Blog ini menyajikan berita terhangat baik dari dalam negeri maupun dali luar negeri.
5 Posting Terbaru
Senin, 23 Juni 2008
Wapres: Pertumbuhan Ekonomi Akan Mencapai 10,3 Persen
JAKARTA - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengungkapkan, Indonesia diperkirakan akan meraih prestasi besar di bidang ekonomi, terhitung sejak tahun 2011. Perkiraan ini didasarkan pada selesainya beberapa masalah pelik, naiknya produksi pangan dan minyak bumi, serta mulai tampaknya hasil penghematan energi.
Hal ini diutarakan Wapres Jusuf Kalla tatkala menerima Pemimpin Redaksi Warta Kota H Dedy Pristiwanto, Pemimpin Redaksi Kontan Yopie Hidayat dan editor The Jakarta Post Imanuddin Razak, Senin (23/6), di ruang kerja Wapres.
Menjelaskan pandangannya secara rinci di white board, Jusuf Kalla menyebutkan bahwa dengan banyak masalah Indonesia masih mampu meraih prestasi ekonomi lumayan, yakni pertumbuhan sebesar 6,3 persen. Apabila masalah-masalah tersebut sudah selesai, di antaranya persoalan birokrasi, infrastruktur, KKN, dan hukum, maka prestasi ekonomi Indonesia akan lebih berkilau.
Jusuf Kalla menyatakan, kini pemerintah masih mengeluarkan subsidi besar, yang mengambil porsi 30 persen APBN. Subsidi itu untuk bahan bakar minyak sebesar Rp 180 triliun, listrik Rp 70 triliun, dan pangan Rp 50 triliun. Seluruhnya sebesar Rp 300 triliun. Sedangkan beban bunga/utang masih besar, yakni lebih kurang 15 persen dari APBN.
Adapun posisi BBM tahun 2008 ialah produksi mencapai 950.000 barrel, sementara konsumsi mencapai 1.250.000 barrel. Pada tahun 2011, produksi diperkirakan akan naik sejalan dengan berproduksinya sejumlah sumur minyak baru. Produksi akan mencapai 1.250.000 barrel dengan konsumsi justru turun menjadi 1.000.000 barrel. Turunnya konsumsi di antaranya oleh asumsi berhasilnya penghematan penggunaan bahan bakar dan naiknya kesadaran masyarakat akan makna energi.
Pada tahun 2011 tersebut, kat Jusuf Kalla, keadaan akan menjadi lebih baik. Beban subsidi menurun dan produksi pangan, BBM, industri dan jasa menanjak tinggi, sehingga menyumbang pertumbuhan sebesar empat persen. Kalau pertumbuhan 6,3 persen ditambah asumsi tambahan empat persen, maka pertumbuhan diperkirakan akan mencapai 10,3 persen.
"Pemerintah pun akan memacu peningkatan produksi pangan, di antaranya beras dan jenis biji-bijian lainnya. Peningkatan produksi beras di antaranya dilakukan dengan memerbaiki infrastruktur, memberi benih unggul dan pemupukan yang tepat.
Wakil Presiden optimis perkiraan ini akan terwujud. Pemerintah akan bekerja keras merealisasikannya dan dengan "terus mengawal" rencana masa depan ini. Pemerintah pun sangat serius dalam penegakan hukum, memerbaiki kinerja birokrasi, memotong rantai KKN dan memerbaiki infrastruktur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Topik Populer Bulan ini
-
Bulu ketiak merupakan bagian dari tubuh kita, namun hadirnya bulu-bulu tersebut dapat merusak penampilan secara keseluruhan. Meski tidak ...
-
Sipaya yang tidak kenal Boneka Barbie. Ya, Barbie adalah boneka yang diproduksi oleh Mattel Inc, sebuah perusahaan mainan Amerika. Bonek...
-
Dengan bentuk elegan seperti halnya mobil sedan yang berkelas, mobil buatan anak bangsa tersebut menjadi pusat perhatian pengunjung pameran...
-
Gunung Toba adalah gunung api raksasa ( super volcano ) yaitu gunung aktif dalam kategori sangat besar, diperkirakan meletus terakhir sek...
-
Sum, seorang TKW Indonesia bermaksud memutuskan hubungan dengan kekasihnya seorang bule dari Amerika bernama Robbie akan tetapi dia tak sa...
-
Hasil yang mencengangkan ...... edan .... hasil penelitian Komnas Anak tahun 2008? 62,7% remaja SMP sudah tidak perawan lagi. Berita di...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar