5 Posting Terbaru

Sabtu, 19 Januari 2013

Mengenal Gaya Hidup Hedonisme

Hedonisme berasal dari bahasa Yunani (Hedone) yang berarti kesenangan. Anggapan awal paham ini adalah manusia selalu mengejar kesenangan hidupnya, baik jasmani ataupun rohani. Pencetus paham ini adalah Aristipos dan Epikuros. Mereka melihat bahwa manusia melakukan setiap aktivitas -pasti- untuk mencari kesenangan dalam hidupnya.

Mengenal Gaya Hidup Hedonisme

Dua filsuf ini menganut dua aliran yang berbeda. Aristipos lebih menekankan kesenangan badani atau jasad seperti makan, minum, dll. Epikuros lebih menekankan kepada kesenangan rohani seperti bebas dari rasa takut, bahagia, tenang batin, dll. Kedua filsuf ini setuju bahwa harus ada sifat pengendalian diri pada saat melaksanakan ide tersebut.

Mitos kuno seputar banjir di dunia

Hujan adalah salah satu anugerah dari Tuhan. Namun, ada kalanya dari hujan tersebut muncul bencana seperti banjir yang dikarenakan oleh ulah manusia sendiri.

Salah satu contohnya adalah banjir tahunan yang melanda Jakarta beberapa hari terakhir ini. Banyak media lokal sampai luar negeri mengekspos kabar tentang banjir jakarta ini.


Mitos kuno seputar banjir di dunia

Sebenarnya, bencana banjir sudah kerap terjadi di mana saja. Bahkan mitos banjir dari berbagai belahan penjuru dunia juga memiliki banyak cerita. Seperti salah satu contoh bencana banjir bandang besar di bumi ini adalah terjadi di zaman Nabi Musa.

Walaupun berbeda tempat bahkan waktunya, namun mitos mengenai banjir dari seluruh dunia memiliki beberapa kesamaan seperti hukuman, cobaan dan permulaan.

Kisah korban selamat yang terjebak di banjir basement UOB 24 jam

Dua dari empat karyawan Bank UOB yang terjebak di basement bank tersebut sejak Kamis (17/1) berhasil diselamatkan. Ada kisah mengharukan dari korban yang bisa bertahan dalam rendaman air selama puluhan jam tersebut.



Berdasarkan penuturan petugas evakuasi korban banjir di basement Plaza UOB dari Komando Distrik Militer (Kodim) Jakarta Pusat, Dheni Suncoko, dirinya merasa terharu bisa menyelamatkan korban banjir dengan selamat.

Menurutnya, korban berhasil bertahan dalam banjir karena berpegangan pada pipa paralon yang ada di basement 1 area parkir Plaza UOB. Kondisi korban saat itu terus berupaya mencari udara di atas pipa.

Jumat, 18 Januari 2013

Gaya Turis Jerman "Nikmati" Banjir di Thamrin

Banjir besar yang melanda Jakarta pada Kamis 17 Januari 2013 memunculkan banyak cerita, dari yang sedih sampai lucu. Cerita lucu misalnya, terlihat dari kelakuan dua turis asing dari Jerman dan Swiss.

Gaya Tim Lehmann asal Jerman menikmati banjir di Jalan Thamrin Jakarta (Antara/ Fanny Octavianus)
Gaya Tim Lehmann asal Jerman menikmati banjir di Jalan Thamrin Jakarta (Antara/ Fanny Octavianus)
Alih-alih stres dengan banjir yang melanda Ibu Kota ini, Tim Lehman yang asal Jerman justru menghabiskan sorenya dengan bermain air di banjir yang menggenangi Jalan MH Thamrin. Lehman tidur-tiduran di atas pelampung, sementara temannya, Thomas Hauser yang dari Swiss, menariknya dengan tali.

Mereka pun terlihat menebar, menikmati udara sore Jakarta yang meski tak hujan lagi namun masih mendung.

Kamis, 17 Januari 2013

Ini Dia, Peta Digital Resmi Banjir Jakarta



Curah hujan tinggi sejak beberapa hari lalu berujung pada banjir di sejumlah wilayah di DKI Jakarta.
Sebagai informasi untuk masyarakat mengenai daerah mana saja yang terkena dampak di ibukota, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Provinsi DKI Jakarta telah merilis peta sebaran banjir.

Peta dengan ukuran besar dapat diakses di tautan ini.

Selain itu, untuk memantau keadaan terutama di jalan-jalan utama, pengguna internet bisa memanfaatkan layanan Google Maps yang menyediakan informasi titik-titik banjir di Jakarta.

Informasi terkini juga bisa didapatkan akun TwitterTraffic Management Centre Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (@TMCPoldaMetro), Radio Elshinta (@RadioElshinta), dan Lalu Lintas dari LewatMana.com (@LewatMana).



Sumber : Kompas

Rabu, 16 Januari 2013

Anda Pencari Keja - Kunjungi Kompas Karier Fair 2013 Bandung

Kompas Karier Fair 2013 Bandung mengawali rangkaian acara job fair yang diadakan KompasKarier.com tahun ini.

Anda Pencari Keja - Kunjungi Kompas Karier Fair 2013 Bandung

Acara yang berlangsung di Gedung Landmark Braga, Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, ini diselenggarakan selama dua hari, mulai 16-17 Januari 2013. Para pengunjung cukup membayar tiket seharga Rp 25.000 untuk mengikuti acara ini.

Para pencari kerja di KKF 2012 ini tidak perlu membawa lamaran dalam bentuk hard copy, cukup membawa curriculum vitae dalam bentuk soft copy dengan format PDF dan Word.

Marketing Komunikasi Ari Sasongko mengatakan, puluhan perusahaan berpartisipasi di KKF 2013 Bandung ini.

Menggugat Mitos Bangsa Bodoh Ciptaan Kolonialisme Barat

Penulis : Agus Sunyoto, Pengasuh di Pesantren Budaya Nusantara

Dalam Sarasehan Ahad Pagi yang bertema ‘Indonesia di tengah arus globalisasi’ dengan narasumber Prof Nafaq al-Bahluli, Ph.D, seorang pakar sejarah sosial. Seperti lazimnya doktor lulusan luar negeri, Prof Nafaq al-Bahluli memiliki pandangan miring bersifat stigmatis terhadap orang-orang Indonesia yang  dikenal sebagai pribumi  pemalas, etos kerjanya rendah, lebih suka menggunakan perasaan daripada akal, suka pamer, pemikirannya diliputi  takhayul, suka berangan-angan, kurang memiliki kemampuan untuk bersaing, dan agak  sedikit bodoh. Itu sebabnya, menurut Prof Nafaq al-Bahluli, di era global ini orang-orang Indonesia hanya berkedudukan sebagai konsumen karena tidak mampu memproduksi komoditas apalagi mendistribusikannya.

Menggugat Mitos Bangsa Bodoh Ciptaan Kolonialisme Barat
foto : http://niadilova.blogdetik.com

Untuk menunjukkan bukti ketidak-mampuan orang-orang Indonesia bersaing di era global, Prof Nafaq al-Bahluli memaparkan kemajuan bangsa Eropa di bidang IPTEK yang jauh tidak terkejar, yang pengaruhnya terlihat pada  sejumlah istilah teknologi Belanda dalam bahasa Indonesia seperti:  Kusir (koetsir), sopir (chauffeur), cek (check), sekop (schoppen), sepur (spoor), spon (spons), slot, grendel, engsel, radio, lampu, gelas,  delman, hotel, jodium, kantoor, bank. Pos (post), bromfiets,  bom, buku (boek), dok, bioskop (bioscoop), plafon, klompen, dll. “Kalau bikin alas kaki yang disebut klompen saja meniru Belanda, apa yang bisa dibikin oleh bangsa ini?” kata Prof Nafaq al-Bahluli dengan nada mengejek lalu melanjutkan,”Bagaimana bisa menyaingi USA, Jepang, Cina, Jerman, Perancis, inggris, bahkan Thailand dan Vietnam kalau bikin peniti saja tidak bisa. Peniti saja impor dari Cina.”
 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Topik Populer Bulan ini