5 Posting Terbaru

Selasa, 31 Agustus 2010

Naked Friday, Hari yang diwajibkan di sebuah perusahaan di Inggris

http://blog.ht-media.com.php5-7.dfw1-1.websitetestlink.com/wp-content/uploads/2009/07/1101477_naked_office1.jpg

Sekelompok staf dari sebuah perusahaan di Inggris menemukan performa kerja yang lebih baik dengan bekerja tanpa mengenakan busana apa pun. Para karyawan di perusahaan pemasaran dan desain, onebestway, di New Castle, bekerja tanpa sehelai benang pun yang melekat di tubuh mereka atas permintaan bos mereka yang berpendapat bahwa langkah itu dapat meningkatkan bisnis.

Perusahaan yang terancam bangkrut ini telah memecat 6 karyawannya sejak bermulanya krisis keuangan. Untuk mengatasi masalah ini, seorang psikolog David Taylor diminta pendapatnya guna meningkatkan semangat kerja tim di perusahaan itu.

Hasilnya adalah Naked Friday atau acara yang diadakan sehari penuh pada hari yang ditentukan saat karyawan bekerja tanpa mengenakan busana apa pun. Kegiatan ini ternyata mendongkrak semangat kerja tim dan meningkatkan pendapatan perusahaan.

http://www.ionline.pt/adjuntos/102/imagenes/000/045/0000045836.jpg

Front-of-house Manager Sam Jackson menjelaskan ke The Sun, “Ide ini memang brilian. Setelah kami saling berpandangan sambil telanjang, kami tidak menemukan lagi pembatas hubungan antara satu dengan lainnya.”

“Kami tidak tertekan (dengan kegiatan ini). Apabila kami ingin mengenakan pakaian atau celana dalam, kami bisa saja melakukannya. Namun, saya menyukai tubuh saya dan saya tak merasa malu,” jelas perempuan berusia 23 tahun itu.

http://college.monster.com/nfs/college/attachment_images/0000/3324/Creative_Commons_Search-7_crop380w.jpg?1251222956

Sepekan sebelum diadakannya acara ini, para karyawan dimotivasi untuk memfotokopi bagian tubuh mereka agar mereka merasa lebih percaya diri.
“Perlu waktu seminggu bagi David untuk membangun keberanian kami. Pertama kali melakukannya sangat membuat diriku cemas, tetapi begitu saya menjalaninya di kantor, saya benar-benar merasa nyaman,” ungkap Sam.
“Kami menjadi lebih terbuka dari sebelumnya dalam bercengkerama. Performa perusahaan juga meningkat drastis,” jelas Sam.

Sementara Direktur Pelaksana Mike Owen (40) mempunyai pendapat tersendiri mengenai kegiatan bertelanjang di kantor itu. “Kami bisa jadi berani atau gila. Tetapi saya ingin menyampaikan ke setiap orang bahwa mereka tidak harus melakukannya—hanya apabila keputusan itu merupakan keputusan yang tepat.”
“Sebagai perusahaan kreatif, kami mengajak klien kami untuk berani dan ini adalah cara menghadirkan keberanian pada diri kami,” ujar Mike Owen

sumber :http://batamgemerlap.blogspot.com/2010/07/gila-nh-seluruh-karyawan-kerja-sambil_19.html

Dunia jatuh Hati Kepada KRI Dewaruci


29 Agustus 2010, Amsterdam -- Kedatangan ataupun kepergian Kapal Perang Republik Indonesia Dewaruci ke suatu daerah selalu ditandai dengan parade yang memukau penonton. Penampilan drumband kadet yang atraktif juga menyedot perhatian warga.

Namun, sejatinya bukan itu alasan yang membuat mereka terpikat. Justru keramahtamahan dan kehangatan awak kapal yang mampu membuat orang dari berbagai belahan penjuru dunia jatuh hati kepada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci.

Perempuan bule muda yang selalu mengikuti ke mana pun rombongan awak Dewaruci dalam Sail Amsterdam 2010 memancing rasa penasaran saya untuk mendekatinya. Apalagi di setiap penampilan drumband kadet, dia selalu melambaikan bendera Merah Putih kecil dan berteriak menyemangati.

”Saya datang kemari memang khusus untuk Dewaruci. Bagi saya, Dewaruci adalah Indonesia dan Indonesia adalah segalanya,” kata perempuan tadi, yang belakangan diketahui bernama Pamela Wasro (26), warga Le Havre, Perancis, Senin (23/8).

Pamela menempuh perjalanan 12 jam naik kereta api, bus, dan feri, untuk bertemu awak Dewaruci. Lebih dari itu, ia yang sehari-hari menjadi perawat di salah satu rumah sakit di Le Havre bahkan mengajukan izin tidak masuk kerja empat hari agar bisa datang ke Amsterdam untuk bertemu awak Dewaruci. Selama empat hari di Amsterdam itu pula, Pamela tinggal dan makan bersama awak Dewaruci.

Perjumpaan Pamela dengan Dewaruci pertama kali terjadi pada tahun 2003, saat Dewaruci singgah di Le Havre. Saat itu ia dan adiknya, Carole Poupel (24), bertandang ke kapal, layaknya pengunjung lain.

Jatuh hati kepada kadet

Beragam kesenian dan masakan tradisional yang disajikan pada kesempatan itu makin memikat hati keduanya. Lebih dari itu, Carole bahkan kepincut dengan salah satu kadet. Saat Dewaruci meninggalkan Le Havre menuju Rouen, masih di Perancis, mereka berdua juga menyambangi kota itu.

Ketika KRI Dewaruci hendak meninggalkan Rouen, Carole menangis tiada henti. Bahkan ia nekat hendak menghalang-halangi kapal yang hendak berangkat. Setelah diberi pengertian, barulah ia mau melepas kepergian Dewaruci.

Waktu bergulir dan pada tahun 2005 Dewaruci kembali menyambangi Perancis. Di tiga kota yang disinggahi Dewaruci, yakni Cherbourg, Brest, dan Lisboa, Pamela juga setia mendatanginya. Kecintaannya kepada Dewaruci makin besar sehingga ia terobsesi untuk mendapatkan jodoh orang Indonesia.

Obsesinya tercapai saat ia diundang di suatu acara di Kedutaan Besar RI di Perancis pada 2007. Saat itu ia bertemu dengan Wasro, pemuda asal Cirebon, yang ingin belajar bahasa Perancis. Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Keduanya berjodoh dan akhirnya menikah.

Tahun ini hampir di tiap kota di Eropa yang disinggahi KRI Dewaruci selalu ia datangi. Mulai dari Le Havre (Perancis), Antwerp (Belgia), Hartlepool (Inggris), Cherboug (Perancis), hingga Amsterdam (Belanda). Setiap kali datang ke Dewaruci, ia ikut bernyanyi, menari, makan, dan bahkan berjaga di geladak bersama awak kapal.

Masih di Amsterdam, saya bertemu dengan gadis setempat bernama Floor Krbijn (20). Meski selama KRI Dewaruci di sana ia tidak tinggal di kapal, hampir setiap hari ia datang ke kapal dan baru pulang pada larut malam. Seluruh kegiatan awak Dewaruci diikutinya, termasuk saat jamuan makan malam di rumah Duta Besar RI untuk Belanda JE Habibie.

”Dewaruci seperti keluarga baru bagi saya. Saya terkesan dengan keramahannya, makanannya, dan semuanya. Mereka semua menyenangkan dan juga menyayangi saya seperti adik sendiri,” kata Floor.

Pada malam pesta di atas geladak KRI Dewaruci, Floor juga larut dalam kegembiraan seluruh awak kapal. Sayangnya, saat pesta berlalu dan Floor harus pulang karena keesokan harinya harus mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, ia merasakan kepedihan yang mendalam. Ia pun tak kuasa menahan tangis saat berpamitan satu per satu dan memeluk awak kapal yang selama ini dekat dengannya.

Berjalan tanpa tongkat

Bukan hanya gadis-gadis muda yang terpikat dengan Dewaruci. Seorang nenek bernama Catherine (70) dari Perancis juga terpikat dengan Dewaruci. Saya mendapatkan cerita ini dari Kapten Laut (Pelaut) Andre Dotulung, Kepala Departemen Bahari KRI Dewaruci, yang sempat sekabin dengan saya.

Menurut Andre, Mama Catherine datang ke KRI Dewaruci pada 2003 saat singgah di LeHavre. Saat itu ia datang menggunakan tongkat karena kakinya yang sebelah lumpuh. Tidak lama berselang setelah pulang dari KRI Dewaruci, Mama Catherine merasakan kakinya sembuh total dan ia bisa berjalan tanpa tongkat. Dokter yang memeriksanya keheranan, tetapi Mama Catherine hanya memberi tahu bahwa ia baru saja mendapat mukjizat setelah mengunjungi Dewaruci.

”Boleh percaya boleh tidak, tapi itulah kesaksian yang pernah diceritakan Mama Catherine,” tutur Andre.

Buatan Jerman

Jika Anda berpikir wajar saja yang terpikat dengan Dewaruci adalah kaum hawa karena di sana banyak kadet atau prajurit yang selalu terlihat sopan dan gagah dengan seragamnya, Anda keliru. Klaus Neumann (56) tahun adalah salah satu buktinya.

Klaus, yang berkebangsaan Jerman, adalah seorang konsultan teknik maritim dan jurnalis lepas. Ia tinggal di Hamburg, kota tempat KRI Dewaruci dibuat pada 1952 di galangan kapal HC Stulchen & John Ship.

Perjumpaan Klaus dengan Dewaruci pertama kali terjadi pada tahun 2003, saat kapal singgah di Hamburg. Ia tertarik karena Dewaruci memiliki ikatan historis dengan Hamburg. Perusahaan yang membuat Dewaruci sudah tutup dan bisa jadi kapal itu menjadi satu-satunya yang masih bertahan.

Hampir di setiap perjumpaan dengan KRI Dewaruci, Klaus mengabadikan lebih dari 1.000 foto. Tahun 2005, Klaus berkesempatan mengikuti pelayaran Dewaruci dari Bremerhaven (Jerman) ke Amsterdam. Banyak kisah yang dituliskannya selama di perjalanan itu dan dituangkannya dalam blog www.dewaruci.net. Ia juga berkontribusi dalam membuat buku bagi Kedutaan Besar RI di Jerman.

Sebagai konsultan teknik maritim, Klaus paham betul seluk-beluk mesin Dewaruci. Bahkan ketika bertemu Dewaruci lagi pada lima tahun kemudian, ia masih mengenali bagian mana saja yang mengalami perubahan. Ia juga melakukan riset menelusuri jejak Albert Frederick Hermann Rosenow, orang Jerman yang menjadi komandan pertama Dewaruci. Dari penelusurannya itu, Rosenow merupakan orang yang dimintai tolong Presiden Soekarno untuk membangun Angkatan Laut Indonesia dan mencari kapal latih bagi Akademi Angkatan Laut Indonesia. Klaus sempat bertemu dengan putri Rosenow yang menceritakan kisah tersebut.

”Jika tahun 2005 saya ikut berlayar dari Bremerhaven ke Amsterdam, tahun 2010 ini saya berkesempatan ikut berlayar dari Amsterdam ke Bremerhaven,” katanya. Klaus memang tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, apalagi ia tengah mengejar obsesinya membuat buku tentang Dewaruci.

Saking cintanya dengan Dewaruci, Klaus juga berharap kapal latih ini tidak dipensiunkan, apalagi jika sampai dijual ke swasta. Menurut dia, Dewaruci sebenarnya masih bisa berlayar hingga seabad mendatang. (C Wahyu Haryo PS)

Sumber : http://beritahankam.blogspot.com/2010/08/dunia-jatuh-hati-pada-dewaruci.html

Senin, 30 Agustus 2010

10 Misteri Alam Semesta

10. Antimateri

sprite-6

Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri.

9. Radiasi Kosmik Latarbelakang

sprite-71

Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).

8.Ekstrasolar Planet (Exoplanet)

sprite-8

Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.

7. Neutrino

Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.

6. Mini Black Hole

sprite-10

Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.

5. Energi Vakum

sprite-11

Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.

4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)

sprite-12

Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.

3. Materi Gelap (Dark Matter)

sprite-13

Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.

2. Quasar

sprite-14

Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.

1.Tabrakan Antar Galaksi

sprite-15

Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.

sumber: http://fenz-capri.blogspot.com/2010/08/kumpulan-10-misteri-besar-alam-semesta.html

Makna Tahi Lalat Pada Tubuh Kita

http://3.bp.blogspot.com/_sGEtuBC-K5k/SnClerXCOUI/AAAAAAAAACo/YA1wcxmpGX0/s320/badandepan.jpg

1. Tahi Lalat di Ujung Mata Kanan/Kiri
Dapat Dipercaya tapi Pendiam

2. Tahi Lalat di Pangkal Hidung
Pandai dan Baik Hati

3. Tahi Lalat di Alis Kanan
Suka Menolong

4. Tahi Lalat di Alis Kiri
Dicintai Banyak Orang

5. Tahi Lalat di Hidung
Banyak Rezeki

6. Tahi Lalat di Hidung Bawah
Pandai Bicara, Banyak rezeki

7. Tahi Lalat di Bibir Atas
Cerdas, Banyak Rezeki

8. Tahi Lalat di Bibir Bawah
Baik Hati

9. Tahi Lalat di Pipi Kanan/Kiri
Dermawan

10. Tahi Lalat di Pipi Tengah
Disukai

11. Tahi Lalat di Ujung Mulut
Pandai Bicara

12. Tahi lalat di Dagu
Pandai Bicara dan Jujur

13. Tahi Lalat di Telinga Kanan
Keras dan Gampang Emosi

14. Tahi Lalat di Telinga Kiri
Pintar dan Jujur

15. Tahi Lalat di Leher Bagian Depan
Bijaksana

16. Tahi Lalat di Leher Bagian Belakang
Kecil Hati, mudah Putus asa

17. Tahi Lalat di Bahu Kanan
Pendiriannya Teguh

18. Tahi Lalat di Bahu Kiri
Pikirannya Selalu Ruwet

19. Tahi Lalat di Buah Dada Kanan/Kiri
Nafsunya Besar

20. Tahi Lalat di Antara Buah Dada
Baik Hati

21. Tahi Lalat di Punggung
Dapat di Percaya

22. Tahi Lalat di tengah Perut (sekitar Pusar)
Dapat di Percaya

23. Tahi Lalat di Pinggang
Jujur dan Tabah

24. Tahi Lalat di Pantat
Sering Menderita

25. Tahi Lalat di Pangkal Paha
Tangkas dan Banyak Rezeki

26. Tahi Lalat di Daerah Kemaluan
Nafsu Besar

27. Tahi Lalat di Lutut Depan
Kuat Berjalan

28. Tahi Lalat di Lutut Sebelah Dalam (Lipatan/belakang lutut)
Hatinya Tidak Tetap

29. Tahi Lalat di Betis
Dapat di Percaya

30. Tahi Lalat di Tulang Kaki Kanan (Tulang Kering)
Pemboros

31. Tahi Lalat di Tulang Kaki Kiri
Pemberani

32. Tahi Lalat di Pergelangan Kaki
Kuat Berjalan

33. Tahi Lalat di Tumit
Tidak dapat di Percaya

34. Tahi Lalat di Jari-Jari Kaki
Suka Bekerja

35. Tahi Lalat di Lengan Kanan/Kiri
Suka Bekerja

36. Tahi Lalat di Telapak Kaki
Baik Hati

37. Tahi Lalat di Telapak Tangan Kanan
Pandai Menyimpan Harta

38. Tahi Lalat di Telapak Tangan Kiri
Pemboros

39. Tahi Lalat di Telapak Belakang
Kuat Kaya

40. Tahi Lalat di Ujung Siku
Baik Hati

41. Tahi lalat di Siku Bagian dalam
Selalu Tabah

42. Tahi Lalat di jari-jari Tangan
Banyak Rezeki

43. Tahi Lalat di Pergelangan Tangan
Pemboros
44. Tahi Lalat di Ubun – Ubun
Tamak akan harta benda, Jahat, dan Jahil

45. Tahi Lalat di Unyeng – Unyeng (Puser di kepala)
Pendiam tapi Banyak Akal dan Cerdas

46. Tahi Lalat di Kepala Bagian Belakang
Dapat di Percaya, Pemberani, dan Sabar

47. Tahi Lalat di Kepala Sebelah Kiri
Wataknya Buruk

48. Tahi Lalat di Dahi Kanan atau Kiri
Kepribadiannya Jelek

49. Tahi Lalat di Tengah- Tengah Dahi (Jidat)
Pandai dan Baik Hati

50. Tahi Lalat di Pelipis Kanan/Kiri
Banyak Rezeki

51. Tahi Lalat di Kelopak Mata Atas Kanan/Kiri
Pandai Membawa Diri

52. Tahi Lalat di Kelopak Mata Bawah Kanan/Kiri
Sering Menderita

53. Tahi Lalat di Kepala Sebelah Kanan
Banyak Rezeki

sumber http://blognyajose.blogspot.com/2010/02/makna-tahi-lalat-di-tubuh-kita.html

Tulisan Bahasa Inggris Yang Ancur...!!!






sumber: http://hermawayne.blogspot.com/2010/08/tulisan-bahasa-inggris-yang-ngawur-di.html

Selasa, 24 Agustus 2010

Biografi Bung Hatta

Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTxKfndoEJSt8cqcp5wfjEjCUZD5mT6TaaDF3EVbbU1RbhqSjvzktvp5GqfVoMNOFKbnaaJ_z4Cnlqf67tr4pjyAO042KU1IK7CvTvlKQZNFYLJt7toUCWEN3uheBmSHTngPyBmGVjVDeN/s1600/hatta.jpg

Sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, ia menyadari pentingnya arti keuangan bagi hidupnya perkumpulan. Tetapi sumber keuangan baik dari iuran anggota maupun dari sumbangan luar hanya mungkin lancar kalau para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin. Rasa tanggung jawab dan disiplin selanjutnya menjadi ciri khas sifat-sifat Mohammad Hatta. Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

http://i193.photobucket.com/albums/z260/e1ponty/Pontianak%20Doeloe/KunjunganBungHattakepontianak.jpg

Hatta juga mengusahakan agar majalah perkumpulan, Hindia Poetra, terbit secara teratur sebagai dasar pengikat antaranggota. Pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. Semula dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir tahun 1925. Karena itu pada tahun 1924 dia non-aktif dalam PI. Tetapi waktu itu dibuka jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum administratif. Hatta pun memasuki jurusan itu terdorong oleh minatnya yang besar di bidang politik.

http://ksupointer.com/wp-content/uploads/2009/06/hatta2.jpg

Perpanjangan rencana studinya itu memungkinkan Hatta terpilih menjadi Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926. Pada kesempatan itu, ia mengucapkan pidato inaugurasi yang berjudul "Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen"--Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan kekuasaan. Dia mencoba menganalisis struktur ekonomi dunia dan berdasarkan itu, menunjuk landasan kebijaksanaan non-kooperatif.

http://devry.files.wordpress.com/2008/07/soekarno_hatta_proklamator_bangsa_indonesia.jpg

Sejak tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta dipilih menjadi Ketua PI. Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang dari perkumpulan mahasiswa biasa menjadi organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia. Sehingga akhirnya diakui oleh Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPI) PI sebagai pos depan dari pergerakan nasional yang berada di Eropa. PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda. Hampir setiap kongres intemasional di Eropa dimasukinya, dan menerima perkumpulan ini. Selama itu, hampir selalu Hatta sendiri yang memimpin delegasi. Pada tahun 1926, dengan tujuan memperkenalkan nama "Indonesia", Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamaian di Bierville, Prancis. Tanpa banyak oposisi, "Indonesia" secara resmi diakui oleh kongres. Nama "Indonesia" untuk menyebutkan wilayah Hindia Belanda ketika itu telah benar-benar dikenal kalangan organisasi-organisasi internasional.

http://ksupointer.mypointer.info/wp-content/uploads/2009/04/hatta-005.jpg

Hatta dan pergerakan nasional Indonesia mendapat pengalaman penting di Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial, suatu kongres internasional yang diadakan di Brussels tanggal 10-15 Pebruari 1927. Di kongres ini Hatta berkenalan dengan pemimpin-pemimpin pergerakan buruh seperti G. Ledebour dan Edo Fimmen, serta tokoh-tokoh yang kemudian menjadi negarawan-negarawan di Asia dan Afrika seperti Jawaharlal Nehru (India), Hafiz Ramadhan Bey (Mesir), dan Senghor (Afrika). Persahabatan pribadinya dengan Nehru mulai dirintis sejak saat itu. Pada tahun 1927 itu pula, Hatta dan Nehru diundang untuk memberikan ceramah bagi "Liga Wanita Internasional untuk Perdamaian dan Kebebasan" di Gland, Swiss. Judul ceramah Hatta L 'Indonesie et son Probleme de I' Independence (Indonesia dan Persoalan Kemerdekaan).

http://www.discoveryoftechnology.50webs.com/gambar/hatta.JPG

Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam sidang yang bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama "Indonesia Vrij", dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka. Antara tahun 1930-1931, Hatta memusatkan diri kepada studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Ra�jat dan kadang-kadang De Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932.

http://fairuzelsaid.files.wordpress.com/2009/12/bung-hatta-muda.jpg

Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda dan sebulan kemudian ia tiba di Jakarta. Antara akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Rakjat dan melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader politik pada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Prinsip non-kooperasi selalu ditekankan kepada kader-kadernya. Reaksi Hatta yang keras terhadap sikap Soekarno sehubungan dengan penahannya oleh Pemerintah Kolonial Belanda, yang berakhir dengan pembuangan Soekarno ke Ende, Flores, terlihat pada tulisan-tulisannya di Daulat Rakjat, yang berjudul "Soekarno Ditahan" (10 Agustus 1933), "Tragedi Soekarno" (30 Nopember 1933), dan "Sikap Pemimpin" (10 Desember 1933).

http://ksupointer.com/wp-content/uploads/2009/06/hatta-pidato.jpg

Pada bulan Pebruari 1934, setelah Soekarno dibuang ke Ende, Pemerintah Kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya kepada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Para pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven Digoel. Seluruhnya berjumlah tujuh orang. Dari kantor Jakarta adalah Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Bondan. Dari kantor Bandung: Maskun Sumadiredja, Burhanuddin, Soeka, dan Murwoto. Sebelum ke Digoel, mereka dipenjara selama hampir setahun di penjara Glodok dan Cipinang, Jakarta. Di penjara Glodok, Hatta menulis buku berjudul Krisis Ekonomi dan Kapitalisme.

http://rinaldimunir.files.wordpress.com/2009/03/277.jpg

Pada bulan Januari 1935, Hatta dan kawan-kawannya tiba di Tanah Merah, Boven Digoel (Papua). Kepala pemerintahan di sana, Kapten van Langen, menawarkan dua pilihan: bekerja untuk pemerintahan kolonial dengan upah 40 sen sehari dengan harapan nanti akan dikirim pulang ke daerah asal, atau menjadi buangan dengan menerima bahan makanan in natura, dengan tiada harapan akan dipulangkan ke daerah asal. Hatta menjawab, bila dia mau bekerja untuk pemerintah kolonial waktu dia masih di Jakarta, pasti telah menjadi orang besar dengan gaji besar pula. Maka tak perlulah dia ke Tanah Merah untuk menjadi kuli dengan gaji 40 sen sehari.

http://www.foto-foto.com/ahatta/hatta_d129a.jpg

Dalam pembuangan, Hatta secara teratur menulis artikel-artikel untuk surat kabar Pemandangan. Honorariumnya cukup untuk biaya hidup di Tanah Merah dan dia dapat pula membantu kawan-kawannya. Rumahnya di Digoel dipenuhi oleh buku-bukunya yang khusus dibawa dari Jakarta sebanyak 16 peti. Dengan demikian, Hatta mempunyai cukup banyak bahan untuk memberikan pelajaran kepada kawan-kawannya di pembuangan mengenai ilmu ekonomi, sejarah, dan filsafat. Kumpulan bahan-bahan pelajaran itu di kemudian hari dibukukan dengan judul-judul antara lain, "Pengantar ke Jalan llmu dan Pengetahuan" dan "Alam Pikiran Yunani." (empat jilid).

Pada bulan Desember 1935, Kapten Wiarda, pengganti van Langen, memberitahukan bahwa tempat pembuangan Hatta dan Sjahrir dipindah ke Bandaneira. Pada Januari 1936 keduanya berangkat ke Bandaneira. Mereka bertemu Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Di Bandaneira, Hatta dan Sjahrir dapat bergaul bebas dengan penduduk setempat dan memberi pelajaran kepada anak-anak setempat dalam bidang sejarah, tatabuku, politik, dan lain-Iain. Pada tanggal 3 Pebruari 1942, Hatta dan Sjahrir dibawa ke Sukabumi. Pada tanggal 9 Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang, dan pada tanggal 22 Maret 1942 Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta.

Pada masa pendudukan Jepang, Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat. Hatta mengatakan tentang cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka, dan dia bertanya, apakah Jepang akan menjajah Indonesia? Kepala pemerintahan harian sementara, Mayor Jenderal Harada. menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah. Namun Hatta mengetahui, bahwa Kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman Jepang berbeda dengan pengertiannya sendiri. Pengakuan Indonesia Merdeka oleh Jepang perlu bagi Hatta sebagai senjata terhadap Sekutu kelak. Bila Jepang yang fasis itu mau mengakui, apakah sekutu yang demokratis tidak akan mau? Karena itulah maka Jepang selalu didesaknya untuk memberi pengakuan tersebut, yang baru diperoleh pada bulan September 1944.

Selama masa pendudukan Jepang, Hatta tidak banyak bicara. Namun pidato yang diucapkan di Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Merdeka) pada tanggaI 8 Desember 1942 menggemparkan banyak kalangan. Ia mengatakan, �Indonesia terlepas dari penjajahan imperialisme Belanda. Dan oleh karena itu ia tak ingin menjadi jajahan kembali. Tua dan muda merasakan ini setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia Iebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dalam lautan daripada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali."


Pada awal Agustus 1945, Panitia Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dengan Soekamo sebagai Ketua dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua. Anggotanya terdiri dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia, sembilan dari Pulau Jawa dan dua belas orang dari luar Pulau Jawa. Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan proklamasi dalam rapat di rumah Admiral Maeda (JI Imam Bonjol, sekarang), yang berakhir pada pukul 03.00 pagi keesokan harinya. Panitia kecil yang terdiri dari 5 orang, yaitu Soekamo, Hatta, Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Malik memisahkan diri ke suatu ruangan untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan. Soekarno meminta Hatta menyusun teks proklamasi yang ringkas. Hatta menyarankan agar Soekarno yang menuliskan kata-kata yang didiktekannya. Setelah pekerjaan itu selesai. mereka membawanya ke ruang tengah, tempat para anggota lainnya menanti.

http://mediapendidikancubg.files.wordpress.com/2008/09/bunghatta.jpg

Soekarni mengusulkan agar naskah proklamasi tersebut ditandatangi oleh dua orang saja, Soekarno dan Mohammad Hatta. Semua yang hadir menyambut dengan bertepuk tangan riuh. Tangal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia, tepat pada jam 10.00 pagi di Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta. Tanggal 18 Agustus 1945, Ir Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Soekardjo Wijopranoto mengemukakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden harus merupakan satu dwitunggal.

Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dari usaha Pemerintah Belanda yang ingin menjajah kembali. Pemerintah Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Dua kali perundingan dengan Belanda menghasilkan Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Reville, tetapi selalu berakhir dengan kegagalan akibat kecurangan pihak Belanda. Untuk mencari dukungan luar negeri, pada Juli I947, Bung Hatta pergi ke India menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi. dengan menyamar sebagai kopilot bernama Abdullah (Pilot pesawat adalah Biju Patnaik yang kemudian menjadi Menteri Baja India di masa Pemerintah Perdana Menteri Morarji Desai). Nehru berjanji, India dapat membantu Indonesia dengan protes dan resolusi kepada PBB agar Belanda dihukum.

Kesukaran dan ancaman yang dihadapi silih berganti. September 1948 PKI melakukan pemberontakan. 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan agresi kedua. Presiden dan Wapres ditawan dan diasingkan ke Bangka. Namun perjuangan Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan terus berkobar di mana-mana. Panglima Besar Soediman melanjutkan memimpin perjuangan bersenjata.Pada tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag, Bung Hatta yang mengetuai Delegasi Indonesia dalam Konperensi Meja Bundar untuk menerima pengakuan kedaulatan Indonesia dari Ratu Juliana.

http://maulanusantara.files.wordpress.com/2010/02/bung-hatta.jpg

Bung Hatta juga menjadi Perdana Menteri waktu Negara Republik Indonesia Serikat berdiri. Selanjutnya setelah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bung Hatta kembali menjadi Wakil Presiden. Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Dia juga tetap menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. Dia juga aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. Karena besamya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, maka pada tanggal 17 Juli 1953 dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

Pada tahun 1955, Bung Hatta mengumumkan bahwa apabila parlemen dan konsituante pilihan rakyat sudah terbentuk, ia akan mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden. Niatnya untuk mengundurkan diri itu diberitahukannya melalui sepucuk surat kepada ketua Perlemen, Mr. Sartono. Tembusan surat dikirimkan kepada Presiden Soekarno. Setelah Konstituante dibuka secara resmi oleh Presiden, Wakil Presiden Hatta mengemukakan kepada Ketua Parlemen bahwa pada tanggal l Desember 1956 ia akan meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI. Presiden Soekarno berusaha mencegahnya, tetapi Bung Hatta tetap pada pendiriannya.

Pada tangal 27 Nopember 1956, ia memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gajah Mada di Yoyakarta. Pada kesempatan itu, Bung Hatta mengucapkan pidato pengukuhan yang berjudul �Lampau dan Datang�. Sesudah Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Ekonomi. Universitas Indonesia memberikan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu hukum. Pidato pengukuhan Bung Hatta berjudul �Menuju Negara Hukum�.

Pada tahun 1960 Bung Hatta menulis "Demokrasi Kita" dalam majalah Pandji Masyarakat. Sebuah tulisan yang terkenal karena menonjolkan pandangan dan pikiran Bung Hatta mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia waktu itu. Dalam masa pemerintahan Orde Baru, Bung Hatta lebih merupakan negarawan sesepuh bagi bangsanya daripada seorang politikus. Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal l8 Nopember 1945 di desa Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga orang putri, yaitu Meutia Farida, Gemala Rabi'ah, dan Halida Nuriah. Dua orang putrinya yang tertua telah menikah. Yang pertama dengan Dr. Sri-Edi Swasono dan yang kedua dengan Drs. Mohammad Chalil Baridjambek. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek.

Pada tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto menyampaikan kepada Bung Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi "Bintang Republik Indonesia Kelas I" pada suatu upacara kenegaraan di Istana Negara. Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.

sumber: http://eksplorasi-dunia.blogspot.com/2010/08/bung-hatta-history.html

Biografi Bung Hatta

Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTxKfndoEJSt8cqcp5wfjEjCUZD5mT6TaaDF3EVbbU1RbhqSjvzktvp5GqfVoMNOFKbnaaJ_z4Cnlqf67tr4pjyAO042KU1IK7CvTvlKQZNFYLJt7toUCWEN3uheBmSHTngPyBmGVjVDeN/s1600/hatta.jpg

Sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, ia menyadari pentingnya arti keuangan bagi hidupnya perkumpulan. Tetapi sumber keuangan baik dari iuran anggota maupun dari sumbangan luar hanya mungkin lancar kalau para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin. Rasa tanggung jawab dan disiplin selanjutnya menjadi ciri khas sifat-sifat Mohammad Hatta. Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

http://i193.photobucket.com/albums/z260/e1ponty/Pontianak%20Doeloe/KunjunganBungHattakepontianak.jpg

Hatta juga mengusahakan agar majalah perkumpulan, Hindia Poetra, terbit secara teratur sebagai dasar pengikat antaranggota. Pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. Semula dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir tahun 1925. Karena itu pada tahun 1924 dia non-aktif dalam PI. Tetapi waktu itu dibuka jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum administratif. Hatta pun memasuki jurusan itu terdorong oleh minatnya yang besar di bidang politik.

http://ksupointer.com/wp-content/uploads/2009/06/hatta2.jpg

Perpanjangan rencana studinya itu memungkinkan Hatta terpilih menjadi Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926. Pada kesempatan itu, ia mengucapkan pidato inaugurasi yang berjudul "Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen"--Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan kekuasaan. Dia mencoba menganalisis struktur ekonomi dunia dan berdasarkan itu, menunjuk landasan kebijaksanaan non-kooperatif.

http://devry.files.wordpress.com/2008/07/soekarno_hatta_proklamator_bangsa_indonesia.jpg

Sejak tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta dipilih menjadi Ketua PI. Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang dari perkumpulan mahasiswa biasa menjadi organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia. Sehingga akhirnya diakui oleh Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPI) PI sebagai pos depan dari pergerakan nasional yang berada di Eropa. PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda. Hampir setiap kongres intemasional di Eropa dimasukinya, dan menerima perkumpulan ini. Selama itu, hampir selalu Hatta sendiri yang memimpin delegasi. Pada tahun 1926, dengan tujuan memperkenalkan nama "Indonesia", Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamaian di Bierville, Prancis. Tanpa banyak oposisi, "Indonesia" secara resmi diakui oleh kongres. Nama "Indonesia" untuk menyebutkan wilayah Hindia Belanda ketika itu telah benar-benar dikenal kalangan organisasi-organisasi internasional.

http://ksupointer.mypointer.info/wp-content/uploads/2009/04/hatta-005.jpg

Hatta dan pergerakan nasional Indonesia mendapat pengalaman penting di Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial, suatu kongres internasional yang diadakan di Brussels tanggal 10-15 Pebruari 1927. Di kongres ini Hatta berkenalan dengan pemimpin-pemimpin pergerakan buruh seperti G. Ledebour dan Edo Fimmen, serta tokoh-tokoh yang kemudian menjadi negarawan-negarawan di Asia dan Afrika seperti Jawaharlal Nehru (India), Hafiz Ramadhan Bey (Mesir), dan Senghor (Afrika). Persahabatan pribadinya dengan Nehru mulai dirintis sejak saat itu. Pada tahun 1927 itu pula, Hatta dan Nehru diundang untuk memberikan ceramah bagi "Liga Wanita Internasional untuk Perdamaian dan Kebebasan" di Gland, Swiss. Judul ceramah Hatta L 'Indonesie et son Probleme de I' Independence (Indonesia dan Persoalan Kemerdekaan).

http://www.discoveryoftechnology.50webs.com/gambar/hatta.JPG

Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam sidang yang bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama "Indonesia Vrij", dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka. Antara tahun 1930-1931, Hatta memusatkan diri kepada studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Ra�jat dan kadang-kadang De Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932.

http://fairuzelsaid.files.wordpress.com/2009/12/bung-hatta-muda.jpg

Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda dan sebulan kemudian ia tiba di Jakarta. Antara akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Rakjat dan melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader politik pada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Prinsip non-kooperasi selalu ditekankan kepada kader-kadernya. Reaksi Hatta yang keras terhadap sikap Soekarno sehubungan dengan penahannya oleh Pemerintah Kolonial Belanda, yang berakhir dengan pembuangan Soekarno ke Ende, Flores, terlihat pada tulisan-tulisannya di Daulat Rakjat, yang berjudul "Soekarno Ditahan" (10 Agustus 1933), "Tragedi Soekarno" (30 Nopember 1933), dan "Sikap Pemimpin" (10 Desember 1933).

http://ksupointer.com/wp-content/uploads/2009/06/hatta-pidato.jpg

Pada bulan Pebruari 1934, setelah Soekarno dibuang ke Ende, Pemerintah Kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya kepada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Para pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven Digoel. Seluruhnya berjumlah tujuh orang. Dari kantor Jakarta adalah Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Bondan. Dari kantor Bandung: Maskun Sumadiredja, Burhanuddin, Soeka, dan Murwoto. Sebelum ke Digoel, mereka dipenjara selama hampir setahun di penjara Glodok dan Cipinang, Jakarta. Di penjara Glodok, Hatta menulis buku berjudul Krisis Ekonomi dan Kapitalisme.

http://rinaldimunir.files.wordpress.com/2009/03/277.jpg

Pada bulan Januari 1935, Hatta dan kawan-kawannya tiba di Tanah Merah, Boven Digoel (Papua). Kepala pemerintahan di sana, Kapten van Langen, menawarkan dua pilihan: bekerja untuk pemerintahan kolonial dengan upah 40 sen sehari dengan harapan nanti akan dikirim pulang ke daerah asal, atau menjadi buangan dengan menerima bahan makanan in natura, dengan tiada harapan akan dipulangkan ke daerah asal. Hatta menjawab, bila dia mau bekerja untuk pemerintah kolonial waktu dia masih di Jakarta, pasti telah menjadi orang besar dengan gaji besar pula. Maka tak perlulah dia ke Tanah Merah untuk menjadi kuli dengan gaji 40 sen sehari.

http://www.foto-foto.com/ahatta/hatta_d129a.jpg

Dalam pembuangan, Hatta secara teratur menulis artikel-artikel untuk surat kabar Pemandangan. Honorariumnya cukup untuk biaya hidup di Tanah Merah dan dia dapat pula membantu kawan-kawannya. Rumahnya di Digoel dipenuhi oleh buku-bukunya yang khusus dibawa dari Jakarta sebanyak 16 peti. Dengan demikian, Hatta mempunyai cukup banyak bahan untuk memberikan pelajaran kepada kawan-kawannya di pembuangan mengenai ilmu ekonomi, sejarah, dan filsafat. Kumpulan bahan-bahan pelajaran itu di kemudian hari dibukukan dengan judul-judul antara lain, "Pengantar ke Jalan llmu dan Pengetahuan" dan "Alam Pikiran Yunani." (empat jilid).

Pada bulan Desember 1935, Kapten Wiarda, pengganti van Langen, memberitahukan bahwa tempat pembuangan Hatta dan Sjahrir dipindah ke Bandaneira. Pada Januari 1936 keduanya berangkat ke Bandaneira. Mereka bertemu Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Di Bandaneira, Hatta dan Sjahrir dapat bergaul bebas dengan penduduk setempat dan memberi pelajaran kepada anak-anak setempat dalam bidang sejarah, tatabuku, politik, dan lain-Iain. Pada tanggal 3 Pebruari 1942, Hatta dan Sjahrir dibawa ke Sukabumi. Pada tanggal 9 Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang, dan pada tanggal 22 Maret 1942 Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta.

Pada masa pendudukan Jepang, Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat. Hatta mengatakan tentang cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka, dan dia bertanya, apakah Jepang akan menjajah Indonesia? Kepala pemerintahan harian sementara, Mayor Jenderal Harada. menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah. Namun Hatta mengetahui, bahwa Kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman Jepang berbeda dengan pengertiannya sendiri. Pengakuan Indonesia Merdeka oleh Jepang perlu bagi Hatta sebagai senjata terhadap Sekutu kelak. Bila Jepang yang fasis itu mau mengakui, apakah sekutu yang demokratis tidak akan mau? Karena itulah maka Jepang selalu didesaknya untuk memberi pengakuan tersebut, yang baru diperoleh pada bulan September 1944.

Selama masa pendudukan Jepang, Hatta tidak banyak bicara. Namun pidato yang diucapkan di Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Merdeka) pada tanggaI 8 Desember 1942 menggemparkan banyak kalangan. Ia mengatakan, �Indonesia terlepas dari penjajahan imperialisme Belanda. Dan oleh karena itu ia tak ingin menjadi jajahan kembali. Tua dan muda merasakan ini setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia Iebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dalam lautan daripada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali."


Pada awal Agustus 1945, Panitia Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dengan Soekamo sebagai Ketua dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua. Anggotanya terdiri dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia, sembilan dari Pulau Jawa dan dua belas orang dari luar Pulau Jawa. Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan proklamasi dalam rapat di rumah Admiral Maeda (JI Imam Bonjol, sekarang), yang berakhir pada pukul 03.00 pagi keesokan harinya. Panitia kecil yang terdiri dari 5 orang, yaitu Soekamo, Hatta, Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Malik memisahkan diri ke suatu ruangan untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan. Soekarno meminta Hatta menyusun teks proklamasi yang ringkas. Hatta menyarankan agar Soekarno yang menuliskan kata-kata yang didiktekannya. Setelah pekerjaan itu selesai. mereka membawanya ke ruang tengah, tempat para anggota lainnya menanti.

http://mediapendidikancubg.files.wordpress.com/2008/09/bunghatta.jpg

Soekarni mengusulkan agar naskah proklamasi tersebut ditandatangi oleh dua orang saja, Soekarno dan Mohammad Hatta. Semua yang hadir menyambut dengan bertepuk tangan riuh. Tangal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia, tepat pada jam 10.00 pagi di Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta. Tanggal 18 Agustus 1945, Ir Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Soekardjo Wijopranoto mengemukakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden harus merupakan satu dwitunggal.

Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dari usaha Pemerintah Belanda yang ingin menjajah kembali. Pemerintah Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Dua kali perundingan dengan Belanda menghasilkan Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Reville, tetapi selalu berakhir dengan kegagalan akibat kecurangan pihak Belanda. Untuk mencari dukungan luar negeri, pada Juli I947, Bung Hatta pergi ke India menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi. dengan menyamar sebagai kopilot bernama Abdullah (Pilot pesawat adalah Biju Patnaik yang kemudian menjadi Menteri Baja India di masa Pemerintah Perdana Menteri Morarji Desai). Nehru berjanji, India dapat membantu Indonesia dengan protes dan resolusi kepada PBB agar Belanda dihukum.

Kesukaran dan ancaman yang dihadapi silih berganti. September 1948 PKI melakukan pemberontakan. 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan agresi kedua. Presiden dan Wapres ditawan dan diasingkan ke Bangka. Namun perjuangan Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan terus berkobar di mana-mana. Panglima Besar Soediman melanjutkan memimpin perjuangan bersenjata.Pada tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag, Bung Hatta yang mengetuai Delegasi Indonesia dalam Konperensi Meja Bundar untuk menerima pengakuan kedaulatan Indonesia dari Ratu Juliana.

http://maulanusantara.files.wordpress.com/2010/02/bung-hatta.jpg

Bung Hatta juga menjadi Perdana Menteri waktu Negara Republik Indonesia Serikat berdiri. Selanjutnya setelah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bung Hatta kembali menjadi Wakil Presiden. Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Dia juga tetap menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. Dia juga aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. Karena besamya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, maka pada tanggal 17 Juli 1953 dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

Pada tahun 1955, Bung Hatta mengumumkan bahwa apabila parlemen dan konsituante pilihan rakyat sudah terbentuk, ia akan mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden. Niatnya untuk mengundurkan diri itu diberitahukannya melalui sepucuk surat kepada ketua Perlemen, Mr. Sartono. Tembusan surat dikirimkan kepada Presiden Soekarno. Setelah Konstituante dibuka secara resmi oleh Presiden, Wakil Presiden Hatta mengemukakan kepada Ketua Parlemen bahwa pada tanggal l Desember 1956 ia akan meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI. Presiden Soekarno berusaha mencegahnya, tetapi Bung Hatta tetap pada pendiriannya.

Pada tangal 27 Nopember 1956, ia memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gajah Mada di Yoyakarta. Pada kesempatan itu, Bung Hatta mengucapkan pidato pengukuhan yang berjudul �Lampau dan Datang�. Sesudah Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Ekonomi. Universitas Indonesia memberikan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu hukum. Pidato pengukuhan Bung Hatta berjudul �Menuju Negara Hukum�.

Pada tahun 1960 Bung Hatta menulis "Demokrasi Kita" dalam majalah Pandji Masyarakat. Sebuah tulisan yang terkenal karena menonjolkan pandangan dan pikiran Bung Hatta mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia waktu itu. Dalam masa pemerintahan Orde Baru, Bung Hatta lebih merupakan negarawan sesepuh bagi bangsanya daripada seorang politikus. Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal l8 Nopember 1945 di desa Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga orang putri, yaitu Meutia Farida, Gemala Rabi'ah, dan Halida Nuriah. Dua orang putrinya yang tertua telah menikah. Yang pertama dengan Dr. Sri-Edi Swasono dan yang kedua dengan Drs. Mohammad Chalil Baridjambek. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek.

Pada tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto menyampaikan kepada Bung Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi "Bintang Republik Indonesia Kelas I" pada suatu upacara kenegaraan di Istana Negara. Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.

sumber: http://eksplorasi-dunia.blogspot.com/2010/08/bung-hatta-history.html
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Topik Populer Bulan ini