5 Posting Terbaru

Senin, 11 Februari 2008

Sriwijaya FC Juara Liga Indonesia 2007


Soreang - Sriwijaya FC tampil sebagai juara Liga Indonesia 2007 setelah di partai final, yang menghabiskan waktu 120 menit, berhasil mengalahkan PSMS Medan dengan skor 3-1.

Pada laga di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (10/2/2008), kemenangan Sriwijaya ditentukan oleh dua gol yang mereka cetak di babak perpanjangan waktu, masing-masing melalui Keith Kayamba Gumbs dan Zah Rahan.

Babak extra time diadakan setelah selama 90 menit kedua tim berbagi skor 1-1. Sriwijaya membuka skor lewat tendangan Anoure Obiora di menit 14, sebelum PSMS, yang bermain dengan 10 orang sejak menit 43, berhasil mencetak gol balasan melalui James Koko Llomel di menit 69.

Dengan demikian Sriwijaya FC berhasil mengawinkan dua gelar juara di musim ini karena juga telah merengkuh tropi Copa Indonesia. Prestasi ini merupakan kali pertama yang pernah dicatat sebuah klub di Indonesia.

Pelatih Rahmad Darmawan pun mencetak rekor sebagai pelatih pertama yang membawa dua klub berbeda menjadi juara liga. Sebelumnya ia mengantarkan Persipura Jayapura memenangi Liga Indonesia 2005.

Pertandingan yang digelar tanpa kehadiran suporter -- kecuali tamu khusus dan undangan -- berjalan dalam tempo sedang di menit-menit awal karena kedua tim tampak berhati-hati. Baru di menit 13 terjadi peluang berbahaya, ketika serbuan pemain PSMS masih bisa dihalau bek Sriwijaya dari garis gawang.

Semenit kemudian Sriwijaya mendapat hadiah free kick dari wasit Purwanto sektor kanan pertahanan PSMS. Eksekusi dilakukan Zah Rahan. Ia mengangkat bola pendek saja ke rekannya yang terdekat, Obiora, dan penyerang asal Nigeria itu berhasil menaklukkan seorang penjaganya dan kiper Markus Harison.

PSMS bermain lebih agresif sejak kebobolan. Sedikitnya mereka memperoleh dua peluang melalui tendangan Llomel dan Saktiawan Sinaga, tapi dua-duanya diredam kiper Ferry Rotinsulu.

Celakanya, "Ayam Kinantan" malah mendaki jalan lebih terjal karena di penghujung babak pertama kehilangan seorang pemainnya. Bek asal Liberia Murphy Kumonple Nagbe diganjar kartu merah setelah menerima kartu kuning kedua saat menarik kaos Obiora di menit 43.

Kickoff babak kedua ditandai oleh serangan cepat yang dilakukan Zah Rahan, akan tetapi belum menghasilkan gol. PSMS membalas melalui sundulan Saktiawan di kotak penalti Sriwijaya, tapi upayanya belum membuahkan hasil.

Sejak itu PSMS seperti mendapat kekuatan ekstra. Bermain dengan 10 pemain, mereka malah mampu mengendalikan permainan. Sriwijaya sepertinya menganggap sudah pasti menang. Permainan mereka malah tidak berkembang, termasuk lini belakang yang kehilangan konsentrasi.

Akibatnya, beberapa kali PSMS berhasil menekan pertahanan Sriwijaya yang digalang kapten Renato Carlos. Saktiawan tiga kali melakukan gerakan yang berbahaya di mulut gawang Ferry Rotinsulu, tapi gol tidak tercipta.

Perjuangan anak-anak Medan baru berhasil di menit 69. Dari serangan Andreas Fermento di sisi kanan kotak penalti Sriwijaya, Llomel yang tak terkawal dengan sempurna menyambar umpan silang rekannya itu dan mengubah kedudukan menjadi 1-1.

Sriwijaya tersentak dengan gol balasan tersebut, tapi terlanjur tak bisa mengembalikan irama permainannya. Pertandingan pun harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.

PSMS memperoleh peluang lebih dulu melalui tendangan bebas Gustavo Chena di menit 97. Akan tetapi eksekusi playmaker asal Argentina itu menggelinding tipis di samping kanan gawang Ferry Rotinsulu.

Sebaliknya, Sriwijaya mulai kembali fokus. Di menit 107 mereka mendapatkan sepak pojok yang kemudian dilakukan Alamsyah. Dari momen itu Keith Kayamba Gumbs berhasil memenangi duel di udara dengan bek PSMS dan kiper Markus Horison. Tandukannya membuahkan gol kedua untuk "Laskar Wong Kito".

Sriwijaya memastikan kemenangannya melalui gol Zah Rahan di enam menit menjelang bubaran. Gol tersebut bermula dari spekulasi Markus Harison naik ke kotak penalti lawan saat timnya mendapatkan tendangan sudut.

Dari kesempatan yang gagal, PSMS malah diserang balik dengan cepat. Zah Rahan yang berada di sayap kanan melepaskan tendangan jauh ke kotak penalti yang masih kosong melompong karena Markus, sang kiper tim nasional Indonesia, belum sampai ke sarangnya.

Gol tersebut memastikan kemenangan Sriwijaya, sekaligus menyudahi perjuangan hebat PSMS mengingat mereka mampu memberi perlawanan yang hebat dengan 10 pemain. (detiksport.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Topik Populer Bulan ini