Teru Teru Bozu, boneka penolak hujan dari Jepang. Untuk mencegah hujan,
orang-orang Jepang membuat boneka teru teru bozu (てるてる坊主). "Teru" dalam
bahasa jepang menggambarkan cahaya matahari, sedangkan "bozu" berarti
biksu, mengarah ke kepala botak teru teru bozu. Boneka kecil yang
terbuat dari selembar kain putih atau kertas tissue ini dipercaya bisa
menangkal hujan. Anak-anak biasanya menggantungnya sehari sebelum piknik
sekolah, untuk meminta hari yang cerah esok.
Di satu sisi, hujan ini membawa berkah bagi petani, karena di Jepang yang merupakan negara empat musim, turunnya hujan tidak sesering di Indonesia. Di sisi lain, hujan menyebabkan kita sulit beraktifitas, misalnya kita tidak dapat pergi keluar rumah tanpa payung atau jas hujan, tidak bisa menjemur pakaian, dan lain-lain. Oleh karena itu kalau kita menggantung teru teru bozu terbalik (dengan kepala di bawah), itu artinya kita meminta turunnya hujan.
Ada lagunya juga lho :
Romanji
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Itsuka no yume no sora no yō ni
Haretara kin no suzu ageyo
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Watashi no negai wo kiita nara
Amai o-sake wo tanto nomasho
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Sorete mo kumotte naitetara
Sonata no kubi wo chon to kiru zo
Terjemahan :
Teru-Teru-bōzu, bōzu Teru
Jangan membuat esok hari yang cerah
Seperti langit dalam mimpi suatu waktu
Jika cerah aku akan memberimu sebuah bel emas
Teru-Teru-bōzu, bōzu Teru
Jangan membuat esok hari yang cerah
Jika Anda membuat keinginan saya menjadi kenyataan
Kami akan minum banyak anggur beras manis
Teru-Teru-bōzu, bōzu Teru
Jangan membuat esok hari yang cerah
Tetapi jika awan menangis (hujan)
Lalu aku akan memotong kepala
Song by: Kyoson Asahara and composed by : Shinpei Nakayama, Dirilis th.1921
Lagu ini dikabarkan memiliki sejarah gelap daripada yang pertama kali muncul. Hal ini diduga berasal dari sebuah kisah tentang seorang biksu yang berjanji pada petani untuk menghentikan hujan dan membawa cuaca cerah selama hujan berkepanjangan yang merusak tanaman.
Romanji
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Itsuka no yume no sora no yō ni
Haretara kin no suzu ageyo
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Watashi no negai wo kiita nara
Amai o-sake wo tanto nomasho
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Sorete mo kumotte naitetara
Sonata no kubi wo chon to kiru zo
Terjemahan :
Teru-Teru-bōzu, bōzu Teru
Jangan membuat esok hari yang cerah
Seperti langit dalam mimpi suatu waktu
Jika cerah aku akan memberimu sebuah bel emas
Teru-Teru-bōzu, bōzu Teru
Jangan membuat esok hari yang cerah
Jika Anda membuat keinginan saya menjadi kenyataan
Kami akan minum banyak anggur beras manis
Teru-Teru-bōzu, bōzu Teru
Jangan membuat esok hari yang cerah
Tetapi jika awan menangis (hujan)
Lalu aku akan memotong kepala
Song by: Kyoson Asahara and composed by : Shinpei Nakayama, Dirilis th.1921
Lagu ini dikabarkan memiliki sejarah gelap daripada yang pertama kali muncul. Hal ini diduga berasal dari sebuah kisah tentang seorang biksu yang berjanji pada petani untuk menghentikan hujan dan membawa cuaca cerah selama hujan berkepanjangan yang merusak tanaman.
Ketika biarawan itu gagal membawa sinar matahari, ia dieksekusi. Banyak
sejarawan rakyat Jepang, bagaimanapun, percaya cerita ini dan lain-lain
tentang asal-usul teru teru bozu mungkin berasal dari tradisi lama
setelah itu menjadi luas, kemungkinan besar dalam upaya untuk
memperbaiki citra boneka.
Hal ini lebih mungkin bahwa "bōzu" dalam nama tidak merujuk kepada
seorang biarawan Buddha yang sebenarnya, tetapi untuk bulat, kepala
botak biksu seperti boneka, dan "Teru Teru" bercanda merujuk pada efek
sinar matahari terang yang mencerminkan dari sebuah kepala botak.
Sumber :http://ceriwis.us/showthread.php?t=212848
Artikelnya menarik gang..
BalasHapusijin BW dan Link back yach bro..
BTW saya sudah follow tuch follow balik yach
Oke, mas brooo terimakasih atas kunjungan dan link back nya.
Hapus