5 Posting Terbaru

Rabu, 17 Juni 2009

Indonesia mine blast toll rises to 17: officials


JAKARTA (AFP) – The death toll from a massive explosion in an Indonesian coal mine rose to 17 with dozens still trapped and feared dead deep underground, officials said.

Rescuers working overnight pulled eight bodies from the mine in West Sumatra province, which collapsed after an explosion of methane gas on Tuesday, provincial disaster management chief Ade Edward said.



The accident left nine people injured in hospital, while 19 were believed to be trapped underground, Edward said. A figure from the health ministry's crisis centre put the number of missing at 23.

"There's a large chance that they're already dead because there's a lot of carbon dioxide there," he said.

The blast at the mine in Sawah Lunto district sent flames 50 metres (165 feet) into the air and left a huge crater on the surface, officials have said.

Miners were using traditional methods with few modern safety measures in place.

A disaster response official Adriyusman said a dangerous concentration of methane was hampering efforts by rescuers to get to the miners trapped around 100 metres below ground.

"If we look at those that have been taken out I don't think it's likely (the others survived). It's up to God's will," he said.

Indonesia has the largest coal reserves in the Asia-Pacific region behind Australia, India and China, according to the World Coal Institute.

It is the world's second largest coal exporter after Australia.


Gerbang Belakang Brimob Ditutupi Police Line


Gerbang masuk di bagian belakang kompleks Brimob Kelapa Dua, Depok, ditutup dengan police line pasca-ledakan yang terjadi di Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua, Depok, Rabu (17/6), dini hari. Sejumlah petugas Brimob berjaga di depan gerbang. Tampak pula Mobile Security Barier yang diparkir di depan gerbang.


Sementara itu, warga sekitar yang tinggal berbatasan dengan kompleks Mako masih memenuhi ruas jalan Garuda, Kampung Rumbut, yang berbatasan langsung dengan kompleks TKP. Warga masih penasaran dengan kondisi di dalam TKP pasca-kejadian. Mereka memanjat sebuah tembok yang pendek untuk melihat ke dalam. Bahkan ada yang hanya lewat sengaja turun dari kendaraannya untuk mengintip sebentar.

Dini salah satunya. Dia mengaku penasaran melihat kondisi pasca-ledakan. Sayangnya, yang terlihat hanya petugas yang berjaga serta Kantor Sat I/Gegana Brimob Kelapa Dua yang kacanya pecah sebagian. Bangunan yang meledak berada di belakang kantor ini. Hingga saat ini, penyebab ledakan belum diketahui secara pasti. Puslabfor masih melakukan penyelidikan di TKP.

Sumber : Kompas.com

Miskin, Lapar, Penyakitan, Bencana yang Mengintai Manusia hingga 2050


Pertemuan antarpemerintah yang membahas perubahan iklim memperkirakan pertambahan konsentrasi gas rumah kaca secara terus-menerus yang mengakibatkan meningkatnya temperatur bumi dua hingga tiga derajat celsius pada 2050.

"Meningkatnya temperatur itu akan diikuti dengan melelehnya es di kutub dan meningkatnya ketinggian laut," kata Penasihat Kesehatan Lingkungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) perwakilan Indonesia, Sharad Adhikary, di Jakarta.


Menurut dia, kondisi tersebut akan terus berlanjut jika manusia terlambat mengadopsi tindakan efektif untuk mengontrol lebih dari 70 juta ton gas rumah kaca yang setiap tahun dibuang ke lapisan tipis atmosfer.

Keseimbangan atmosfer yang menopang kehidupan umat manusia saat ini telah luar biasa rapuh. Kerusakan akibat perbuatan manusia yang terus melepaskan gas rumah kaca akan mengakibatkan konsekuensi drastis yang melintasi batas ras, etnis, agama, ekonomi, dan politik.

"Akibatnya, bumi dan manusia di atasnya akan menjadi lebih miskin, lapar, berpenyakit, serta bencana banjir," katanya.

Menurut dia, tidak ada satu pun manusia atau negara yang dapat menghindar dari dampak perubahan iklim ini.

Ia menuturkan, diperlukan cara untuk beradaptasi dan membangun ketahanan akibat kerentanan dari perubahan iklim yang hingga saat ini masih menjadi pernyataan.

Sumber : Kompas.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Topik Populer Bulan ini