Banyak
sekali spekulasi mengenai keberadaan terakhir sang mantan diktator
Jerman, Adolf Hitler. Berlin, Argentina, Brazil, dan Indonesia diduga
kuat menjadi tempat akhir sepak terjangnya. Di Indonesia kisah soal
Hitler muncul dari sosok dokter bernama Poch -- dokter Jerman di Sumbawa
Besar yang diungkapkan oleh dr Sosrohusodo.
Hal ini diperkuat oleh Aries Zulkarnaen, salah satu saksi keberadaan dr
Poch mengatakan,"Dia pemarah, banyak memberi resep dengan mulut
[menyebutkan nama obat], tapi kalau ada yang tanya lagi, dia bilang, kan
sudah saya bilang."
Yang paling menonjol dari Poch, ungkap Aries, adalah caranya menyetir
mobil Jeep kap terbukanya. "Jalan-jalan di Sumbawa dulu belum bagus,
tapi dia menyetir dengan satu jari. Luar biasa, Itu tanda-tanda dia
mantan tentara," kata Aries.
Meski tak pernah menyangka bahwa Poch adalah Hitler, Aries mengaku masyarakat memperkirakan dia mantan tentara NAZI.
Harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983 pernah memuat sebuah artikel
tentang Hitler. Penulisnya bernama dr Sosrohusodo -- dokter lulusan
Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah
sakit bernama 'Hope' di Sumbawa Besar.
Dia menceritakan pengalamannya bertemu dengan dokter tua asal Jerman
bernama Poch di Pulau Sumbawa Besar tahun 1960. Poch adalah pimpinan
sebuah rumah sakit terbesar di pulau tersebut. Orang itu diduga Hitler.
Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak
bisa berjalan normal, Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan.
Kemudian, tangannya, kata Sosrohusodo, tangan kiri dokter Jerman itu
selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie Chaplin,
dan kepalanya gundul.
Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Hilter di masa tuanya yang
ditemukan di sejumlah buku biografi sang Fuhrer. Saat bertemu dengannya
di tahun 1960, orang yang diduga Hitler berusia 71 tahun.
Menurut Sosrohusodo, dokter asal Jerman yang dia temui sangat misterius.
Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter, bahkan dia sama sekali tak
punya keahlian tentang kesehatan.
Sosro mengaku pernah memeriksa tangan kiri Poch yang selalu bergetar.
Saat menanyakan kapan gejala ini mulai terjadi, Poch lalu bertanya pada
istrinya yang lalu menjawab, "ini terjadi ketika Jerman kalah di
pertempuran dekat Moskow. Saat itu Goebbels mengatakan padamu bahwa kau
memukuli meja berkali-kali."
Goebbels yang disebut istri Poch diduga adalah Joseph Goebbe, menteri
propaganda Jerman yang dikenal loyal dengan Hilter. Kata Sosro, istri
Poch, yang diduga Eva Braun, beberapa kali memanggil suaminya 'Dolf',
yang diduga kependekan dari Adolf Hitler.
Adolf Hitler, diktator Jerman dan orang yang diyakini bertanggung jawab
atas pembantaian bangsa Yahudi, diduga menghabiskan akhir hayatnya di
Indonesia -- sebagai dr Poch, dokter tua asal Jerman.
Menurut mantan pasiennya, Ahmad Zuhri Muhtar (55), dr Poch tinggal di
rumah dinas dokter di Kompleks Rumah Sakit Sumbawa bersama istrinya yang
asal Jerman.
Ketika istrinya itu kembali ke negeri asalnya, Poch lalu kesepian. "Dia
menyendiri lalu kawin lagi dengan istinya yang asal [Pulau] Jawa, saya
tidak tahu persisnya, mungkin Garut," kata Ahmad kepada VIVAnews, Senin
22 Februari 2010.
Ada lagi fakta menarik soal dr Poch yang diungkap Ahmad. Kata dia, dr
Poch bahkan masuk Islam karena menikah dengan perempuan muslim.
