5 Posting Terbaru

Selasa, 06 Oktober 2009

Raja Arab Saudi Bantu Korban Gempa Sumbar


Jakarta (ANTARA) - Raja Arab Saudi Abdullah Bin Abdull Aziz mengeluarkan instruksi untuk memberikan batuan darurat kepada para korban Gempa di Sumatra Barat.

Pernyataan yang juga dirilis oleh kantor berita Saudi (WAS) pada 4 Oktober 2009 tersebut juga menyebutkan bahwa Departemen Keuangan Saudi telah menyiapkan 300 ton bantuan kemanusiaan terdiri dari tenda, selimut dan bahan makanan yang akan diangkut segera dengan menggunakan pesawat Saudi Arabian Airlines, demikian siaran pers dari KJRI Jeddah yang diterima ANTARA, Senin.


Siaran pers tersebut juga menyebutkan bahwa Raja Abdullah Bin Abdul Aziz yang juga Pelayan Dua Kota Suci (Mekah dan Madinah) menyampaikan ucapan belasungkawa kepada Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono atas bencana yang menimpa Sumatra Barat.

Selain itu operator telpon Mobily di Arab Saudi memberikan diskon untuk pembicaraan ke Indonesia mulai 4 Oktober hingga 16 Oktober 2009. Biaya telpon pada periode tersebut turun dari SR 2.30 (sekitar Rp6000) per menit menjadi SR 0.66 (Rp1.650)per menit.

Hal tersebut dilakukan operator telpon Mobily sebagai simpati kepada rakyat Indonesia atas musibah yang dialami rakyat Indonesia khususnya yang bermukim di Arab Saudi.

Sebelumnya delapan negara sahabat dari Timur Tengah sudah menyatakan komitmennya untuk membantu korban gempa, baik di wilayah Jawa Barat maupun di wilayah Sumatera Barat.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni ketika meninjau korban gempa bersama delapan perwakilan negara Timur Tengah di wilayah Kecamatan Cikelet, Garut, Jawa Barat, Senin.

Saat berbicara di depan para korban gempa, Menag meminta agar mereka untuk tetap tabah dan bersabar menghadapi cobaan.

Saat ini saja sudah tiga pesawat dari Arab Saudi sudah tiba di tanah air untuk membantu korban akibat gempa, kata Maftuh.

"Saya harap agar bapak-bapak dan ibu-ibu untuk tetap bersabar dan tawakal. Ini semua merupakan cobaan dari Sang Maha Pencipta," kata Menag di depan masyarakat korban gempa Garut yang berkumpul di Masjid Shiraatul Jannah, Cikelet, Garut, Jabar.

Lokasi gempa di kecamatan Cikelet yang dekat dengan pantai ini harus ditempuh dalam waktu sekitar empat jam perjalanan mobil dari pusat kota Garut. Menag dan rombongan baru mencapai lokasi itu dengan memakan waktu sekitar 9 jam perjalanan dari Jakarta.

Pada kunjungan ke Garut tersebut, Menag didampingi Dubes dan perwakilan dari delapan negara Timur Tengah, antara lain Dubes Palestina, Fariz Al Mehdawi, perwakilan dari negara Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar dan Syria.

"Mereka ingin menyaksikan langsung kondisi bapak-bapak dan ibu-ibu pasca terjadinya gempa beberapa waktu lalu," papar Menag.

Pada kesempatan yang sama, Dubes Palestina Fariz Al Mehdawi juga meminta agar para korban gempa untuk tetap sabar.

"Kami bersama yang lainnya di sini, datang kemari karena ingin menyaksikan langsung bagaimana kondisi pasca gempa yang berkekuatan tinggi beberapa waktu lalu," papar Mehdawi.

Sementara Bupati Garut, Aceng HM Fikri mengungkapkan akibat gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter tersebut mengakibatkan kerusakan berat pada 45 ribu lebih rumah penduduk di wilayah Garut.

"Gempa tersebut juga menyebabkan 10.274 Kepala Keluarga atau sekitar 40.894 jiwa di wilayah Garut ini mengungsi," ucap Aceng.

Bupati Aceng juga mengatakan setidaknya 565 unit sarana pendidikan rusak berat, 93 madrasah rusak berat serta 1053 Masjid rusak berat.

Terkait dengan bantuan dari negara sahabat tersebut, ia kembali menegaskan, delapan negara sahabat tersebut juga menyatakan komitmennya untuk membantu. Baik di wilayah Jawa Barat maupun di wilayah Sumatera Barat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Topik Populer Bulan ini