5 Posting Terbaru

Sabtu, 08 Agustus 2009

Garudayana, Kisah Perjalanan Garuda Sakti


Ada sebuah legenda, di dunia Arcapada. Tentang dia yang bergelar Gaganesvara, Sang Raja Langit. Angin memujanya. Halilintar ditaklukkannya, Para Naga lari dari hadapannya...dan inilah kisahnya....

Lembah kuno para Batara. Itulah tempat bekas pemujaan untuk para dewa. Sepi dan angker. Sapa pun yang masuk lembah ini, tak kan keluar hidup-hidup. Tapi, dengan gagah berani Kinara, si pemburu harta karun memasuki wilayah ini.


Sampai akhirnya menemukan telur burung garuda dan harus membawanya dengan penuh kewaspadaan karena siluman juga raksasa menghendaki telur ini. Telur yang kemudian menjadi garuda kecil adalah calon raja, si Gaganesvara yang bakal menguasai langit.

Para ksatria dan raksasa mengejarnya agar bisa memiliki dan bahkan memakannya. Tentu saja agar tambah sakti. Untung, Kinara yang tak lain anak angkat Ki Lurah Semar tidak sendirian. Ksatria Pringgodani, Raden Gatotkaca menjadi pengawal dan pelindungnya dari serangan siluman dan raksasa.

Singkatny, Garudayana yang dibuat Is Yuniarto, salah satu komikus dari delapan komikus muda Indonesia yang baru-baru ini meluncurkan komik mereka secara bersamaan ini berkisah tentang perjalanan Garuda.

Garudayana, menurut penuturan si pembuatnya merupakan komik pendek yang dibuat untuk lomba komik animonster pada tahun 2006. Tapi baru sekarang bisa diterbitkan.

Selain mengenalkan salah satu kisah epos terkenal, pembuatnya ingin memperkenalkan tokoh-tokoh seperti Punakawa, Pandawa, Kurawa, Raksasa Ashura Kalagni dan beberapa tokoh lain seperti Adipati Karna dengan nuansa pewayangan bergaya bahasa dan ekspresi komikus.

Berbeda dengan komik epos Mahabarata dan Ramayana lain, komik ini bisa dikatakan lebih ekspresif dan nge-slank. Penampilan tokoh rekaan seperti Kinara, masih bisa disahkan dalam hal ini. Yang penting pakem cerita tidak kelewat melenceng dari yang sebenarnya.

Seperti kisah mahabarata lain, kisah yang berlatarbelakang cuplikan lakon besar yakni pengasingan Pandawa ini juga menampilkan beberapa adegan lucu dari para punakawan, Gareng, Petruk, Bagong dan tentu saja Ki Lurah Semar penghuni Karangtumaritis. Kelucuan-kelucuan seperti yang tergambar dalam wayang orang maupun wayang kulit dinampakkan di sini, meski suasana dibuat moderen seperti misalnya punakawan ini digambarkan sebagai penghibur dan badut di sebuah pasar malam sementara Semar sebagai Ki Lurah dan penyembuh.

Meski bisa menggambarkan suasana tegang dan lucu, penggambaran karakter beberapa tokoh tampak belum maksimal. Ini terlihat dari penggambaran karakter raksasa Ashura yang lebih mirip wayang kulit.

Namun demikian, alur bolak-balik yang dibuat cukup menggambarkan detail cerita yang ada sehingga pembaca tidak kehilangan sesi. Misalnya setelah raksasa Ashura kalah, frame cerita beralih ke cerita lain, tapi kemudian balik sebentar melanjutkan cerita kekalahan si raksasa yang tertimbun kotoran garuda kecil yang ternyata bisa menjadi garuda raksasa. Dan seterusnya.

Tapi secara keseluruhan, Is berhasil menggambarkan karakter dari masing-masing tokoh yang memiliki keistimewaan seperti misalnya Arjuna yang flamboyan yang tiba-tiba dikejar-kejar wanita muda, ibu-ibu dan nenek-nenek, Adipati Karna yang jagoan memanah bertanding lawan Arjuna, Gatotkaca yang sakti bagai mesin tempur, dan tentu saja punakawan yang lucu.

Cerita berakhir dengan sampainya Kinara, bersama si garuda kecil ke tempat Lurah Semar disambut punakawan dan Ki Semar sendiri dan kekalahan raksasa Ashura yang kedinginan akibat tembusan panah beku Batara Indra yang hanya dimiliki oleh satu ksatria, Arjuna.

Anda, para penggemar wayang bakal terhibur membaca komik ini. Bagus dan enak dibaca terutama bagi anak-anak muda zaman sekarang agar makin mengenal kekayaan tradisi bangsa, cerita pewayangan. Karya Is sungguh patut diacungi jempol dan perlu dilanjutkan untuk cerita-cerita mahabarata dan ramayana lain.

Judul : Garudayana
Cerita dan gambar : Is Yuniarto
Penerbit : M&C! PT Gramedia
Tahun : 2009


Perjalanan Noordin M Top Berakhir di WC


TEMANGGUNG - Sekitar pukul 09.50, Sabtu (8/8) tadi, polisi akhirnya memasuki rumah Muzahri yang sebelumnya beberapa kali diledakkan dan ditembaki aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

Polisi pun mendapati hanya ada satu orang di dalam rumah itu yang ditemukan tewas di kamar mandi. Dengan demikian, penggerebekan terhadap rumah yang diduga menjadi tempat persembunyian teroris paling diburu, Noordin M Top itu berakhir sudah.



Kini polisi sudah terlihat lebih santai. Garis polisi sudah dipasang di rumah itu, sementara warga dan wartawan juga lebih leluasa mendekat, meski tetap tidak bisa memasuki rumah tersebut.

Meski demikian, sampai saat ini belum diperoleh keterangan pasti, apakah korban tewas itu adalah Noordin M Top atau bukan. Tentang identitas dan ciri-ciri korban sampai saat ini juga belum diperoleh.

Memang, sejak kemarin beredar rumor bahwa orang yang bersembunyi di rumah itu adalah Noordin M Top, gembong teroris asal Malaysia yang disebut-sebut mendalangi hampir seluruh peledakan bom di Indonesia.

Saat ini, mayat korban tewas itu sudah dikeluarkan dari rumah Muzahri dan ditempatkan di sebuah rumah warga yang sebelumnya telah dikosongkan. Rumah itu sendiri dijaga ketat polisi.

Wartawan juga belum bisa mendekati rumah itu untuk melihat kondisi korban. Juga belum ada keterangan resmi pihak kepolisian mengenai identitas korban.


Rancangan "Shinkansen" Indonesia Selesai Tahun Ini


JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2025, Pulau Jawa akan menjadi areal urban yang akan dihuni 151 juta orang. Sebanyak 82 persen akan menempati daerah perkotaan. Karena itu, angkutan massal yang berkecepatan tinggi merupakan keharusan. Bila dalam 15 tahun tidak ada moda angkutan itu, diperkirakan jalan-jalan di kota- kota besar akan stagnan atau macet total.

Hal ini dikemukakan Suyono Dikun, Ketua Program Studi Manajemen Infrastruktur UI, dalam "Semiloka Pengembangan dan Penerapan Iptek dalam Mendukung Sistem Transportasi Massal" di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta, Rabu (5/8).



Rancangan pembangunan kereta api berkecepatan tinggi (high speed train/HST) ini akan selesai akhir tahun ini. Untuk melengkapi pembangunan HST di Pulau Jawa, Suyono mengharapkan kolaborasi riset antarinstitusi terkait untuk meneliti berbagai aspek teknis dan nonteknis, termasuk aspek lingkungan hidup dan sosialnya.

Beberapa kota di dunia yang menggunakan HST antara lain Tokyo, Jepang, tahun 1964 (Shinkansen) dan di Beijing, China (Maglev). Kecepatan HST adalah 200 km-500 km per jam.

Menurut Nur Hidayat, staf ahli Menneg Ristek Bidang Teknologi dan Manajemen Transportasi, HST antara Tokyo dan Osaka dapat bersaing dengan pesawat terbang. Waktu tempuh HST mencapai 100 menit, sedangkan waktu tempuh pesawat terbang 50 menit. Namun, akses mencapai bandara hingga naik pesawat memakan waktu jauh lebih lama. Keberangkatan HST sekarang setiap 15 menit. (YUN)


Tahun 2014, Indonesia Punya Roket Peluncur Satelit


JAKARTA — Lima tahun lagi, Indonesia akan memiliki teknologi roket peluncur satelit sendiri. Ini sesuai target Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang menargetkan dapat meluncurkan roket pendorong satelit bertingkat empat yang disebut dengan Roket Pendorong Satelit (RPS)-420 untuk pertama kalinya pada 2014.

"Namun, Lapan akan berupaya agar proses peluncuran itu dapat dimajukan pada 2012 sebagaimana yang diminta DPR," kata Deputi Teknologi Dirgantara Lapan Dr Ing Soewarto Harhienata dalam seminar "Diseminasi Perkembangan Roket dan Satelit di Indonesia" di Kantor Lapan, Jakarta, Rabu (29/7).


Soewarto menjelaskan, pihaknya sedang merancang roket bertingkat empat dengan dua RPS guna meluncurkan satelit pemantau Indonesia pada 2014. Sebagai pendahuluan, Lapan telah berhasil meluncurkan roket RX-320 pada 30 Mei 2008 dan RX-420, 2 Juli 2009, yang dilaksanakan di Stasiun Uji Terbang Pamengpeuk, Jawa Barat.

Hingga saat ini, sebagian proses pembuatan RPS-420 itu telah dilaksanakan dan telah diujiterbangkan meski masih membutuhkan beberapa perbaikan lagi. "Kalau secara persentase (RPS-420 itu) sudah selesai kira-kira 40 persen," katanya.

Tergantung pembiayaan

Karena proses pembuatan RPS-420 itu dianggap lancar, DPR meminta Lapan untuk mempercepat rencana peluncurannya. Kata Soewarto, DPR meminta Lapan untuk mengajukan proposal pembiayaan agar proses peluncuran itu dipercepat dan sudah dapat terealisasi pada 2012.

"DPR sudah mengetahui tidak ada masalah di bidang teknologi (persiapan RPS-420 itu), tetapi hanya di bidang pembiayaan," kata Soewarto.

RPS-420 itu diproyeksikan terlebih dulu pada kemampuan untuk mengorbitkan satelit di antariksa, tapi belum memuat peralatan untuk pemantuan di angkasa tersebut. Jika proyek RPS-420 itu berhasil, baru Lapan menyiapkan satelit untuk diluncurkan.

Di samping roket, Lapan juga terus mengembangkan teknologi satelit. Lapan TUB-SAT (Lapan A-1) yang diluncurkan pada 2007 merupakan satelit pertama yang sebagian besar desain dan produksinya dilakukan para insinyur Indonesia bekerja sama dengan Universitas Teknologi Berlin, Jerman.

Selama ini, peluncuran satelit tersebut dilakukan di Shiharikota, India, dengan roket buatan India. Lapan masih akan menggunakan roket India untuk meluncurkan satelit Lapan A-2 yang akan digunakan untuk telekomunikasi. Proses pembuatan satelit untuk komunikasi itu dilakukan bekerja sama dengan Orari.

Harta Karun "Indiana Jones" Terungkap di Gurun Gobi



ULAN BATOR — Menggali harta karun terpendam di Gurun Gobi terdengar seperti adegan pembuka dari film Indiana Jones. Tapi tidak bagi Michael Eisenriegler, pria kelahiran Austria, karena baginya itu adalah petualangan hidup yang nyata.

Arkeologis amatir berusia 40 tahun ini berada di Gobi selama akhir minggu, membantu untuk menggali relik-relik Buddha yang telah terkubur selama lebih dari tujuh dekade di daerah terpencil Mongolia. Kurang dari satu jam, penggalian ini telah menemukan dua peti yang berisi harta karun yang tak ternilai, termasuk manuskrip langka, patung Buddha, dan pakaian.


Relik-relik ini dulu merupakan bagian kecil dari karya seni yang ada di kuil Khamaryn, 450 km di tenggara ibu kota Mongol, Ulan Bator. Kuil tersebut dijarah dan dihancurkan atas perintah dari pemerintah komunis pada tahun 1937, tetapi sebelumnya seorang biarawan bernama Tuduv berhasil menyembunyikan sebagian besar barang-barang suci tersebut.

Awalnya, sekitar 1.500 peti harta tersimpan di kuil. Tuduv berhasil menguburkan 64 peti. Sisanya telah dihancurkan. Setelah menyembunyikan peti-peti itu, Tuduv melarikan diri dari pembantaian dan menjadi pengelana.

Selama beberapa dekade dia mengawasi peti-peti tersebut sambil mempersiapkan cucunya untuk mengambil tanggung jawab mengurus harta itu. Tuduv menyimpan rahasia ini selama beberapa dekade sampai akhirnya mengungkapkan kisah ini kepada cucunya, Zundoi Altangerel.

Ketika kebebasan beragama mulai diizinkan seiring berakhirnya komunisme pada tahun 1990, Altangerel menggali sepertiga dari peti-peti tersebut dan menaruhnya dalam museum baru. Eisenriegler mengunjungi museum tersebut pada tahun 2008, berjumpa Altangerel, dan mengetahui bahwa masih banyak peti yang terkubur di Gurun Gobi.

Museum itu tampaknya tidak cukup aman untuk menyimpan semua artefak yang ada sehingga Altangerel membiarkan sekitar 20 peti terkubur di gurun. Kakeknya telah membuat dia mengingat persis lokasi dari semua peti.

Eisenriegler meyakinkan para sejarawan untuk menggali peti-peti yang masih terkubur. Itu dilakukan pada Sabtu (1/8) bersama dengan tim gabungan para ahli dari Mongol dan Austria untuk memeriksa barang-barang yang berhasil mereka temukan.

"Kakek moyang saya melindungi peti-peti ini selama bertahun-tahun. Sekarang tugas saya untuk melindungi peti-peti ini," tegas Altangerel seusai penggalian. "Kami berencana untuk menggali peti-peti yang tersisa di masa mendatang."

Usaha ini difilmkan dan disiarkan secara langsung di internet. Pengguna web yang masuk ke situs tersebut, www.gobi-treasure.com, didorong untuk mendonasikan uang, yang akan diberikan kepada Altangerel untuk memperbaiki museumnya. Pengunjung situs dapat menyaksikan usaha penggalian yang berlangsung selama 45 menit, pengangkatan peti-peti dari dalam tanah, dan melihat isinya.

Peti-peti itu berisi artefak berharga termasuk patung perunggu, kitab suci atau sutra dan harta lainnya. Altangerel dengan hati-hati mendata barang-barang dalam peti dan menjelaskan makna masing-masing benda. Banyak yang merupakan alat musik, kemungkinan digunakan dalam upacara Buddha di kuil. Dia menunjukkan sebuah drum kecil yang menurutnya adalah sebuah mainan anak-anak.

Peti-peti itu juga berisi manuskrip-manuskrip. Sejarawan tertarik untuk mempelajari teks-teks tersebut, berharap mendapatkan petunjuk mengenai kehidupan sehari-hari di Khamaryn Khiid. Teks ini juga diharapkan bisa membantu sejarawan lebih mengerti tentang pendiri dari kuil, Danzan Ravjaa, yang hidup dari tahun 1803 sampai 1856.

Danzan Ravjaa

"Kami melakukan ini sebagai cara untuk memperkenalkan Danzan Ravjaa kepada Barat," jelas Eisenriegler. "Dia pantas untuk dipelajari dan dikenal di Barat. Kami juga ingin bangsa Mongol untuk lebih mengenal sejarah mereka dan Danzan Ravjaa adalah bagian penting dari itu."

Danzaan Ravjaa paling dikenal sebagai penulis opera pertama Mongol, Saran Khokhoo, atau "Moon Cockoo." Dia mementaskan opera ini di berbagai kuil di sekitar gurun Gobi, mengumpulkan uang untuk membangun proyek di kuilnya.

Biarawan legendaris ini menulis ratusan puisi, menggelar opera pertama Mongol, dan mendirikan sekolah serta museum. Legenda mengenai tindakan-tindakan ajaibnya masih dibicarakan di antara pengembara Gobi.

Ketika Danzan Ravjaa meninggal, tubuhnya dimumikan dan ditempatkan di dalam White Temple Khamaryn Khiid. Di sekitar jenazahnya, diletakkan tumpukan peti harta karun. Relik-relik itu tersimpan di sana sampai tahun 1930-an ketika pasukan Mongol menutup kuil tersebut dan menangkap sebagian besar biarawan, menuduh mereka sebagai aktivis kontrarevolusi.


Rabu, 05 Agustus 2009

Mulai Senin, BI Jual Uang Rp 2.000


Mulai Senin, 10 Agustus nanti, masyarakat sudah bisa membeli uang khusus pecahan Rp 2.000 tahun emisi 2009 dalam bentuk uang kertas bersambung.

Hal ini terkait dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/22/PBI/2009 tanggal 24 Juni 2009 tentang Pengeluaran dan Pengedaran Uang Khusus Pecahan 2.000 (dua ribu) Tahun Emisi 2009 Dalam Bentuk Uang Kertas Bersambung.


Menurut pengumuman Bank Indonesia, Rabu (5/8), pihaknya menyediakan dua jenis uang kertas bersambung ini, yakni jenis isi 2 bilyet (yakni dua pecahan Rp 2.000 bersambung, dengan nominalnya Rp 4.000) seharga Rp 50.000 per set; serta isi 4 bilyet (empat pecahan Rp 2.000 bersambung, dengan nominal Rp 8.000) seharga Rp 80.000 per set.

Untuk membeli uang koleksi ini, masyarakat bisa dapat datang langsung ke loket kas Bank Indonesia, Lantai 1 Gedung C, Jalan MH Thamrin No 2 Jakarta Pusat, mulai pukul 08.00-12.00 WIB dan mengisi formulir yang telah disediakan. BI hanya menerbitkan uang khusus ini sangat terbatas.

BI juga masih memberikan layanan kas uang kertas bersambung pecahan 20.000 dan pecahan 100.000.

Sebelumnya BI resmi meluncurkan pecahan uang kertas Rp 2.000 pada 9 Juli 2009. Uang kertas Rp 2.000 itu bergambar Pangeran Antasari, yang merupakan pahlawan nasional asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Selain itu, di bagian belakang berlatar tarian adat Dayak.


Anak Mbah Surip Ngamuk!


Farid Wahyu DP, anak kedua Mbah Surip, terpancing emosinya ketika sejumlah wartawan dan kamerawan terus berusaha mewawancarai keluarganya, yang tengah berada di Hotel Kaisar, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (5/8).

Farid sempat mengusir sejumlah juru kamera yang terus merekam keluarga mereka yang tengah bersiap pulang ke Mojokerto, Jawa Timur, seusai menghadiri pemakaman Mbah Surip sekaligus pernikahan putrinya, Resia Tri Tresnawati (25), di Bengkel Teater WS Rendra di Citayam, Depok, Jawa Barat, Selasa malam.


"Apa-apan nih siapa yang ngizinin wawancara? Enggak puas-puas dari semalam. Enggak tahu keluarga masih berkabung!" teriak Farid sewot.

Sikap Farid yang terbakar emosi sempat ditenangkan oleh pihak keluarga, dengan berusaha menariknya masuk ke lobi hotel untuk menghindari hal yang tak diinginkan. Farid, yang tak berkenan dengan kehadiran wartawan, sempat mengusir.

Usaha pihak keluarga untuk menenangkan Farid tak mulus. Ia sempat berontak dan akhirnya melempar botol minuman mineral berisi air dan sempat mengenai kepala seorang kamerawan dari stasiun berita televisi swasta.

"Eling Farid... Eling...," teriak seorang perempuan sambil memeluk erat Farid.

Akibat kejadian itu, salah seorang anggota keluarga sempat meminta maaf dan meminta agar para juru kamera tidak lagi mengambil gambar dan menghargai keluarga yang masih dalam suasana berkabung.

Setelah peristiwa tersebut, Farid akhirnya dibawa ke dalam mobil APV abu-abu. Rombongan keluarga Mbah Surip pun berlalu dan pulang menuju Mojokerto, Jawa Timur.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Topik Populer Bulan ini