Kapal induk AL China, Liaoning, berlayar dalam uji coba operasional. (news.xinhua.net.com) |
“Para pilot sudah menguasai keterampilan vital untuk memastikan keberhasilan tinggal landas dan mendarat [di atas kapal induk], khususnya pada saat-saat yang tidak menguntungkan seperti jarak pandang yang pendek dan cuaca buruk,” ujar Wakil Panglima AL China, Laksamana Madya Zhang Yongyi. “Itu seperti ‘menari di atas ujung pisau’ karena pesawat harus mendarat di ruang yang amat sempit,” imbuhnya.
Sejak kapal induk yang dinamai Liaoning itu resmi diserahkan ke Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat, nama resmi AL China, pada 25 September lalu, kapal induk yang tadinya adalah kapal induk Rusia, Varyag itu terus menjalani berbagai uji kemampuan teknis termasuk untuk pengoperasian pesawat tempur J-15. AL China menyatakan, semua uji coba perangkat baik pada kapal induk maupun pesawat sudah memenuhi standar dan kemampuan untuk beroperasi secara terpadu.
Pesawat tempur berbasis kapal induk buatan China, J-15, saat uji coba pendaratan di atas kapal induk Liaoning, kapal induk pertama AL China. (news.xinhuanet.com) |
“Keberhasilan uji coba pendaratan dan tinggal landas ini sekaligus menandai debut J-15 sebagai pesawat tempur pertama China yang berkemampuan berbasis di kapal induk dan melaksanakan multiperan,” sebut AL China dalam pernyataan resmi. J-15 juga disebut mampu menyamai kemampuan pesawat tempur berbasis kapal induk lainnya seperti Su-33 Rusia dan F-18 AS.
Video Youtube
Sumber : Solopos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar