5 Posting Terbaru

Sabtu, 30 Juni 2012

Mahasiswa USU asal Malaysia Hina Bangsa Indonesia

4 Mahasiswa Malaysia Diamuk Massa di Medan. kejadiannya terjadi pada dini hari kemarin (27/6). Dimana Dion (20) Warga belakang Pasar Sore, Jl. Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan ini bersama teman ceweknya berbocengan mengendarai sepeda motor dengan melaju tak kencang.

 

Saat melaju di persimpangan Jamin Ginting – Dr Mansyur, dari arah belakang motor Dion, muncul 4 orang berbocengan dengan 2 motor. Mereka melaju mendahuli motor Dion. Empat lelaki muda itu adalah warga Malaysia. Di Medan, mereka kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), yang kampusnya tidak jauh dari lokasi kejadian.


Nah, usai menyalib motor Dion, 2 motor dikendarai 4 mahasiswa asal Malaysia itu mendadak Membelok ke Jl. Dr Mansyur. Aksi berbelok terlapor dilakukan tanpa tanda lampu ‘tangan’ di motor. Karena terkejut, motor Dion pun tak sengaja menabrak pantat motor yang dikendarai Asnawi, 1 dari 4 mahasiswa Malaysia itu. Kecelakaan terjadi persis saat Asnawi hendak berbelok ke Jl. Dr Mansyur. Akibatnya, Asnawi dan Dion terjatuh dari motor. Begitu pula teman boncengan mereka masing-masing.

Melihat Asnawi terjatuh, 2 rekannya langsung datang menghampiri. Celakanya, setiba di titik lokasi kecelakaan,  2 teman Asnawi langsung memukuli Dion. Aksi main keroyok di tengah jalan itu membuat sejumlah warga sekitar lokasi (plus pengendara melintas) coba melerai.

Namun niat melerai, berubah jadi amuk serangan. Itu terjadi sedetik usai seorang rekan Asnawi yang berkulit gelap dan berbadan tegap didengar warga memaki Dion. Makian senada juga dilontar lagi oleh seorang teman Asnawi.

“Bagaimana Indonesia tak miskin!? Warganya pun bodoh-bodoh!” demikian bunyi hinaan yang dilontar 2 mahasiswa Malaysia itu.

Hinaan itu kontan menaikkan emosi warga di lokasi peristiwa kecelakaan. Dalam hitungan menit, hinaan terhadap republik tercinta ini pun disebar hingga selanjutnya menaikkan emosi puluhan warga lain di sekitar persimpangan Jamin Ginting – Dr Mansyur. Gabungan emosi mendadak itulah yang membuat puluhan warga, tanpa dikomando, langsung berusaha menghakimi 4 warga Malaysia itu.

Melihat situasi mendadak berubah jadi tak menguntungkan, Asnawi Cs langsung kabur. Tapi massa terus merangsek mengejar. Melihat banyaknya massa yang tampak brutal, Asnawi Cs masuk ke dalam RS Siti Hajar di persimpangan Wahid Hasyim-Iskandar Muda – Jamin Ginting. Mereka lalu bersembunyi di dalam gedung rumah sakit itu. Tapi ini diketahui massa.

Di tengah teriak massa setiba depan RS Siti Hajar, 4 mahasiswa Malaysia itu, dengan wajah pucat, memilih tetap bersembunyi dalam gedung rumah sakit itu. Mereka kemudian berhasil selamat ke luar dari rumah sakit itu saat 6 polisi tiba meredam aksi anarki tersebut. Tim kecil polisi itu dipimpin Ipda S Tarigan, Perwira Pengawas Polsekta Medan Baru. Peristiwa kecelakaan berbuntut sentimen antar negara itu diketahui Polsek Medan Baru usai dilapor petugas security RS Siti Hajar. Dengan Menggunakan mobil Polri, 4 mahasiswa Malaysia itu dievakuasi ke Mapolsekta Medan Baru.

Di tengah Hubungan Indonesia dan Malaysia yang baru-baru ini memanas kembali setelah negara jiran itu dituding mengklaim produk budaya Indonesia,budaya warga Batak Mandailing, yakni tari Tor-tor dan alat musik Gondang Sambilang. Hingga Sentimen Indonesia terhadap Malaysia mulai tersulut lagi setelah Malaysia Mengklaim budaya Indonesia yaitu tari tor-tor. Hingga perang cyber pun tak terelakan.

Di situs-situs forum dan situs - situs jejaring sosial mulai terjadi percekcokan yang berbau SARA. Hujatan, ejekan, hinaan, dan tuduhan pun saling dihujamkan oleh kedua belah pihak. Perang antar warga Negara Indonesia dengan warga Negara Malaysia pun terjadi di dunia maya. Hingga Berdasarkan berita yang saya baca di salah satu situs diberitahukan bahwa para hacker Indonesia telah merusak puluhan situs milik Malaysia. Selain itu Berbagai karikatur, photo editan, dan gambar-gambar lainnya yang menyindir Malaysia juga banyak beredar di web.

Pertanyannya, kapan ini akan berakhir? saya rasa ini di tangan Malaysia dan Indonesia. Berdasarkan kejadian yang terjadi di hari-hari yang lewat,Segala perselisihan yang terjadi Malaysia lah yang menjadi pemicunya. Tindakan klaim tari tor-tor adalah contoh riilnya. Sebelumnya Indonesia santai-santai saja tapi kemudian dibuat geger oleh Malaysia dengan Mengklaim budaya indonesia itu. Begitupun dengan kejadian-kejadian sebelumnya seperti kasus klaim batik. Malaysia harus hentikan provokasi, begitupun dengan Indonesia jangan pernah terprovokasi dan memprovokasi. Indonesia jangan terpancing dan jangan juga ikut memancing.

Begitu halnya dengan kejadian yang terjadi di daerah medan ini, Disinggung soal makian dan hinaan mahasiswa USU asal malasya ini yang berbunyi, “Bagaimana Indonesia tak miskin, warganya pun bodoh-bodoh, jadi jangan bertingkah kalian!”. Perkataan mahasiswa USU asal Malaysia ini yang menghina bangsa Indonesia,secara manusiawi, siapa pun akan terpancing emosi mendengarnya. Tetapi Ayolah, jangan seperti anak kecil. Kita harus dewasa dalam menghadapi segala sesuatu yang ada dihadapan kita. Kita bangsa yang besar dan bermartabat, tak seharusnya kita mudah terprovokasi Malaysia. Buktikan kita bisa!!



Sumber : 

1 komentar:

  1. akurat banget ceritanya,
    jgn2 yang punya blog dion kalo nggak kwanny dion...

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Topik Populer Bulan ini