5 Posting Terbaru

Senin, 21 Juli 2008

Ahirnya Rossi bisa tundukan sirkuit Laguna


Laguna Seca - Perfoma Casey Stoner di Laguna Seca sebelum balapan bikin Valentino Rossi mengaku untuk mengunggulinya mungkin diperlukan hal ekstrem. Tapi Rossi ternyata hanya butuh kelihaian.

Sesi latihan bebas pertama sampai ketiga MotoGP AS dituntaskan Stoner dengan jadi yang tercepat. Dominasi pembalap Ducati itu juga ditegaskan dengan meraih posisi pole.

Performa dahsyat Stoner menjelang balapan itu tak ayal bikin rivalnya ketar-ketir, apalagi performanya juga sedang menanjak dengan tiga rentetan kemenangan. "Untuk menghentikan Stoner, Anda harus menembaknya," tukas Rossi ketika itu, seperti dikutip situs MotoGP.

Pernyataan tersebut tentu diceploskan The Doctor dengan setengah berkelakar. Tak jauh beda seperti jawabannya ketika ditanya tentang strategi untuk melibas Stoner. "Start 30 detik lebih dulu dari dia."

Akan tetapi Rossi ternyata tak butuh senjata untuk menembak Stoner guna menang. Dia hanya perlu start bagus, kecerdikan, kelihaian dan ketenangan di atas motor.

Dalam balapan, Senin (21/7/2008) dinihari WIB, Rossi mengawali dengan amat baik. Untuk pembalap Yamaha berusia 29 tahun tersebut, ini luar biasa positif karena belakangan dia tak mampu melakukan start dengan meyakinkan.

Praktis selepasnya, Stoner dan Rossi langsung saling berjibaku. Pada lap ke-3 keduanya bahkan silih berganti memimpin balapan dengan sengit --tercatat ada enam kali pergantian posisi di antara keduanya, hanya dalam satu lap itu.

Dalam pertarungan itu, Power bawaan Desmosedici GP8 tunggangan Stoner bisa jadi relatif lebih mumpuni dibandingkan YZR-M1 milik Rossi. Tapi itu bisa ditutupi Rossi dengan menjalani balapan secara cerdik dan lihai.

Untuk mengejar, Rossi tak terburu-buru menekan gas tapi senantiasa bisa memaksimalkan celah sempit. Dalam menjaga posisi, antisipasinya pun acap jitu. Sebaliknya Stoner justru terlihat kurang tenang dan beberapa kali seperti terlalu bernafsu. Dampaknya, dia kerap melebar dalam membelok.

Padahal dengan ketatnya pertarungan, faktor ketenangan yang lahir dari pengalaman tak jarang berperan penting. Dalam aspek ini Rossi relatif lebih unggul --setidaknya di kelas 500cc/MotoGP, di mana Rossi sudah berkecimpung sejak tahun 2000 sedangkan Stoner baru menjalani musim ketiganya.

Pada akhirnya, kekalahan Stoner pun tak lepas dari ketidaktenangannya itu. Delapan lap tersisa, pembalap berusia 22 tahun tersebut terlalu melebar ke luar dalam membelok dan akhirnya tersungkur masuk ke gravel.

"Kesalahan yang saya lakukan di lebih dari separuh balapan adalah benar-benar kesalahan saya: saya terlalu melebar dan kehilangan kendali bagian depan saat sedang mencoba kembali ke lintasan. Sudah game over setelah itu," sesal dia.

Balapan pun akhirnya tuntas dengan Rossi keluar jadi juara untuk kali pertama di Laguna Seca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Topik Populer Bulan ini