.

Sementara pemenang lainnya, PT Sentra Solusi Integrasi, mengembangkan aplikasi manajemen inventaris berbasis jaringan nirkabel. Solusi tersebut untuk mendukung operasional bisnis manajemen gudang sehingga ketersediaan barang selalu optimum sesuai permintaan pasar. data-data inventaris akurat dengan barcode dan dapat dipantau dari jarak jauh menggunakan perangkat genggam. Aplikasi yang diberi nama MAINS (Mobile Application for Inventory Maagement System) ini juga dapat dikembangkan lebih lanjut dengan RFID dan diintegrasikan dengan ERP.

"Yang saya tahu, di Indonesia solusi seperti ini belum ada. kami akan menguji coba di sebuah pabrik keramik di Cikarang," ujar Yugo Goutomo, Business development Manager PT Sentra Soluis Integrasi. Menurutnya, solusi yang dikembangkannya sangat mudah diadaptasi berbagai jensi perusahaan.

Menurut Steve Smith, Direktur USAID, ketiga pemenang menamilkan ide yang sangat inovatif untuk mengatasi nasalah di industri. Namun, esensi yang paling penting dalam kompetisi ini adalah mendorong inovasi agar dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

Melalui kompetisi berhadiah, diharapkan banyak orang yang berminat untuk mengungkapkan ide kreatifnya atau dengan kata lain ide cemerlang jangan cuma dipajang, seperti tema lomba ini. Hadiah yang nilainya cukup besar hanyalah stimulan untuk merangsang orang Indonesia agar mau berinovasi.

Menurut Tony Chen, bukan tidak mungkin lahir raksasa software seperti Microsoft dari Indonesia. Bill Gates sendiri, kata Tony, memulai usahanya dari sebuah garasi. "Kalau di Indonesia mungkin tidak dari garasi, tapi tempat lainnya," ujarnya.

Sumber (Kompas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Topik Populer Bulan ini