Pemerintah telah memberlakukan wajib helm Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk mengurangi risiko kecelakaan bagi pengendara sepeda motor. Kemudian, bagaimanakah mengetahui perbedaan helm tanpa SNI dan helm dengan SNI.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia hanya mengetahui helm tanpa SNI lebih murah. Sisanya mereka tidak peduli terhadap keselamatan dirinya ketika mengendarai motor dan menggunakan helm asal-asalan.
Helm dengan label SNI jelas lebih terjamin kualitas dan mutunya dibandingkan dengan helm tanpa SNI. Secara, helm SNI tentu sudah lolos serangkaian uji oleh BSN (Badan Standardisasi Nasional). Namun sungguh disayangkan, dari total produksi helm lokal sekitar 9 juta per tahun, sekitar 20-30 persen di antaranya berkualitas nonstandar.
Sekitar 30 persen helm yang beredar di pasar merupakan produk impor yang diduga nonstandar, terutama yang berasal dari China. Lantas, bagaimana membedakan helm SNI dan non-SNI?
Menurut Bambang Setiadi, Kepala BSN, helm SNI yang sudah disertifikasi ditandai dengan pencantuman tanda SNI berupa emboss dan bukan ditempel atau menggunakan stiker. "Ini perlu dilihat baik-baik. Ada tanda SNI yang di-emboss enggak? Kalau enggak, itu palsu. Bukan SNI," demikian kata Bambang.
Staf Ahli Asosiasi Industri Helm Indonesia (AIHI) Thomas Lim menyatakan bahwa ternyata saat ini mulai ditemukan adanya indikasi produsen atau importir "nakal" yang memalsukan emboss lambang SNI. Padahal, produsen ini belum mengantongi sertifikasi SNI.
"Indikasi itu mulai ada. Emboss-nya dipalsukan, padahal sertifikasi itu enggak mudah lho prosesnya," tutur dia.
Modus lain yang mungkin terjadi adalah setelah memiliki sertifikasi produsen akan mulai mengurangi standar produk helm yang akan disebarkan di pasar. Banyak oknum pengusaha nakal dan mencoba mengakali SNI.
"Itu sangat mungkin terjadi. Dan itu enggak hanya di helm, di produk lain seperti pupuk juga ada. Tetapi masyarakat yang akan menilai," tutur Bambang.
Untuk mengenali helm SNI palsu ini juga tidak mudah. Pasalnya, emboss SNI palsu hampir mirip dengan emboss yang asli. Kualitasnya juga sulit dibedakan dengan mata telanjang. Untuk itu konsumen harus cerdas dalam membeli helm SNI.
Thomas menyarankan agar konsumen membeli helm SNI di toko-toko yang dapat dipertanggungjawabkan. "Ya belilah helm di toko-toko besar yang kira-kira bisa dipertanggungjawabkan," tutur dia.
Sumber : http://www.dalimunthe.com/2010/04/perbedaan-helm-sni-dan-bukan.html
Blog ini menyajikan berita terhangat baik dari dalam negeri maupun dali luar negeri.
5 Posting Terbaru
Sabtu, 17 April 2010
Perbedaan Helm SNI Dan Bukan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Topik Populer Bulan ini
-
Kemarin Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berjanji segera menertibkan topeng monyet jalanan yang selama ini dimanfaatkan orang-orang...
-
Benda terbang yang tak dikenal (UFO) selalu menampakkan diri di tempat yang tak pernah diperkirakan. Seperti halnya, seorang penduduk yang m...
-
Para designer Jepang memang sangat kreatif dalam menciptakan design untuk para gadis dan abg agar tampil lebih seksi, menggiurkan dan...
-
Dalam dunia kesehatan, pijat merupakan upaya untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Pijat biasa dilakukan dengan menggunakan tan...
-
Shinji Kagawa, pemain gelandang asal Jepang yang dibeli Manchester United dengan nilai transfer 16 juta pounds itu santer diberitakan mem...
-
Dengan teknologi terkini, foto hitam putih Titanic diberi warna oleh fotografer Rusia bernama Anton Logvynenko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar