Persib akan berusaha menjadikan pertandingan sebagai mesin uang demi pendanaan klub. Klub kebanggaan warga Jawa Barat ini berencana menenderkan pertandingan dengan penawaran awal Rp 1,5 miliar.
Demikian dikatakan Ketua Harian Persib Edi Siwadi usai menyaksikan pertandingan uji coba Persib melawan tim internal Perkumpulan Olahraga Putra Panjalu di Stadion Siliwangi, Rabu (14/5) petang. Edi mengatakan, pengelolaan pertandingan Persib oleh tim yang profesional merupakan keniscayaan jika ingin mendapatkan profit semaksimal mungkin.
"Kami ingin pertandingan ini benar-benar dikelola untuk mendapatkan keuntungan. Dengan kemungkinan pendapatan Rp 250 juta sampai Rp 300 juta tiap pertandingan, tak berlebihan jika 17 partai kandang Persib ditawarkan dengan harga awal Rp 1,5 miliar," kata Edi.
Edi juga menegaskan, Persib tak bisa lagi dikelola menggunakan pendekatan kekeluargaan. Apalagi, bentuk badan hukum yang paling mungkin dipergunakan adalah perusahaan publik (perseroan terbatas). "Setiap posisi harus diisi orang yang profesional di bidangnya. Setiap orang yang akan menjabat di perusahaan Persib, apa pun itu namanya nanti, harus melalui fit and proper test," jelas Edi.
Ia tak mengelak, kultur kedekatan sudah sangat kental di tubuh Persib. Namun, Edi optimistis perubahan bisa dilakukan sebab itu merupakan keharusan.
Terkait dengan rencana pembentukan perusahaan publik, Edi mengatakan, ada beberapa tahap yang harus ditempuh. Ia mengaku sudah berdiskusi dengan sesama pengurus Persib. Langkah pertama adalah pelantikan Pengurus Cabang PSSI Kota Bandung lebih dulu. Dengan demikian, fokus pembinaan bisa dilaksanakan oleh PSSI. "Setelah itu, klub-klub yang dulu mendirikan Persib harus berkumpul untuk membahas langkah-langkah selanjutnya. Bagaimanapun, klub-klub itu sangat terkait dengan sejarah Persib," kata Edi.
Saat peninjauan ke Persib beberapa waktu lalu, Direktur Kompetisi Badan Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan, batas waktu pembentukan badan hukum bagi klub-klub adalah Oktober tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar