Pembangkit Listrik Fuel Cell Dipasang di Ancol |
Infrastruktur tersebut merupakan hasil kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dengan Korea. "Ini adalah teknologi baru di Indonesia dan yang pertama," kata Direktur Bioenergi Kementerian ESDM, Maritje Hutapea saat meresmikan groundbreaking pembangkit tersebut.
Perlu diketahui, teknologi fuel cell memanfaatkan hidrogen dari berbagai sumber listrik, baik fosil atau energi terbarukan. Renewable energy yang dimaksud, seperti gas alam, air, dan biomassa sebagai carrier energy.
Indonesia banyak memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) khususnya di luar Sistem Jawa Madura dan Bali. Sehingga, pembangkit fuel cell ini berpotensi untuk dikembangkan menggantikan PLTD.
Pasalnya, hidrogen adalah energi bersih sehingga pemanfaatannya terutama melalui teknologi fuel cell diharapkan bisa mengurangi emisi gas rumah kaca. Maritje yakin, proyek ini bisa mendorong pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen pada 2020.
"Pemerintah Korea menunjuk POSCO Power sebagai kontraktor pembangkit listrik fuel cell ini. Sedangkan pemerintah RI menunjuk PT Jakarta Propertindo sebagai pengelola," ucapnya.
Nantinya, para masyarakat yang mengunjungi Eco Park diharapkan bisa mengenal lebih dekat teknologi fuel cell. Dan targetnya fuel cell bisa dimanfaatkan sebagai pengganti energi fosil.
Sumber : Jurnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar