5 Posting Terbaru

Jumat, 30 Mei 2008

Krisis Listrik Nasional


BANDUNG, TRIBUN - Krisis listrik di sistem kelistrikan Jawa Bali (Jawali) masih berlanjut. Akibatnya, pemadaman tidak hanya pada pelanggan rumah tangga tapi juga industri, layanan umum atau public service, keculai sosial seperti rumah sakit.


PLN juga mengimbau pengelola RS untuk bisa mengurangi atau menghemat penggunaan listrik. Skema lain yang diambil PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB) adalah dengan mengurangi jadwal penggunaan listrik pada bilboard elektronik.


Bahkan PLN juga melakukan penangguhan bagi pelanggan yang ingin sambungan listrik baru atau tambah daya. Demikian diungkapkan Sumarsono, Manager Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi PT PLN DJBB di Kantor PLN DJBB Jalan Asia Afrika, Kamis (29/5).


Menurut Sumarsono, pihaknya hingga kini belum mendapat kepastian sampai kapan krisis listrik ini akan berakhir. Karena itulah pihaknya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan akibat terganggunya pelayanan PLN dalam beberapa terakhir ini.


"Kami mohon maaf, khususnya bila adanya pemadaman. Kita berusaha agar pemadaman tidak terjadi, namun daya yang digunakan cukup besar sementara pasokan berkurang," katanya.


Ia mengatakan, Jabar-Banten selama krisis listrik terjadi mengalami defisit listrik yang fluktuatif. Dan data terakhir, Jabar-Banten mengalami defisit hingga mencapai 700 MegaWatt (MW). Jumlah ini cukup besar mengingat penggunaan listrik di Jawa Barat cukup tinggi.


"Jawa Barat termasuk daerah yang cukup banyak menggunakan energi listrik, karena memang di wilayah ini industri sangat banyak. Dari total 7,6 juta pelanggan PLN, 75 persennya adalah pelanggan industri," katanya. (Tribun Jabar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Topik Populer Bulan ini