"Dinikahkan secara Islam, resepsinya di pendapa kabupaten. Ceritanya
seperti itu," tambah Ahmad.
dr Poch lalu pindah ke Surabaya, ke tempat istri barunya.
Keterangan Ahmad bersesuaian dengan kisah yang diungkap dr Sosrohusodo,
seorang dokter lulusan Universitas Indonesia yang pernah bertemu Poch di
Sumbawa.
Kata Sosro, setelah istrinya yang asal Jerman, diduga Eva Braun,
meninggalkannya, Poch yang diduga sebagai Hitler menikah lagi dengan
wanita Sunda asal Bandung berinisial 'S'. Terakhir 'S' diketahui tinggal
di Babakan Ciamis.
Awalnya 'S' menutup mulut, namun akhirnya kepada Sosro, dia menyerahkan
sejumlah dokumen milik suaminya, termasuk foto perkawinan, surat izin
mengemudi lengkap dengan sidik jari Poch.
Ada juga buku catatan berisi nama-nama orang Jerman yang tinggal di
beberapa negara, seperti Argentina, Italia, Pakistan, Afrika Selatan,
dan Tibet. Juga beberapa tulisan tangan steno dalan bahasa Jerman
Buku catatan Poch berisi dua kode, J.R. KepaD No.35637 dan 35638, kode simbol lelaki dan perempuan.
"Ada kemungkinan buku catatatan dimiliki dua orang, Hitler dan Eva Braun," kata Sosro.
Ada juga tulisan yang diduga rute pelarian Hitler -- yakni B (Berlin), S
(Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Belgrade), S (Sarajevo), R
(Rome), sebelum dia ke Sumbawa Besar.
Istri kedua Poch, 'S' juga menceritakan suatu hari dia melihat suaminya
mencukur kumis dengan gaya mirip Hitler. Ketika dia bertanya, suaminya
menjawab, "jangan bilang siapa-siapa."
Poch yang diduga adalah Hitler
meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang
Menjangan Surabaya karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun.
Sebuah makam di Ngagel jadi pintu masuk untuk menyelidiki kebenaran cerita akhir hayat 'sang Fuhrer'.
Jadi manakah yang benar? Apakah Hitler benar tewas bunuh diri di bunker
di Berlin pada 30 April 1945, atau apakah mati dalam usia tua di
Argentina, Brazil, Amerika Selatan, atau Indonesia? Masih harus dikaji
kebenarannya.
Blog ini menyajikan berita terhangat baik dari dalam negeri maupun dali luar negeri.
5 Posting Terbaru
Selasa, 24 April 2012
Adolf Hitler Ternyata Meninggal di Surabaya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Topik Populer Bulan ini
-
Kemarin Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berjanji segera menertibkan topeng monyet jalanan yang selama ini dimanfaatkan orang-orang...
-
Benda terbang yang tak dikenal (UFO) selalu menampakkan diri di tempat yang tak pernah diperkirakan. Seperti halnya, seorang penduduk yang m...
-
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sempat mempertimbangkan usulan atau pemikiran untuk memindahkan Ibu Kota dari Jakarta. Terl...
-
Para designer Jepang memang sangat kreatif dalam menciptakan design untuk para gadis dan abg agar tampil lebih seksi, menggiurkan dan...
-
Sebagai sebuah negara yang besar dan kaya raya, Indonesia di mata dunia lebih dikenal bukan karena prestasi yang membanggakan, melainkan ka...
-
Mesin pencari sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat informasi. Hampir setiap hari, orang modern kini menggunakan Internet untuk men...
Bila ini sebuah fakta maka apa yang menjadi pertanyaan kita selama ini terjawab sudah. Namun, yang menjadi pertanyaan saya adalah kapan Hitler datang ke Indonesia? Bagaimana ia bisa sampai ke sini?
BalasHapusNah itu yang masih menjadi misteri, Mengapa dan Kapankah Hitler datang ke Indonesia..??? masih menjadi misteri
BalasHapus