TRIBUNNEWS |
"Jika perekonomian Indonesia bisa tumbuh 5-6 persen per tahun atau kalau bisa 7 persen per tahun, maka di tahun 2030 akan ada 95 juta orang kaya baru di Indonesia. Itu angka minimal. Syukur-syukur bisa menjadi 125 juta orang," kata Mahendra saat memberikan sambutan pembukaan IFEF di Jakarta Convention Center Jakarta, Jumat (5/10/2012).
Menurut Mahendra, saat ini sekitar 55 persen dari total masyarakat Indonesia melakukan pengeluaran untuk konsumsi. Apalagi pengeluaran APBN pemerintah dan investasinya lebih diarahkan ke 65 persen di sektor domestik. Apalagi dari sisi pendapatan, orang kaya baru tersebut juga memiliki pendapatan sebesar 2-20 dollar AS per hari atau sekitar 60-700 dollar AS per bulan.
Di sisi lain, jumlah penduduk di usia produktif juga semakin meningkat. Kondisi tersebut menyebabkan perekonomian Indonesia lebih tahan krisis dibanding struktur ekonomi di luar negeri.
"Struktur ekonomi dan demografi Indonesia memang unik. Di sini konsumsi sektor domestiknya besar, sehingga menopang pertumbuhan ekonomi. Beda dengan di Singapura, mereka lebih besar impornya," katanya.
Sumber : Tribun Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar