Liputan6.com, Sun City: Ada yang menarik di balik penyelenggaraan pesta Piala Dunia 2010. Bukan soal persiapan tim yang akan berlaga atau soal kelengkapan stadionnya, tapi soal kekhawatiran penyebaran HIV AIDS. Jutaan orang yang akan berdatangan membuat Pemerintah Afrika Selatan harus membuat persiapan khusus, diantaranya meningkatkan persediaan kondom, saat pergelaran akbar Piala Dunia 2010.
"Sejumlah besar orang akan datang ke Afrika Selatan. Mereka akan menyemangati perayaan, dan ini memungkinkan adanya permintaan yang tidak biasa dalam jumlah banyak, seperti komdom misalnya," kata Victor Ramathesele, petugas medis umum untuk Afrika Selatan 2010 seperti dikutip AFP Senin (22/2).
Pengadaan kondom menjadi perhatian khusus, karena Afrika Selatan adalah negara yang memiliki kasus HIV terbanyak di dunia ini. Menurut lembaga AIDS PBB, Afrika Selatan memiliki 5,7 juta orang yang terjangkit HIV dan AIDS.
Setelah berbicara pada konferensi kesehatan sepak bola, ketua komite medis FIFA, Michel DHooghe mengatakan, sepakbola menargetkan pencegahan AIDS, malaria, dan TBC. "Di setiap pertandingan FIFA, ketika kami mengirimkan informasi kepada tim yang berpartisipasi, kami juga memberi peringatan yang sangat jelas akan bahaya di negara-negara tersebut dan itu tidak hanya di Afrika Selatan," katanya.
Afrika Selatan adalah negara pertama di Benua Afrika yang menjadi tuan rumah ajang Piala Dunia pada bulan Juni dan Juli. Kini negara itu menjadi negara terbesar di dunia yang melakukan program anti retroviral ( terapi perawatan untuk infeksi oleh virus yang menggandakan diri melalui perantara DNA utamanya HIV ), setelah bertahun-tahun pemerintah gagal menyelamatkan kehidupan dari pengaruh obat terlarang.(AST/MLA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar