Komponen sayap pesawat (IOFLE) yang dipesan untuk pesawat AIRBUS A380 seri terbaru di PT Dirgantara Indonesia (photo : Antara) |
Konsorsium
Eropa Jajak Kerja Sama dengan PT DI
Bandung, (ANTARA)
- PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan konsorsium industri dirgantara Eropa,
EADS, sedang menjajaki peningkatan kerja sama untuk menjadikan industri
dirgantara kebanggaan bangsa ini sebagai pemasok komponen skala besar.
"Kami
melihat itu sebagai tantangan, peluang bisnis besar yang harus diambil,"
kata Asisten Dirut PTDI Bidang Sistem Manajemen Mutu Perusahaan yang merangkap
Pembina Komunikasi Perusahaan, Sonny Saleh Ibrahim, di Bandung, Rabu.
EADS
(European Aeronautic Defence and Space Company) adalah perusahaan industri
dirgantara Eropa hasil penggabungan dari Arospatiale-Matra (Perancis), Dornier
GmbH dan DaimlerChrysler Aerospace AG (DASA) dari Jerman, dan Construcciones
Aeronuticas SA (CASA) dari Spanyol.
Sonny
mengatakan EADS saat ini sedang melaksanakan program regionalisasi industrinya
dengan sasaran sampai 50 persen pembuatan komponen-komponen produknya dilakukan
langsung di kawasan pemasaran. Untuk Asia-Pasifik, EADS mempertimbangkan PTDI.
EADS sudah
yakin akan kompetensi kami karena jalinan kerjasama yang sudah berjalan 35
tahun terakhir, kata Sonny dengan menambahkan saat ini saja PTDI sudah sibuk
melakukan pengiriman komponen-komponen kebutuhan Airbus setiap minggunya.
Mengenai
rencana peningkatan kerja sama itu, Sonny menambahkan EADS pada Senin 11 Juni
lalu mengutus dua petingginya ke PTDI, Philippe Advani (Vice President Global
Sourcing Network) dan Pierre Guillet (Deputy President Director for Marketing
Survey).
Advani dan
Pierre Guillet disertai 20 kepala perwakilan EADS dari berbagai negara.
"Ini menunjukkan EADS serius untuk meningkatkan kerjasamanya dengan
PTDI," kata Sonny yang mengungkapkan kini PTDI sudah membuat lebih 20
jenis komponen dan berusaha meningkatkannya menjadi 60 komponen.
Rombongan
diterima Andi Alisjahbana, Direktur Aerostructures, Budiman Saleh, Direktur
Aircraft Integration dan Dita Ardonni Jafri, Direktur Teknologi dan
Pengembangan. Mereka diajak melihat fasilitas dan kapabilitas PTDI mengerjakan
pembuatan komponen pesawat CN235 dan berbagai komponen pesanan Airbus.
Dengan pihak
EADS, PTDI saat ini mengerjakan komponen-komponen pesawat-pesawat unggulannya.
Dalam proyek A-380, PTDI sebagai pemasok tunggal untuk komponen pentingnya
Inboard Outer Fixed Leading Edge (IOFLE) yang merupakan bagian akar dari
sayapnya, dan A-380 tidak akan bisa terbang tanpa komponen buatan PTDI ini.
Komponen
IOFLE ini dikerjakan PTDI sesuai dengan kontrak yang telah dibuat antara PTDI
pada tahun 2002 untuk 300 pengiriman. Saat ini, PTDI telah mengapalkan 125
kiriman setara dengan 36 persen dari jumlah kontrak. Target rencana pengiriman
36 set per tahun.
Dalam proyek
A-320/A-321, PTDI bahkan selain membuat (manufacturing) juga perakitan
(assembling) untuk D-Nose, Pylon dan Leading Edge yang telah dilakukan kontrak
kerjasamanya pada tahun 2005 dan berakhir pada tahun 2015 dengan pengiriman
komponen sebanyak 365 set per tahun.
Dalam proyek
pesawat penumpang masa depan A-350, PTDI mengerjakan komponen untuk Root End
Fillet Fairing (REFF) untuk pemesanan sebanyak 805 total pengiriman dengan
perencanaan pengiriman 51 set per tahunnya. Kontrak kerjasama telah dilakukan
PTDI dengan Spirit AeroSystem , Inggris, sejak tahun 2010.
Khusus untuk
Airbus A350, PTDI juga sudah mendapatkan pekerjaan rancang bangun (engineering-designing).
Albatross
Aviation Swiss
Pengalaman
yang dipunyai oleh Albatross Aviation yang dapat diaplikasikan di Indonesia
adalah perawatan helikopter Bell 412, Mi-2, Mi-17, Mi-24/Mi-35, dan Enstrom)
Pada hari
yang sama, perusahaan Albatros Aviation (Swiss) mengunjungi PTDI dan disambut
Budi Wuraskito (Direktur Aerocraft Services). Albatros menjajaki PTDI sebagai
mitra perawatan pesawat terbang dan mesin pesawat terbang, khususnya helikopter
untuk kawasan Amerika Latin, Afrika dan Asia.
"Mereka
sempat terkagum-kagum ketika meninjau fasilitas dan kapabilitas PTDI, karena
kemampuan dan permesinan yang kita miliki tidak seperti yang pernah
terbayangkan sebelumnya akan sebesar yang mereka saksikan sendiri," kata
Sonny.
Sumber : Defense Studies
Tidak ada komentar:
Posting Komentar