JAKARTA, JUMAT - Kijang Gunung (Muntiacus montanus), species kijang yang tidak ditemukan dalam 100 tahun terakhir dan dianggap telah punah ditemukan kembali di Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera. Spesies langka tersebut ditemukan kembali oleh tim Pelestarian Harimau Sumatra (PHS) dari Balai Taman Nasional Kerinci Seblat dan Fauna dan Flora International (FFI).
"Pertama kali ditemukan pada 8 Agustus 2002 saat Montanus terjerat perangkap pemburu dan tim kami melepaskannya," kata Perwakilan dari FFI Indonesia, Dr J Sugardjito, di Jakarta, Jumat (10/10). Dia mengatakan spesies yang dianggap punah ini ditemukan diketinggian 2.400 meter Gunung Kerinci, sekitar 15 kilometer dari lokasi penemuan tipe specimen yang sama yang ditemukan di daerah Sungai Kring oleh Robinson dan Kloss pada tahun 1914.
Ia mengatakan saat melakukan ekspedisi tersebut Robinson dan Kloss hanya menemukan bukti tengkorak dan kulitnya saja. Bukti tersebut disimpan di Raffles Museum Singapore, tapi hilang saat evakuasi pada tahun 1942 begitu Jepang menduduki Singapura.
Untuk saat ini foto Kijang Gunung yang dimiliki oleh tim PHS dari Balai Taman Nasional Kerinci Seblat dan FFI, merupakan satu-satunya bukti di dunia bahwa spesies tersebut masih hidup di Taman Nasional Kerinci.
Sementara itu, menurut peneliti mamalia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), DRB Gono Semiadi, untuk meyakinkan ahli bahwa temuan ini merupakan Kijang Gunung yang telah punah dibutuhkan waktu satu tahun untuk penelitian.
"Keyakinan sudah ada dari foto dan catatan dari buku-buku taksonomi, tetapi untuk bisa yakin 100 persen perlu ada pembanding yaitu tengkorak asli Kijang Gunung tersebut. Sayangnya yang di Singapura hilang, karena itu kami coba meminjam dari pemburu yang mungkin memilikinya," ujar dia.
Menurut dia, spesimen dari kijang yang telah punah ini didapat dari Belanda pada 1930. Sedangkan deskripsi awal dari Robinson dan Kloss bukan saja warna kulit yang lebih gelap yang berbeda dengan jenis kijang muntjak yang biasa ditemui di Sumatra, Bangka, dan Malaysia, tetapi juga tetapi ukurannya yang lebih kecil.
Foto yang dimiliki FFI tersebut telah diteliti oleh Peneliti Inggris Robert Timmins, Profesor Dr Colins Grove dari Australian National University, dan DR Gono Semiadi dari LIPI.
Blog ini menyajikan berita terhangat baik dari dalam negeri maupun dali luar negeri.
5 Posting Terbaru
- Di Atas Danau Ini, UFO Sering Menampakkan Diri - 9/8/2014
- Makam Siti Hawa, Perempuan Pertama di Bumi - 9/8/2014
- Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap - 9/8/2014
- Cahaya Misteri Terangi Laut Pasifik - 8/27/2014
- Hang Tuah, Sea and Coast Guard Malaka Abad ke-15 - 8/26/2014
Rabu, 22 Oktober 2008
Dikira Punah, Kijang Gunung Masih Hidup di TN Kerinci Seblat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Topik Populer Bulan ini
-
Memilik payudara yang indah dan montok merupakan impian dan idaman bagi setiap wanita, karena dengan memiliki payudara yang montok ter...
-
Benda terbang yang tak dikenal (UFO) selalu menampakkan diri di tempat yang tak pernah diperkirakan. Seperti halnya, seorang penduduk yang m...
-
Untuk produksi dalam negeri yang satu ini cukup di acungkan jempol. Ya, kondom bergerigi produk Indonesia sangat disukai oleh konsumen di ka...
-
PUASA memiliki banyak hikmah dan manfaat untuk tubuh, ketenangan jiwa, dan kecantikan. Saat berpuasa, organ-organ tubuh dapat beristirahat...
-
1. Ramalan Jayabaya Ramalan Jayabaya dalam periode Akhir tersebut cukup akurat dalam meramalkan bangkit dan runtuhnya kerajaan-kerajaa...
-
Berikut adalah 7 artis Film Panas western tercantik versi OM Google 1. Candace Cage merupakan artis film dewasa western tercantik..beri...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar