Setelah tertunda hampir sebulan, pemerintah dan Bank Indonesia hari ini, Rabu 23 Januari 2013, akhirnya melakukan sosialisasi awal terkait penyederhanaan penyebutan nilai mata uang rupiah atau redenominasi. Sosialisasi perdana dilakukan kepada para pengamat ekonomi hingga kalangan usaha.
Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, mengatakan, sosialisasi ini akan dilakukan dalam skala besar dan merata di seluruh Indonesia. Termasuk di daerah tertinggal yang saat ini jumlahnya mencapai 183 daerah.
"Kami harus mampu menangkap bagaimana responsnya terhadap kebijakan ini," ujar Agus dalam acara "Kick Off Konsultasi Publik, Perubahan Harga Rupiah: Redenominasi Bukan Sanering," di Jakarta, Rabu 23 Januari 2013.
Agus meyakini, dengan fundamental ekonomi Indonesia yang baik di tengah lesunya ekonomi dunia, Indonesia sudah siap untuk menerapkan redenominasi. "Tapi, apakah masyarakatnya siap, ini yang nanti akan kami ketahui," tambahnya.
Gubernur BI, Darmin Nasution, mengatakan hal senada. Selain lebih efisien, kebijakan ini akan mengangkat kredibilitas Indonesia di dunia internasional.
Saat ini, dia menambahkan, kuatnya fundamental ekonomi Indonesia dapat menurun kredibilitas, ketika masyarakat internasional melihat rendahnya nilai rupiah karena nominalnya terlalu besar.
"Kalau orang asing datang ke Indonesia, yang pertama kali dilihat di bandara adalah nilai tukar, karena untuk transaksi. Begitu dia mendengar harga dan nominalnya, langsung pandangannya jatuh, karena beratus-ratus ribu," katanya.
Untuk itu, menurut dia, kebijakan ini harus dilakukan. Namun, dia dan pemerintah harus dapat menyakini bahwa kebijakan ini mendapatkan dukungan kuat dari seluruh masyarakat.
Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Kiagus Ahmad Badarudin, mengatakan, pada sosialisasi perdana ini ada sekitar 230 masyarakat yang mewakili para ekonom, pakar hukum, kalangan industri perbankan maupun nonperbankan serta berbagai asosiasi perdagangan.
Dalam sosialisasi tersebut, pemerintah akan berdiskusi dengan para peserta guna memberi penjelasan detail terkait kebijakan tersebut. "Undangan yang hadir kali ini memang belum mewakili masyarakat luas. Nantinya, akan diundang lagi secara masif di seluruh Indonesia," tuturnya.
Sumber : Viva News
Blog ini menyajikan berita terhangat baik dari dalam negeri maupun dali luar negeri.
5 Posting Terbaru
- Di Atas Danau Ini, UFO Sering Menampakkan Diri - 9/8/2014
- Makam Siti Hawa, Perempuan Pertama di Bumi - 9/8/2014
- Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap - 9/8/2014
- Cahaya Misteri Terangi Laut Pasifik - 8/27/2014
- Hang Tuah, Sea and Coast Guard Malaka Abad ke-15 - 8/26/2014
Rabu, 23 Januari 2013
Pemerintah Mulai Sosialisasi Penyederhanaan (Redenominasi) Rupiah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Topik Populer Bulan ini
-
Sebuah cahaya misteri tertangkap kamera awak pesawat yang sedang melintasi Samudera Pasifik. Cahaya itu berwarna merah oranye dan belum dike...
-
Kemarin Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berjanji segera menertibkan topeng monyet jalanan yang selama ini dimanfaatkan orang-orang...
-
Bulu ketiak merupakan bagian dari tubuh kita, namun hadirnya bulu-bulu tersebut dapat merusak penampilan secara keseluruhan. Meski tidak ...
-
Benda terbang yang tak dikenal (UFO) selalu menampakkan diri di tempat yang tak pernah diperkirakan. Seperti halnya, seorang penduduk yang m...
-
Sejarah mencatat, Indonesia memiliki banyak pahlawan maritim. Sebut saja salah satunya Hang Tuah, seorang pahlawan dan tokoh legendaris Mela...
-
Penemuan saintis dan ahli arkeologi sejak beberapa tahun kebelakangan ini seolah-olah menafikan tanggapan umum yang dunia silam adalah dun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar