Sergei Lavrov (flickr.com) |
Moskow - Satu kemungkinan serangan terhadap Iran
oleh Israel atau Amerika Serikat bisa mendorong Teheran ke arah
pembuatan senjata nuklir, kata mantan Perdana Menteri Rusia Yevgeny
Primakov, Kamis.
"Jika itu adalah operasi udara, dengan menggunakan rudal dan penerbangan, sebagian besar anggota militer setuju bahwa itu tidak akan menimbulkan kerusakan mencegah senjata nuklir yang sedang dibangun," kata Primakov dalam konferensi pers yang didedikasikan untuk penyajian bukunya tentang Timur Tengah.
Setiap serangan lebih mungkin memiliki efek sebaliknya terhadap Iran, "yang belum memiliki keputusan politik untuk pembangunan senjata nuklir."
"Jika itu adalah operasi udara, dengan menggunakan rudal dan penerbangan, sebagian besar anggota militer setuju bahwa itu tidak akan menimbulkan kerusakan mencegah senjata nuklir yang sedang dibangun," kata Primakov dalam konferensi pers yang didedikasikan untuk penyajian bukunya tentang Timur Tengah.
Setiap serangan lebih mungkin memiliki efek sebaliknya terhadap Iran, "yang belum memiliki keputusan politik untuk pembangunan senjata nuklir."
Sepekan lalu Rusia memperingatkan bahwa Iran tak memiliki pilihan selain membuat senjata nuklir jika diserang balik oleh Amerika Serikat atau Israel atas kegiatan atomnya.
"CIA dan pejabat lain Amerika Serikat mengakui tidak memiliki bukti kepemimpinan Iran mengambil keputusan politik untuk membuat senjata nuklir," kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov kepada radio Moskow, Kommersant FM.
"Tetapi saya hampir pasti bahwa keputusan seperti itu pasti diambil setelah Iran diserang," kata Lavrov.
Rekaman wawancara itu disiarkan tak lama setelah pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan bahwa negaranya siap menyerang balik terhadap Amerika Serikat atau Israel dengan tingkat yang sama.
Moskow memiliki hubungan dekat militer dan perdagangan dengan Teheran dan hanya memberi dukungan setengah hati atas empat hukuman Dewan Keamanan PBB atas tuduhan pembuatan senjata nuklir Iran.
Namun, Lavrov menyatakan Rusia tidak membela sekutu, melainkan berusaha menghindari sengketa lebih luas atau kemungkinan lomba senjata nuklir di kawasan tersebut.
Ia menambahkan bahwa ancaman Israel terhadap Iran hanya mendorong negara lain yang bermasalah dengan Barat mempertimbangkan membuat senjata nuklir.
"Jika ini terjadi ... bisa memaksa banyak negara Dunia Ketiga untuk menyadari bahwa jika memiliki bom nuklir, tidak ada yang benar-benar akan mengganggu Anda," katanya.
Ia juga mengulangi alasan beberapa pengulas tentara Barat, dengan mengatakan bahwa serangan hanyalah kemunduran, tapi tidak secara tetap menghancurkan kegiatan senjata, yang Iran mungkin miliki saat ini.
"Ilmuwan hampir semua negara setuju bahwa serangan terhadap Iran dapat memperlambat kegiatan nuklirnya. Tapi, menyingkirkannya, menutupnya, menghilangkannya tidak mungkin," demikian Lavrov.
Sumber : http://www.antaranews.com/berita/303903/iran-diserang-teheran-bikin-senjata-nuklir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar