Guru dan siswa
SMKN 1 Purworejo, Jawa Tengah, mengembangkan air sebagai pengganti
bahan bakar minyak untuk menggerakkan kendaraan bermotor. Alat yang
digunakan merupakan instrumen tambahan sistem pembentukan hidrogen. Ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja mesin dan menekan polutan gas
buang.
Sistem ini terdiri dari dua buah reaktor. Satu reaktor merupakan
pembangkit uap air dan pengendali panas yang menghasilkan uap air panas
pada konsentrasi rendah hingga kerapatan ikatan senyawa air merenggang.
Uap air panas itu kemudian dipertemukan dengan gas hidrokarbon hasil dari reaktor karburasi. Gas ini memiliki sifat indotermal yang bereaksi dengan uap air pada kondisi panas dan memiliki konsentrasi rendah hingga terjadi reaksi kesetimbangan.
Alat ini telah diuji coba di kendaraan jenis Toyota Landcruiser. Hasilnya menunjukkan mobil yang biasanya menghabiskan satu liter solar untuk menempuh jarak empat kilometer, setelah menggunakan alat tersebut dapat meningkat jarak tempuhnya menjadi delapan kilometer.
Diharapkan penemuan ini akan mengurangi polusi udara dan dikembangkan bukan hanya untuk mobil, namun juga kendaraan roda dua.
Sumber : Liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar